Kategori: Tanaman Obat
Bunga Balsam, Warna Memikat Sarat Manfaat
Tanaman Pengusir Nyamuk
Seiring dengan merebaknya kasus DB, biasanya orang memilih cara praktis, yakni menggunakan obat antinyamuk cair maupun bakar.
Meski cukup efektif, obat antinyamuk jenis ini berisiko karena kandungan bahan kimianya.
Karena itu, tak ada salahnya kita memilih cara yang lebih ramah lingkungan, yakni memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk. Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang dalam kondisi hidup mampu menghalau nyamuk.
Kemampuan jenis tanaman ini sebagai pengusir nyamuk bisa dianggap istimewa. Penyebabnya adalah bau menyengat tanaman ini, yang diduga tidak disukai serangga.
Penggunaan tanaman ini cukup mudah, yaitu cukup diletakkan di dalam ruangan atau ditanam di pekarangan rumah. Ada juga yang menggunakannya sebagai bahan baku obat gosok dan cairan antinyamuk.
Beberapa jenis tanaman pengusir nyamuk di antaranya serai wangi, akar wangi, zodia, geranium, dan lavender.
Serai Wangi
Meski lebih populer dipakai untuk bumbu masak dan bahan campuran jamu, batang dan daun serai wangi bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Tanaman ini mengandung zat geraniol, metilheptenon, terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak (aroma). Sebagai racun kontak, ia dapat menyebabkan kematian pada nyamuk karena kehilangan cairan secara terus-menerus.
Akar wangi
Berdasarkan hasil penelitian, pemanfaatan ekstrak akar wangi dalam bentuk minyak terbukti efektif mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Uji toksitas menunjukkan, ekstrak akar wangi dengan konsentrasi 0,20 dan 0,25 persen mampu membunuh larva nyamuk Aedes aegypti kurang lebih dalam waktu dua jam.
Zodia
Masyarakat Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan dedaunan tertentu sebelum masuk ke hutan. Maksudnya agar mereka terlindungi dari serangan serangga, khususnya nyamuk. Daun-daun tersebut berasal dari tanaman yang disebut zodia (Evodia suaveolens). Beberapa tahun belakangan ini, zodia populer sebagai tanaman hias sekaligus penolak nyamuk.
Kenapa nyamuk takut zodia? Tanaman zodia termasuk famili Rutaceae, yang mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung linalool 46 persen dan apinene 13,26 persen. Linalool inilah yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk. Bagian daun zodia mampu menghalau nyamuk selama 6 jam, dengan daya proteksi sebesar lebih dari 70 persen.
Zodia secara alami akan mengeluarkan aroma bila daunnya saling bergesekan. Letakkan tanaman di sekitar jendela atau pintu di mana angin bisa masuk dalam ruangan. Bisa juga diletakkan di sudut ruangan, kemudian tiup dengan kipas angin. Aromanya yang cukup wangi pun akan keluar. Meski demikian, kita harus waspada, bila tanaman zodia diletakkan di ruangan sempit dengan sirkulasi udara sedikit, bisa-bisa orang yang ada di dalamnya pun pusing atau mabuk.
Geranium
Penelitian tentang daya tolak ekstrak Geranium radula terhadap nyamuk Aedes aegypti penyebab DB dilakukan di laboratorium Uji Insektisida Balai Penelitian Vektor Reservoar Penyakit Salatiga, Jawa Tengah. Untuk melihat berapa konsentrasi yang efektif dari ekstrak Geranium radula, diamati jumlah nyamuk yang hinggap di bagian atas kepalan tangan yang tidak dan telah diolesi oleh ekstrak tumbuhan itu.
Eksrak Geranium radula yang digunakan tersebut tidak menimbulkan iritasi pada kulit setelah diujicobakan kepada lima orang. Selama pengujian berlangsung diukur pula faktor abiotik seperti suhu tubuh, suhu udara, dan kelembaban udara. Data yang didapat diolah menggunakan uji Two Ways Anava dilanjutkan uji Tukey’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang efektif menolak nyamuk Aedes aegypti adalah 80 persen.
Lavender
Dari penampilannya, lavender memang amat menarik. Bunganya berwarna ungu kecil-kecil, dan mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering digosok-gosokkan ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Tak heran, beberapa produk obat antinyamuk oles memanfaatkan lavender sebagai salah satu bahannya.
Kandungan minyat atsiri dalam lavender juga sering digunakan untuk terapi aroma
Obat Amandel Tradisional
TAPAK LIMAN
- Batang : Batang tanamanherbal Tapak liman ini berbentuk seperti garpu.
 - Daun : Biasanya daundari tanaman herbal tapak liman ini berbaring ditanah, berwarna hijau tua,berseling dibawah, dan mengumpul seperti akar.
 - Daun akar : Berbentuksudip, yang berada dipangkal seperti biji dan bergerigi.
 - Daun batang :Jumlahnya termasuk sedikit.
 - Bunga : Bunga ini akanmuncul ari jantung daun, berwarna ungu dan dalam gerombolan seperti tukal, dandiliputi oleh 3 lembar dan pelindung yang berbentuk seperti jantung. berbungakaku.
 
- Pengobatan kurangdarah/Anemia : Ambil 1 genggam daun tapak liman bersihkan terbih dahuludengan dicuci, haluskan dengan ditumbuk dan campur dengan 1/2 cangkir airmatang. Kemudian seduk dengan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu.Minum ramuan ini satu hari sekali, selama 1 minggu.
 - Untuk pengobatan cacarair : Ambil temulawak seukuran 2 jempol, dikupas dan dipotong.Gunakan 1 jari kencur yang telah dikupas kulitnya, jahe dan kunyitmasing-masing 1 jari yang telah dikupas kulitnya, 2 pohon tapak liman seutuhnyadibersihkan dan dipotong-potong, 1 sendok teh asam kawak, dan 1 sendokgula jawa yang telah disisir halus. Rebus semua bahan dengan 4 gelas air denganapi sedang. Saringlah dan minum setelah dingin dengan ditambah gula jawa, 3 x sehari masing-masing setengah gelas.
 - Pengobatan demamkarena lelah : Ambil daun tapak liman, pegagan, masing- masing satu 1 genggam,temulawak yang telah dikupas dan dipotong-potong 2 jari, 1 sendok teh adhas dan1 jari pulosari. Semua bahan direbus dengan 4 gelas air dan sisakan 2gelas. Minum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
 - Pengobatan demam biasa :Ambil 1 daun pepaya yang masih muda, 5 lembar daun waru yang masih muda,setengah genggam daun sembung yang telah dikeringkan, dan 2 pohon tapak limangunakan seluruh bagian tanaman, 3 pohon meniran yang masih kecil, satugenggam pegagan yang masih segar, kira-kira 1 jari jahe dan kayu manis. Semuabahan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian rebus dengan 4 gelas air dansisakan 2 gelas. Saring dan minumlah sehari 3 kali masing-masing 1/2 gelas.
 - Pengobatan keputihan :Gunakan 1 pohon tapak liman seutuhnya yang masih segar, 1/4 genggamsambiloto, tambahkan 1/4 genggam meniran, daun sirih 3 lembar , 1 jari kunyitdan 1 jari temu kunci. Setelah semua bahan dibersihkan terlebih dahulu, rebusdengan 4 gelas air dan sisakan setengahnya. Minum 3x sehari masing-masing 1/2gelas.
 - Nyeri karena haid :Gunakan 1 pohon tapak liman segar seutuhnya, dua jari temulawak yang telahdibersihkan, daun sambang colok 1/2 genggam dan 1 sendok tek asam lama, kunyit1 jari, dan 1 sendok makan gula jawa yang telah disisir halus. Setelahsemua bahan dibersihkan rebus dengan 4 gelas air diatas api sedang dan sisakansetengahnya. Minum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
 - Untuk Memperbesarpayudara: Haluskan 1 genggam daun tapak liman, 1 genggam daun hareuga,dan 1 genggam pinang yang masih muda. Kemudian balurkan pada bagian payudara,kecuali bagian puting.
 
Berbagai Khasiat Jarak Pagar
Ciri daunnya berkisar 15 cm dengan bunga kecil berwarna kuning kehijauan dan tumbuh berkelompok. Sedangkan buahnya berbentuk bujur telur, licin, dengan warna hijau dan kuning. Jika sudah masak, buahnya akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam.
Menurut Dr. A. Setiawan Wirian, salah seorang pendiri Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur se-Indonesia (HIPTRI), jarak pagar berkhasiat sebagai pencahar dan toksik lektin. Tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek batang ini mempunyai rasa pahit, astrigent, sejuk, dan beracun.
Selain itu, tambah Dr. Setiawan, jarak pagar juga mampu melancarkan darah, menghilangkan bengkak, menghentikan perdarahan, serta menghilangkan gatal. Secara kimiawi, jarak pagar mengandung n-l-triakontanol, alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol, beta-sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta sitosterol, dan HCN.
Johar
![]()  | 
  | 
  | 
|
  | 
|
| 
 Uraian : 
Tanaman herba tahunan, menjalar. Batang bulat, menjalar, beruas-ruas, berlubang, gundul, bercabang, panjang lebih kurang 3 meter, warna hijau. Daun tunggal, berseling, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal rompang, panjang 3-15 cm, lebar 1-9 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, panjang 3-5 cm, diameter lebih kurang 5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat telur, gundul, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda berwarna hijau pucat setelah tua berwarna cokelat.  | 
|
| 
 Nama Lokal : 
NAMA SIMPLISIA: Cassiae siameae Folium; Daun Johar.  | 
|
Khasiat Antipiretik. PENELITIAN Salim Hanggara Purno, 1991. Fakultas Farmasi, UGM. Pembimbing: Drs. Wahyono, SU. Apt. dan Drs. Imono Argo Donatus, SU. Apt. Telah melakukan penelitian efek hipoglikemik air rebusan daun Johar, pada tikus putih jantan, dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternya ta air rebusan daun Johar dosis 2,5, 5,0, dan 10,0 g / kg bb mampu menurunkan LDDK (Luas daerah di bawah kurva) kadar glukosa darah terhadap kontrol negatif, pada kelompok tikus normal yang diberi beban glukosa (DMTTI – UTGO = Diabetes melitus tidak tergantung insulin. Uji toleransi glukosa oral). Pada kelompok tikus normal yang tidak diberi beban glukosa (DMTTI), air rebusan daun Johar dosis 10,0 g / kg bb mampu menurunkan LDDK kadar glukosa darah sebesar 15.06% terhadap kontrol negatif. C. Yudhi Setyandarta, 1993. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian pengaruh hepatoprotektif infus daun Johar pada tikus putih yang diberikan karbon tetraklorida. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Johar mempunyai pengaruh hepatoprotektif. Daun Johar mengandung senyawa yang dapat menghambat peningkatan aktivitas GPT-plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CC14 dan terdapat hubungan antara dosis dan efek. Aan Risma Uli N., 1994. Jurusan Farrnasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian pengaruh antimikroba dari infus daun Johar terhadap beberapa bakteri dan Jamur penyebab penyakit kulit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Johar mempunyai pengaruh antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus.vulgaris, tetapi tidak menunjukkan aktivitas antijamur terhadap Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes dan Microsporum canis.
Komposisi :
Daun: Barakol, alkaloid, flavoniod, steroida antrakinon, dan tanin. Kulit akar: Lupeol, betalin, dan diantrakinon. Biji: Minyak lemak dan sitosterin.
Jintan/Ajeran
![]()  | 
  | 
  | 
|
  | 
| 
 Uraian : 
 | 
Jintan (COLEUS AMBOINICUS) merupakan suatu tumbuhan jenis rumpu-rumputan, mempunyai batang dan tangkai berkayu. Jintan biasanya ditanam di kebun-kebun di daerah dataran rendah sampai ketingginan 1000 meter di atas permukaan laut. Batangnya lunak dan berair, bentuk daunnya mirip bed pingpong dan tepinya bergerigi. Daun Jintan memiliki bau yang khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Jintan tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup (tidakterlalu kering).
| 
 Nama Lokal : 
Jintan (Indonesia), Daun jinten (Jawa), Ajeran (Sunda); Majanereng (Madura), Iwak (Bali), Golong (Flores); Kuwuetu (Timor);  | 
Asma, Batuk, Perut kembung, Sakit kepala, Sariawan, Demam; Luka, Borok;
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa pahit, agak dingin, penurun panas (antipiretik), anti radang (anti inflamasi), menghentikan perdarahan, melancarkan peredaran darah, astringen. KANDUNGAN KIMIA : Phytosterin-B.
CARA BUDIDAYA LADA
Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. PT. Natural Nusantara berupaya membantu meningkatkan produksi tersebut secara kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan(Aspek K-3).
2.1. Iklim
– Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.
– Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
– Suhu udara 200C – 34 0C.
– Kelembaban udara 50% – 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% – 80% RH.
– Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
– Subur dan kaya bahan organik
– Tidak tergenang atau terlalu kering
– pH tanah 5,5-7,0
– Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.
– Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
– Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.
– Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.
3.1. Pembibitan
– Terjamin kemurnian jenis bibitnya
– Berasal dari pohon induk yang sehat
– Bebas dari hama dan penyakit
– Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.
– Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
– Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
– Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
– Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
c. Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah
– Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain.
– Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm.
– Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
– Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
– Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
– Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur NATURAL GLIO.
– Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar :
– NPK 20 gram/tanaman
– Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per tanaman.
– Segera setelah ditutup, disiram SUPERNASA :
– Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
– Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
– Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 – 4 bulan sekali.
3.4.1. Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.
Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif
Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
3.4.5. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 – 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :
| 
 Umur 
(bln)  | 
 Pupuk makro (gram/pohon) 
 | 
||
| 
 Urea 
 | 
 SP 36 
 | 
 KCl 
 | 
|
| 
 3-4 
 | 
 35 
 | 
 15 
 | 
 20 
 | 
| 
 4-5 
 | 
 35 
 | 
 20 
 | 
 25 
 | 
| 
 5-6 
 | 
 35 
 | 
 25 
 | 
 30 
 | 
| 
 6-17 
 | 
 35 
 | 
 30 
 | 
 35 
 | 
3.4.6. Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..
3.5.1. Hama
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTONA.
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTONA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
3.6.2. Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
3.6.3. Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan.
Manfaat Air Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman yang sangat banyak manfaatnya, hampir seluruh bagian dari tanaman ini memiliki manfaat. Batangnya bisa dipakai sebagai bahan meubel, daunnya dipakai untuk membuat bungkus makanan (ketupat), tulang daunnya bisa dibuat sapu lidi, daging buah mudanya dibuat minuman, daging buah tuanya dibuat santan dan minyak kelapa, air buah yang tua bisa dibuat nata de coco, air buah yang muda bisa dijadikan minuman segar.95,5 % air
0,05 % nitrogen
0,56 % asam folat
0,25 % kalium
0,69 % kalium oksida
0,59 % magnesium oksida
sedikit zat besi dan gula.
Air kelapa muda selain dijadikan minuman segar bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat antara lain untuk:
Penetral Racun
Ketika kita keracunan makanan atau keracunan obat, minumlah air kelapa muda untuk menetralkan racun dalam tubuh.
Obat Cacingan
Campurkan air kelapa muda dengan sari jeruk sitrun, berikan pada anak yang menderita cacingan.
Obat Luka Bakar
Satu sendok teh bubuk kunyit dan air kapur sirih dicampurkan dengan sedikit air kelapa bisa digunakan sebagai obat oles luka bakar.
Demam Berdarah
Minumlah air kelapa muda dicampur dengan air perasan jeruk nipis, tambahkan sedikit garam dapur dan madu, diminum sehari 3 kali.
Disentri
Minumlah air kelapa muda pada pagi dan sore hari.
Gatal Eksim
Rendam satu genggam beras dalam air kelapa muda yang masih dalam tempurung selama 6-7 jam, angkat beras tadi lalu giling (haluskan), Oleskan pada bagian kulit yang sakit
Memperlancar Buang Air Kecil
Air kelapa bersifat diuretik. Minumlah setiap setengah jam agar kencing menjadi lancar.
Minuman Isotonik
Air kelapa merupakan cairan isotonik alami, sangat bagus untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dan penambah energi alami.
Sumber : Banjarmasin Post, 28 Juli 2011








