Melestarikan Budaya tradisional Lewat Pondok Seni

Rembang-Keberadaan Pondok Seni Turus Gede di kecamatan Rembang yang berdiri sejak tahun 2009 lalu mampu menjadi wahana generasi muda dan masyarakat sekitar untuk mencintai budaya tradisional. Hal tersebut dikatakan Anom subekti selaku pengelola Pondok seni disela-sela persiapan menggelar pagelaran wayang kulit dalam memperingati ulang tahunnya ke 2 pagi tadi.


Menurut keterangan Anom subekti, Pondok seni didirikan mempunyai tujuan sebagai ajang kreatifitas generasi muda untuk mencintai budaya tradional, terbukti keberadaan pondok ini mampu mencetak mahasiswa asli Rembang mengembangkan seni Tradisional. Selain itu para pelajar dari kalangan SD.-SMP- SLTA maupun masyarakat banyak memanfaatkan pondok seni ini untuk belajar mengembangkan seni tradisional, baik seni karawitan, wayang kulit, kethoprak, campur sari, bahkan seni wayang golek.


Pengelola Pondok seni Turus gede Anom Subekti mengatakan, dihari ulang tahunnya ke2 ini, rencannaya pihak pengelola pada hari sabtu malam minggu tanggal 11 Desember akan menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan menghadirkan 2 dalang yakni Ki Danang Dwi Irawan dari Rembang dan Ki Bambang Hadi wijoyo dari kudus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *