Ide Bisnis Membuat Asbak dari Resin


Alat:
Cetakan asbak dari bahan melamin
Gelas Ukur
Suntik besar (bekas suntik refill printer)
Gelas adukan
Pengaduk
Bahan:
Permata Imitasi yang hendak ditampilkan
Resin
Katalis
Pigmen warna
Sekam bakar
Glitter
Langkah Kerja:
1. Siapkan permata Imitasi yang hendak ditampilkan
2. Siapkan bahan asbak yang terdiri atas:
a. Resin 50 ml
b. Katalis 0,5 ml
c. Pigmen warna 0,5 cc
3. Campurkan 50 ml Resin dan 0,5 ml katalis, kemudian aduk hingga semua bahan tercampur merata.
4. Tuang ke dalam cetakan sebagai lapisan pertama asbak
menuang-resin-ke-asbak

5. Dalam keadaan masih cair, masukan permata imitasi yang telah disiapkan, bagian atas yang hendak ditampilkan menghadap kearah luar
memasukkan-ornamen
6. Tunggu bagian ini menjadi setengah kering, yakni ketika fisik resin sudah kenyal seperti agar-agar.
7. Buat adonan kedua dengan resep yang sama, namun ditambah dengan sekam bakar dan glitter
8. Aduk hingga merata adonan tersebut, kemudian tuangkan keatas lapisan kedua yang telah agak mengeras.
menuang-lapisan-kedua

9. Tunggu hingga adonan mengering. Kemudian keluarkan dari cetakan dengan cara mengetuk dengan agak keras.

Sumber: http://nurulimansupardi.wordpress.com/2009/04/29/teknik-produksi-asbak-hias-berbahan-resin/

Ide Bisnis | Peluang Bisnis Saxwood, Saksofon dari Kayu

Kecintaannya pada musik membuat Andjar Rangga mengembangkan usaha yang terkait dengan hobi bermusik. Sejak Januari tahun lalu, setelah menamatkan pendidikan manajemen di Universitas Surabaya, anak pertama dari empat bersaudara ini menekuni usaha berlabel saxwood.

Produk yang dihasilkan amat unik, yakni saksofon yang terbuat dari kayu jati kuno. Saksofon buatannya bisa ditiup dan menghasilkan suara yang lebih lembut dari alat tiup serupa yang terbuat dari logam yang dipopulerkan pertama kali oleh Adolphe Sax pada 1841.

Andjar tidak mau membuat produk unik yang fungsinya hanya sebagai pajangan. Pemuda kelahiran 1985 ini memutar otak bagaimana alat musik tersebut dapat dimainkan juga.

“Saya datang dari keluarga yang mencintai musik, sewaktu kami berkumpul ada ide untuk membuat saxwood. Kenapa memilih saksofon karena kalau membuat gitar atau biola sudah biasa. Kami menginginkan yang unik, walaupun sulit membuatnya.”

Usaha yang dikembangkannya dengan bantuan penuh keluarga ini mengandalkan bahan baku asli Indonesia. Andjar mengambil bahan baku kayu jati tua yang kadar airnya mendekati 0%.

Dia biasa mengumpulkan bahan baku dari bongkaran rumah kuno atau bahan sisa pembuatan furnitur antik yang memakai kayu jati tua. Pada awalnya produksi saxwood per bulan hanya satu.

Tingkat kesulitan yang tinggi membuat produksi saxofon kayu ini terbatas. Belakangan Andjar yang dibantu dua pekerja biasa membuat lima hingga belasan saxwood per bulan. “Untuk membuatnya saya banyak berbagi dengan teman-teman sesama pemusik. Kami membuatnya tidak sembarangan. Kami ingin berkontribusi kepada musik jazz Indonesia dan musik dunia pada umumnya.”

Saksofon identik dengan musik rock n’ roll, ska, hingga jazz. Andjar mulai memasarkan saxwood sejak Maret 2008 bertepatan dengan perhelatan ajang jazz tahunan internasional Java Jazz. Promosi pada ajang tersebut sejalan dengan tujuannya menyasar pasar domestik dan asing.

Bidikan penjualan produk lebih diperuncing ke arah pasar domestik. Hal tersebut dipicu oleh proyeksi bahwa jazz Tanah Air akan semakin berkembang pada masa depan. Dia pun memberanikan diri segera melemparkan produknya ke pasaran.

“Tes pasar di Java Jazz karena kami fokus memperbaiki kualitas produk secara bertahap, sekaligus memasyarakatkan jazz di Indonesia lewat saxwood.”

Tidak sekadar bicara, pria yang kini melanjutkan kuliah di S2 jurusan manajemen Universitas Gadjah Mada ini mewujudkan dukungan terhadap pengembangan musik dalam negeri lewat langkah konkret.

Dia membanderol harga saxwood lebih murah untuk pembeli domestik. Saxwood alto dijual seharga Rp3,5 juta, sopran Rp4,5 juta, tenor Rp5,5 juta, dan bariton Rp7 juta-Rp8 juta.

Andjar memberi harga jual lebih tinggi untuk pembeli asing. Untuk membawa pulang saxwood alto pembeli asal mancanegara harus merogoh kocek US$549, sopran US$649, tenor US$700, dan bariton US$1.200.

Sejauh ini, pesanan saxwood datang dari beberapa musikus luar negeri yang sempat mengenal karyanya a.l. melalui Java Jazz. Beberapa di antaranya pemusik yang berasal dari Italia dan Jepang.

“Pasar asing merespons cukup baik karena saksofon pada awalnya memang terbuat dari kayu, kendala bahan baku membuatnya lantas diproduksi menggunakan logam. Sekarang teknologinya sudah ada dan bahan bakunya banyak di Indonesia makanya kami mulai membuat.”

ia merasa tertantang untuk selalu mengembangkan produk ini selangkah lebih maju walaupun belum memiliki kompetitor. Memasarkan produk yang terbilang baru di Tanah Air memiliki nilai plus minus di mata Andjar.

Beruntung dia memiliki keluarga yang selalu mendukung langkahnya. Dia banyak mendapatkan masukan dan ilmu berharga seputar penjualan dari sang ayah yang kebetulan seorang marketer yang bekerja di salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia.

“Mengembangkan bisnis yang terkait erat dengan keluarga ada enak dan tidaknya. Enaknya kalau ada masalah ya dicari jalan keluarnya bersama. Tidak enaknya, kreativitas kadangkala malah nggak keluar, berbeda kalau bekerja dengan orang lain.” (*/Bisnis Indonesia)

Sumber : ciputraentreprenuerchip.com

Proses Pengecoran Gipsum-casting

PROSES PENGECORAN ( Casting )


2.1.      Pendahuluan
Proses pengecoran melalui beberapa tahap : pembutan cetakan, persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetakan. Hasil pengecoran disebut dengan coran atau benda cor.
Proses pengecoran bisa dibedakan atas 2 yaitu : proses pengecoran dan proses pencetakan. Proses pengecoran tidak menggunakan tekanan sewaktu mengisi rongga cetakan sedangkan proses pencetakan adalah logam cair ditekan agar mengisi rongga cetakan. Cetakan untuk kedua proses ini berbeda dimana proses pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir sedangkan proses pencetakan, cetakannya dibuat dari logam.
Cetakan pasir yang digunakan dalam proses pengecoran berdasarkan jenis pola dibedakan atas :
1. pola yang dapat digunakan berulang-ulang
2. pola sekali pakai.
2.2.      Prosedur Pembuatan Cetakan
Berdasarkan bahan yang digunakan, cetakan diklasifikasikan atas :
1. Cetakan pasir basah (green-sand molds)
Cetakan dibuat dari pasir basah. Urutan cetakannya berdasarkan gambar 1. adalah sebagai berikut :
A. Belahan pola diletakkan diatas papan cetakan, drag siap untuk diisi pasir.
B. Drag telah dibalik dan pasangan belahan pola diletakkan diatasnya. Kup siap untuk diisi pasir.
C. Cetakan telah siap pakai lengkap dengan inti-kering di tempatnya.
Gambar 1. Prosedur pembuatan cetakan pasir.
2. Cetakan kulit kering (skin dried mold) Ada dua cara pembuatan cetakan :
1.   Pasir disekitar pola setebal kira-kira 10 mm dicampur dengan pengikat sehingga bila pasir mengering terbentuk permukaan yang keras. Bagian lainnya terdiri dari pasir basah biasa.
2. Seluruh cetakan dibuat dari pasir basah kemudian permukaannya yang bersinggungan dengan pola disemprot atau dilapisi bahan yang mengeras bila dipanaskan. Pelapis terdiri dari minyak cat, molas, sagu atau bahan sejenis. Permukaan harus dikeringkan dengan tiupan udara atau dengan pemanasan.
3. Cetakan pasir kering Cetakan dibuat dari pasir yang kasar dengan menggunakan material untuk pengikat. Tempat cetakan terbuat dari bahan logam. Cetakan pasir kering tidak menyusut sewaktu kena panas dan bebas dari gelembung udara.
4. Cetakan lempung (Loam mold)
Cetakan lempung biasanya digunakan untuk cetakan benda yang besar. Kerangka cetakan terbuat dari batu bata atau besi yang dilapis dengan lempung kemudian diperhalus permukaannya. Pembuatan cetakan ini biasanya memerlukan waktu yang lama.
5. Cetakan furan (Furan mold)
Pasir yang kering dan tajam dicampur dengan asam fosfor yang dalam hal ini merupakan reagens pemercepat. Resin furanditambahkan secukupnya dan campuran diaduk hingga resin merata. Pasir dibentuk dan dibiarkan mengeras yaitu sekitar 1 atau 2 jam.
6. Cetakan CO2
Pasir yang bersih dicampur dengan natrium silikat dan campuran dipadatkan di sekitar pola, kemudian dialirkan gas CO2 dan campuran akan mengeras. Cetakan CO2 digunakan untuk bentuk yang rumit dan permukaan cetakannya licin.
7. Cetakan logam
Cetakan ini banyak digunakan pada cetakan die-casting (cetak-tekan) logam dengan suhu lelehnya rendah. Cetakan mempunyai permukaan yang licin.
8. Cetakan khusus
Cetakan khusus adalah cetakan yang terbuat dari plastik, kertas, kayu, semen, plaster atau karet.
Proses pembuatan cetakan dibedakan atas :
1. Pembuatan cetakan di meja (Bench molding)
Dipakai untuk benda-benda cor yang kecil.
2. Pembuatan cetakan di lantai
Dilakukan untuk benda cor yang berukuran sedang atau besar.
3. Pembuatan cetakan sumuran (Pit molding)
Digunakan untuk benda cor yang besar. Benda cor dituang dalam sumuran. Sumuran terdiri dari drag dan kup. Sisi sumuran diperkuat dengan bata dan alas ditutupi lapisan sinteryang tebal yang dihubungkan dengan pipa-pipa pelepas gas ke lantai pabrik. Cetakan ini tahan terhadap tekanan tinggi.
4. Pembuatan cetakan dengan mesin
Pekerjaan memadatkan pasir, membalik cetakan, dan membuat saluran masuk dilakukan dengan mesin sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien.
Prosedur Pembuatan Cetakan
Pertama-tama, belahan pola diletakkan diatas papan kayu yang rata. Kemudian rangka cetak bawah (drag) diletakkan diatas kayu (lihat gambar 1. Drag diisi penuh dengan pasir kemudian dimampatkan dengan cara manual atau mesin. Setelah selesai dimampatkan, pasir yang berlebih diratakan. Untuk memudahkanpelepasan gas sewaktu penuangan, pasir ditusuk-tusuk di beberapa tempat.
Cetakan bagian bawah tersebut kemudian dibalik, dengan demikian kup (cetakan atas) bisa dipasang. Sebelum dibalik, ditaburkan pasir kering dan diatasnya diletakkan papan. Drag dibalik dan permukaan pasir diratakan dan ditaburi pasir kering. Pasir kering yang ditaburkan adalah pasir silika kering yang halus dan tidak ada kekuatannya. Pasir ini mencegah melekatnya pasir dari kedua cetakan.
Setelah itu kup diletakkan diatas drag (gambar 1b), pasak pin dipasang supaya tidak terjadi pergeseran. Pada cetakan atas perlu dibuat saluran turun (sprue) yang merupakan saluran pengalir logam cair, suatu pin tirus (sprue pin) ditempatkan lebih kurang 25 mm di kiri – kanan pola. Kemudian kup diisi pasir, dipadatkan dan diberi lubang pelepasan gas.
Untuk mengambil pola, pertama-tama salura turun dicabut, kemudian dibuat cawan tuang pada ujun saluran turun sehingga memudahkan penuangan logam cair. Kup kemudian dilepas dan dibalik. Sebelum belahan pola dilepas, pasir disekitar rongga cetakan diseka dengan kain lembab untuk menjaga supaya pinggiran rongga cetakan tidak rontok. Belahan pola kemudian dilepaskan.
Sebelum cetakan ditutup, perlu dibuat saluran masuk (gate) antara rongga cetakan dengan saluran turun.
Cetakan Pola Sekali Pakai
Pola sekali pakai umumnya terdiri dari satu bagian. Umumnya cetakan dibuat dari pasir basah, namun pasir jenis lainnya juga banyak digunakan. Saluran turun dan bagian dari sistem saluran masuk merupakan bagian dari pola. Pola termasuk saluran turun dan saluran tuangnya ditinggalkan dalam cetakan. Pada saat proses pencetakan dimana logam cair dialirkan ke dalam cetakan, pola yang umumnya terbuat dari polistiren akan menguap dan logam cair akan mengisi rongga cetakan. Proses pengecoran pola sekali pakai bisa dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Cetakan pola sekali pakai.
Keuntungan-keuntungan dari proses ini adalah :
1. Sangat tepat untuk mengecor benda-benda dalam jumlah kecil
2. Tidak memerlukan pemesinan lagi
3. Menghemat bahan coran
4. Permukaan mulus
5. Tidak diperlukan pembuatan pola belahan kayu yang rumit
6. Tidak diperlukan inti atau kotak inti
7. Pengecoran lebih sederhana.
Kerugiannya adalah :
1. Pola rusak sewaktu dilakukan pengecoran
2. Pola mudah rusak, karena itu butuh penanganan yang hati-hati
3. Pada pembuatan pola tidak dapat digunakan mesin mekanik
4. Tidak ada kemungkinan untuk memeriksa keadaan rongga cetakan.
Saluran Masuk, Penambah Dan Karakteristik Pembekuan
Sistem saluran masuk (gating system) bertujuan mengalirkan logam cair ke dalam rongga cetakan. Saluran masuk terdiri dari cawan tuang, saluran turun, pengalir dan saluran masuk tempat logam mengalir memasuki rongga cetakan.Dalam merancang saluran masuk perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Aliran logam cair hendaknya memasuki rongga cetakan pada bagian dasar atau dekat dasarnya dengan turbulensi seminimal mungkin.
2. Hindarkan terjadinya pengikisan dinding saluran masuk serta rongga cetakan dengan mengatur aliran logam cair.
3. Pembekuan diusahakan terarah yaitu dimulai dari permukaan cetakan ke arah masuknya logam cair.
4. Usahakan agar kotoran, slag, atau partikel lainnya tidak masuk ke rongga cetakan.
Gambar 3. Cara pengaliran logam cair ke rongga cetakan.
Cawan tuang dibuat untuk memudahkan ketika menuang logam cair dan untuk mencegah masuknya terak ke dalam cetakan. Saluran penyaring untuk mencegah masuknya terak atau partikel lainnya masuk ke dalam saluran turun kedua.
Penambah (riser) digunakan ssebagai cadangan logam cair untuk menutup rongga karena penyusutan.
Penyusutan selalu terjadi jika logam membeku dan apabila penyusutan tidak diatur dengan baik maka bisa menimbulkan rongga penyusutan yang besar. Umumnya rongga penyusutan terjadi pada daerah dengan temperatur paling tinggi atau di tempat dimana terjadi pembekuan paling akhir.
Gambar 4. Isoterm yang menunjukkan daerah dimana mungkin terjadi rongga penyusutan.
2.3.    Pola
Pola mempunyai beberapa jenis. Jenis-jenis pola bisa dilihat pada gambar 5. Pola yang paling sederhana, A, merupakan pola tunggal. Kadang-kadang pola dibuat dalam 2 bagian untuk memudahkan pembuatan cetakan seperti pola B.
Untuk membuat cetakan dalam jumlah banyak, dapat digunakan pola lengkap dengan sistem saluran, lihat gambar D. Biasanya pola jenis ini dibuat dari logam sehingga lebih kuat sekaligus mencegah pelenturan akibat kelembaban.
Gambar 5. Jenis pola A. Pola tunggal; B. Pola belah atau pola terpisah; C. Pola terlepas; D. Pola dengan sistem saluran; E. Pola dengan papan penyambung; F. Papan penuntun untuk pola roda; G. Pola sipat; sipat lengkung untuk inti pasir bawah yang besar dan sipat datar untuk alur.
Pada pembuatan pola harus diperhatikan beberapa hal antara lain: pengaruh penyusutan logam cair, ketirusan, penyelesaian, distorsi dan kelonggaran, sehingga akan didapat benda cor yang sesuai dengan benda yang akan dibuat.
2.4.    Pasir
Pasir silika (SiO2) sangat cocok untuk cetakan karena tahan suhu tinggi tanpa terjadi penguraian, murah dan awet. Namun pasir silika murni tidak bisa digunakan karena tidak mempunyai daya ikat. Pasir silika murni dicampur dengan lempung sebanyak 8 sampai 15% untuk meningkatkan daya ikatnya. Jenis lempung yang banyak digunakan adalah kaolin, illit dan bentonit.
Pasir cetak alam telah mengandung sejumlah lempung, sehingga untuk membuat cetakan tinggal menambahkan air saja. Pasir cetak buatan terdiri dari butiran silika ditambah lempung sebanyak 3 sampai 5%. Kemudian ditambahkan air sebanyak maksimum 5%.
Jenis cetakan turut menentukan ukuran butir pasir. Untuk cetakan kecil dan rumit digunakan pasir yang halus sehingga didapat cetakan yang baik. benda cor yang besar memerlukan butir pasir yang kasar supaya memudahkan pelepasan gas.
Pengujian Pasir
Pasir cetak harus diuji untuk mengetahui sifat-sifatnya. Pengujian mekanik yang biasa dilakukan adalah :
1. Permeabilitas. Porositas pasir akan menentukan pelepasan gas dan uap yang ada dalam cetakan.
2. Kekuatan. Pasir harus mempunyai gaya kohesi yang menentukan daya ikatnya.
3. Ketahanan terhadap suhu tinggi. Pasir harus tahan suhu tinggi tanap melebur.
4. Ukuran dan bentuk butiran. Ukuran pasir disesuaikan dengan bentuk permukaan yang diinginkan.
2.5     Cacat-cacat Coran
Cacat yang dijumpai pada coran disebabkan oleh cacat pada hal-hal berikut :
1. Desain pengecoran dan pola
2. Pasir cetakan dan desain cetakan dan inti
3. Komposisi logam
4. Pencairan dan penuangan
5. Saluran masuk dan penambah.
Gambar 6. adalah jenis-jenis cacat yang banyak ditemukan di dalam cetakan pasir :
(i)      Blow yaitu rongga bulat besar yang disebabkan gas karena menempati daerah logam cair pada permukaan kop. Blow biasanya terjadi pada permukaan coran yang cembung.
(ii)     Scar yaitu blow yang dangkal yang biasanya dijumpai pada permukaan coran yang rata.
(iii)    Blister adalah scar yang tertutup oleh lapisan tipis logam.
(iv)     Gas holes (lobang gas) yaitu gelembung gas yang terperangkap yang mempunyai bentuk bola dan terjadi ketika sejumlah gas larut dalam logam cair.
(v)      Pin holes adalah lobang blow yang sangat kecil dan terjadi pada atau dibawah permukaan coran.
(vi)     Porosity (porositas) adalah lobang sangat kecil yang tersebar merata diseluruh coran.
(vii)      Drop adalah Tonjolan pada permukaan kop yang disebabkan karena jatuhnya pasir dari kop.
(viii)   Inclusion (inklusi) adalah adanya partikel non logam yang ada pada logam induk.
(ix)       Dross adalah impuritas ringan yang berada pada permukaan coran.
(x)      Dirt adalah lobang kecil pada permukaan kop karena jatuhnya pasir ke benda coran. ketika pasir dilepaskan akan meninggalkan lobang kecil.
(xi)       Wash adalah tonjolan pada permukaan drag yang timbul di dekat saluran masuk, hal ini disebabkan oleh erosi pada pasir karena kecepatan logam cair yang tinggi memasuki dasar saluran masuk.
(xii)    Buckle adalah bentuk V yang panjang, dangkal dan lebar yang terbentuk pada permukaan rata coran karena suhu tinggi logam.
(xiii)     Scab adalah lapisan tipis logam, kasar yang menonjol diatas permukaan coran, pada puncak lapisan tipis pasir.
(xiv)     Rat tail yaitu penurunan angular, dangkal dan panjang yang biasanya ditemukan pada pengecoran tipis.
(xv)      Penetration yaitu tonjolan berongga, kasar karena cairan logam mengalir diantara partikel pasir dikarenakan permukaan cetakan begitu lunak dan berongga.
(xvi)     Swell adalah cacat yang dijumpai pada permukaan vertikal pengecoran jika pasir cetakan berdeformasi karena tekanan hidrostatik yang disebabkan kandungan uap air yang tinggi didalam pasir.
(xvii)    Misrun terjadi adanya rongga yang terjadi apabila karena tidak cukup pemanasan logam cair mulai membeku sebelum mencapai titik terjauh dari rongga cetakan.
(xviii)   Cold shut adalah terjadinya misrun pada tengah coran karena pengecoran dilakukan dengan saluran masuk di dua sisi.
(xix)     Hot tear adalah retak yang terjadi karena tegangan sisa yang tinggi.
(xx)      Shrinkage cavity (rongga penyusutan) adalah rongga karena terjadinya penyusutan pada logam ketika membeku dimana saluran penambah tidak bisa mengisinya.
(xxi)     Shift adalah ketidaklurusan antara kedua bagian cetakan atau inti.
Gambar 6. Cacat coran yang umum

DAFTAR PUSTAKA
2.            http://id.wikipedia.org/wiki/Pengecoran

3.      Surdia, Tata, Prof.Ir, Teknik Pengecoran Logam, Jakarta, Pradnya Paramita, 1999

4.      http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp.pdf 

Sumber: 

http://mechanicalrendyyusman.blogspot.com/2010/10/proses-pengecoran.html

Cara Mencetak patung gipsum-silikon

Bagaimana cara membuat cetakan patung? Sedikit berbeda dengan proses membuat cetakan fiberglass/resin, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum mulai membuat cetakan silicon ruber.  

Bahan-bahan yang perlu disiapkan: 

    RTV bahan A dan B 

    Model, bisa dari bahan apa saja seperti: gypsum, tanah liat, kayu, besi 
    Kotak atau lempengan papan/kayu atau lego untuk dijadikan dinding kotak 
   Dasar kotak, bisa dari lilin, kayu/papan,  
    Kuas 
    Pengaduk (kayu atau spatula) 
    Sarung tangan 
   Lem kayu (bisa menggunakan glue gun) 
 cara membuat ceetakan | membuat cetakan fiberglass  cara buat cetakan patung | cara membuat cetakan resin
Cara membuat cetakan
Langkah 1: 
Siapkan bahan A dan B dengan jumlah/berat yang sama. 
Campurkan ke dua bahan tersebut ke dalam satu wadah, lalu aduk hingga campuran warna merata, paling tidak 3 menit.  
Bahan siap untuk digunakan maksimal 20 menit setelah diaduk. 
Langkah 2 
Siapkan dasar kotak dengan menempatkan model ditengahnya. Model dilem di dasar kotak lalu ditekan rapat agar tidak ada cela antara model dan dasar kotak. Hal ini bertujuan untuk mencegah silicon merembes ke bawah model. 
Langkah 3 
Pasang dinding melingkari model, biarkan jarak +/- 1 cm antara model dan dinding kotak, sehingga nantinya akan menjadi ketebalan dinding molding. Di antara dinding dan dasar kotak biasanya ada celah yang memungkinkan cairan merembes ke dalam. Oleh karenanya celah-celah pertemuan antara dinding dan dasar kotak serta sudut-sudutnya harus ditutupi dengan lapisan clay, lilin atau lem silicon. Pastikan agar tidak ada celah atau lubang sekecil apapun sehingga cetakan yang dihasilkan bisa sempurna. 
Setelah itu sapukan cairan ‘mold release’ ke model dan biarkan beberapa saat. 
Kemudian bahan yang sudah dicampur dituang ke dalam wadah* (lihat tips cara menuang) sampai menutupi seluruh permukaan model, dan biarkan cairan menebal sekitar 1 cm dari permukaan model. Ketebalan 1 cm ini merupakan dinding molding bagian bawah. Namun perlu diingat pula jangan terlalu tebal, karena selain boros bahan silicon juga akan menjadikan molding kurang fleksibel nantinya. 
Langkah 4 
Diamkan selama 24 jam (lamanya tergantung konsentrasi campuran) sampai cetakan mengeras dan tidak lengket begitu disentuh. 
Langkah 5 
Cetakan siap dikeluarkan, dimulai dari melepas dinding-dindingnya satu persatu. Dan terakhir dasar kotak dilepas, bisa dengan bantuan cutter/pisau dilepas secara perlahan, jangan sampai cetakan sobek. 
Setalah cetakan terlepas, kemudian tahap terakhir yaitu melepas model dari cetakan silicon.  
Cetakan siap digunakan. 
*TIPS Teknik menuang: 
Cara menuang cairan ke molding ada tekniknya, terutama untuk lapisan pertama yang merupakan langkah yang paling penting. Jangan langsung menuang cairan silicon ke dalam kotak molding sekaligus. Pertama-tama tuangkan cairan silicon secukupnya saja supaya bisa membasahi permukaan model. Kemudian miringkan kotak molding sehingga cairan menyebar perlahan ke seluruh permukaan model. Nantinya mungkin terlihat gelembung-gelembung kecil berisi udara dan Anda bisa pecahkan. Kemudian setelah tidak ada gelembung lagi, maka mulai tuangkan semua bahan perlahan-lahan dengan cara diangkat tinggi-tinggi sehingga cairan akan mengalir sedikit demi sedikit. Tuangkan pada satu titik saja yaitu pada sudut kotak molding. 
Cara menghilangkan Gelembung di permukaan cetakan
B isa dengan menembakan angin atau menggunakan pengering rambut (hair dryer) lalu ditembakan dengan cepat dan ringan pada permukaan.

Sumber: http://www.abadigemilang.com

Seni Relief yang yang indah untuk rumah anda


Senirelief adalah seni yang saat ini sudah banyak mengiasi rumah danperkantoran sehingga seni relief ini bisa memjadi peluang bisnis yangcocok buat anda,tetapi untuk membuat seni relief ini membutuhkanketelitian dan kesabaran agar hasil yang dicapai bisa optimal.

Seni relief ini dalam pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama,sehingga untuk membuat seni relief ini di butuhkan kesabaran extra dan ketelitian.Untuk dapat membuat seni relief ini maka harus bisa membuat sket gambar yang akan dibuat,dan membuatnya menjadi timbut di atas batu atau casting.
Bahan yang di sediakan:
1. Casting banyaknya sesuai dengan apa yang ingin di buat,atau bisa juga dengan menggunakan semen putih di campur dengan casting
2. Air
3. Rangka untuk menahan casting yang dicor agar kuat
4. Lem untuk casting
5. Cat untuk pewarnaan(ada yang senang tanpa warna)
Peralatan
1. Papan cetak,untuk tempat mengecor casting yang akan di pahat
2. Ember , untuk mengaduk casting yang akan di tuang ke cetakan
3. Cetok untuk mengambil casting dari sak dan meratakan cetakan yang di buat
4. Pengaduk untuk mengaduk casting
5. Seperangkat alat pahat untuk memahat casting yang sudah mengeras setelah di cor
6. Peralatan pendukung lainnya sesuai dengan hasil yang diinginkan(tidak bisa saya sebutkan karena saya menggunakan peralatan yang ada di sekitar yang penting bisa digunakan)
Cara Membuat
1. Sediakan papan cetak untuk tempat casting yang di cor
2. Campur casting denga air sesuai aturan dan lem untuk casting,aduk-aduk lalu tuang kedalam cetakan dan tunggu hingga bener-bener kering
3. Hasil cor casting yang sudah kering siap untuk dipahat/dibentuk
4. Lakukan pemahatan dengan hati-hati
5. Setelah pahatan sudah jadi maka dilakukan proses pewarnaan gunakan airbrush
Nb:
– Foto disini hasilnya belum jadi,terdiri dari 6 kotak,yang terlihat baru satu kotak ,jika sudah selesai akan saya upload
– Ada yang suka di beri warna dan ada yang tidak di beri warna
– Numpang promo,jika anda yang ingin memesan seni relief ini harga nego,tergantung tingkat kesulitan

  sebagai gambaran untuk seni relief dengan dimensi 2,5meter x 3,5meter seharga Rp 20.000.000,00

Stiker Cutting Handmade Untuk Interior,bisnis

Bisnis stiker cutting yang dikerjakan dengan cara handmade atau manual alias di potong dengan cara manual,tidak dengan menggunakan mesin.Ini memiliki nilai lebih seperti halnya batik tulis lebih bernilai dari batik cap.Untuk proses pengerjaan ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi sebanding dengan hasil yang di capai karena tidak mungkin ada duanya paling bante mirip saja.
Ini bisa menjadi peluang bisnis yang memiliki prospek cerah karena pada saat ini orang cenderung dengan hasil karya handmade,jika anda tertarik untuk membuat sendiri di rumah silahkan coba cara ini.

Langkah
1. Sediakan kaca(tidak harus kaca)
2. Tempelkan stiker polos yang besar atau bisa juga dengan menggunakan kertas foto.
3. Setelah stiker tertempel pada kaca,berilah pola sesuai yang anda kehendaki.
4. Selanjutnya stiker tersebut di potong dengan menggunakan silet serapi mungkin.
5. Karya anda sudah selesai silahkan dipasang di tempat yang anda inginkan untuk interior rumah anda.

Perhatian
Harap berhati-hati dalam proses pengerjaan

Promo
Stiker cutting handmade ini jika pesan ke kami harga permeternya Rp100.000,00(biaya tenaga,belum termasuk bahan)
Harga yang sepadan dengan hasilnya

Karya seni kaca ,sandblasting di padu dengan lukisan

Cara membuat lukisan kaca ini gampang-gampang susah,di katakan gampang karena sudah tahu dan paham tentang langkah-langkah didalam pembuatannya.

Cara pembuatan lukisan kaca:
1. Kaca di beri lapisan stiker dan plester
2. Kemudian setelah ada lapisannya kaca di sket dengan lukisan yang akan dibuat
3. Kaca di sandblasting,sesuai dengan motif yang diinginkan,hati-hati dengan sandblasting karena ini akan mempengaruhi hasil lukisan jadi atur kedalaman sandblasting dan efek-efek yang ingin ditampilkan.
4. Setelah proses sandblasting baru kaca di lukis sesuai gambar yang diinginkan dengan airbrush.
5. Lukisan sandblasting sudah jadi dan siap menghiasi rumah anda

Jika anda tertarik dengan lukisan sandblasting silahkan kirim ke email  fery_ken@yahoo.com
dengan ketentuan harga permeter 800.000/m,harga bisa berubah sesuai tingkat kesulitan pengerjaan

Ide Bisnis | Bisnis Ondel-ondel dari Shuttelcock

Ide kreatif bisa datang tiba-tiba dan tak terduga. Yusnita contohnya. Ibu tiga anak ini memang kreatif membuat kerajinan tangan. Di tangannya, shuttle cock bekas diubah menjadi mainan atau hiasan khas Betawi: ondel-ondel. Dari ide kreatif itu bertambah gendutlah kocek Yusnita.

Menurut dia, pembuatan mainan ondel-ondel terpikirkan ketika ikut lomba kerajinan tangan yang diselenggarakan pemerintah Jakarta Utara. Panitia lomba hanya mensyaratkan kerajinan tangan dibuat dengan model yang sudah umum di masyarakat. “Saya cari apa, ya, murah meriah dan unik khas Jakarta?” ujar penyelenggara kursus kerajinan dan rias pengantin ini. Pilihannya jatuh pada ondel-ondel sebagai mainan atau hiasan buatan tangannya.

Perempuan asal Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ini kemudian mencoba membuat ikon khas Jakarta itu dari botol. Hasilnya, “Sangat sulit dan gagal.” Tak sukses dengan botol, Yusnita melirik shuttle cock bekas milik adiknya yang doyan main badminton. Simsalabim, imajinasinya langsung muncul. “Saya gambari shuttlecock itu jadi kepala dan wajah. Sedangkan bulunya itu sebagai badannya,” ujarnya sembari terkekeh-kekeh.

Ondel-ondel dari limbah permainan bulu tangkis itu kemudian diberi tambahan mote-mote, jarum pentul, payet, dan kain flanel yang mencolok. Untuk ondel-ondel perempuan, diberikan sentuhan teratai di pembatas kepala dan jarum pentul dengan mote-mote. Sedangkan model laki-laki diberi sabuk pada pinggangnya. “Warnanya saya buat ngejreng dan “tabrakan”. Ada hijau dengan merah, atau merah dengan biru, khas Betawi,” katanya.

Hasilnya, ondel-ondel buatan Yusnita terpilih sebagai pemenang dalam lomba tersebut. Pemerintah Jakarta menobatkan kerajinan tangannya sebagai juara kreativitas. Sejak itu, kreativitas tangannya makin menjanjikan. Dia mulai rajin ikut pameran dari satu kota ke kota lain. Di setiap pameran, ondel-ondel buatan Yusnita ludes diborong pembeli. “Bahkan sempat diborong turis sebagai suvenir,” katanya bangga.

Bahkan, pada saat Indonesia menggelar kejuaraan Piala Thomas dan Uber, Juni lalu, Yusnita tak ingin kehilangan kesempatan. Ondel-ondel buatannya dibuat dengan menampilkan bulu-bulu shuttlecock. “Saya namai Bang Thomas dan Nona Uber. Tapi begitu kalah, ya, aku namai Abang-None Jakarta,” ujarnya.

Meski baru memulai usahanya pada tahun lalu, kerajinan tangannya kini bisa dijumpai di beberapa outlet, seperti Monumen Nasional, Cilandak Town Square, Pondok Indah, Tanah Abang, Dufan, dan Pasar Seni. Setiap bulan Yusnita menjual sekitar 100 ondel-ondel. Pemasukan terbesar didapatkan ketika mengikuti Pekan Raya Jakarta, dua bulan lalu. “Saya tidak menyangka bisa dapat Rp 16 juta,” katanya.

Karena usahanya membesar, Yusnita kini dibantu 8-15 orang peserta kursus yang merangkap sebagai asistennya. Namun, jika order sedang melimpah, dia mengikutsertakan ibu rumah tangga di sekitar rumahnya untuk membuat ondel-ondel. Setiap hari sekitar 20-50 buah ondel-ondel bisa dihasilkan dari rumahnya.

Menurut perempuan peraih penghargaan Anugerah Bakti dari pemerintah ini, sebuah ondel-ondel dijual dengan harga sekitar Rp 30 ribu sepasang. Namun, jika pembeli ingin satu jenis saja, misalnya hanya ondel-ondel lelaki atau yang perempuan, Yusnita pun tak keberatan. Jika ditambah dengan hiasan Monumen Nasional, harganya mencapai Rp 100 ribu. Hasil penjualan itu, kata Yustina, dialokasikan 10 persen bagi anak didik yang membuatnya, 10-20 persen promosi, dan 10 persen untuk pedagang. (*/Tempo)

Sumber : ciputraentreprenuerchip.com

Ide Bisnis | Bisnis Tempe dari Biji Ketapang

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Lia Nurul Husnah, Meivitasari, dan Pradekatiwi mengembangkan tempe yang berbahan dasar biji ketapang.

Lia Nurul Husnah mengatakan, kebanyakan orang belum mengetahui bahwa biji ketapang memiliki kandungan gizi tinggi sehingga selama ini biji ketapang hanya menjadi sampah organik. “Ternyata biji ketapang memiliki rasa gurih dan kandungan gizi tinggi. Antara lain, protein 25,3 persen, gula 16 persen, serat 11,75 persen, karbohidrat 5,8 persen, serta berbagai macam asam amino,” katanya.

Kandungan gizi tersebut berasal dari biji ketapang bersih tanpa kulit yang dapat dipanen setiap tiga bulan setelah mulai berbuah. “Produk biji ketapang dapat menjadi salah satu upaya untuk penganekaragaman bahan pangan. Terlebih lagi tanaman ketapang tergolong mudah dibudidayakan,” katanya.

Belakangan ini, pasokan kedelai sebagai bahan baku tempe juga tidak mencukupi kebutuhan nasional sehingga pemerintah harus mengimpornya. Pohon ketapang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dan cocok ditanam di daerah dengan iklim pesisir dan dataran rendah hingga ketinggian sekitar 400 m dengan curah hujan antara 1.000-3.500 mm per tahun.

“Pemanfaataan biji ketapang selama ini masih minim. Hanya digunakan sebagai pengganti biji almond dalam kue-kue, bahan pembuatan selai, dan bahan mi,” katanya.

Bentuk buah pohon ketapang seperti buah almond. Besar buahnya kira-kira 4-5,5 cm berwarna hijau. Ketika tua, warnanya menjadi merah kecokelatan.

Sumber : ciputraentreprenuerchip.com

Ide Bisnis | Bisnis Batu Bata dari Kotoran Sapi

Sudah jamak mendengarkan penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk kandang atau pupuk organik. Yang satu ini lebih unik karena menggunakan limbah organik tersebut untuk  diolah lebih lanjut menjadi batu bata.

Sebuah perusahaan baru di Indonesia  bernama EcoFaeBrick merealisasikan gagasan unik tersebut. Perusahaan ini merupakan sebuah usaha yang didirikan pada tahun 2009. Misi yang diusung ialah memberikan sebuah solusi bernilai ekonomi tinggi dari masalah laten sampah di sekitar daerah pertanian.

EcoFaeBrick menawarkan sebuah produk bernilai tinggi dalam bentuk batu bata yang menggunakan teknologi yang lebih efektif daripada batu bata konvensional dari tanah liat. Dalam pembuatannya, diterapkan sebuah proses yang lebih ramah lingkungan sehingga dampak kerusakan lingkungan juga lebih minim.

Keunikan produk batu bata EcoFaeBrick ialah bentuk, warna dan tekstur permukaannya yang sama persis dengan batu bata konvensional dari tanah liat. Dan yang pasti, tidak berbau kotoran sapi! Berikut ialah beberapa kelebihan batu bata merek EcoFaeBrick:
* Beratnya lebih ringan 20% dari batubata tanah liat.
* Kekuatannya lebih tinggi 20% dari batubata tanah liat.
* Biaya struktural pembuatan yang lebih rendah.
* Meski dari kotoran sapi, EcoFaeBrick aman bagi kesehatan.
* Membantu menekan emisi karbon dalam pembuatannya karena menggunakan energi biogas tidak menggunakan kayu bakar untuk proses pengeringannya.
* Mencegah perusakan lahan yang semestinya untuk pertanian akibat penggalian tanah liat untuk bahan baku batu bata

EcoFaeBrick didirikan karena keprihatinan  mengenai masalah kotoran sapi di daerah pertanian yang sukar ditangani. Dari sinilah solusi ekonomis dan ekologis batu bata ramah lingkungan ini digulirkan. Dan yang paling membanggakan EcoFaeBrick dioperasikan sepenuhnya oleh anak-anak muda Indonesia!

Sumber : ciputraentreprenuerchip.com