CARA MEMBUAT POTATOES DEXTROES AGAR (PDA)/ HOW TO MAKE PDA

Bahan:
1. 200 g kentang
2. 1000 ml air
3. 15 g agar-agar powder
4. 15 gram dextros, kalau tidak ada boleh digantikan gula
Bahan penunjang:
1. Kertas saring
2. Aluminium foil
3. kapas
4. Alkohol
5. Masker
6. Sarung tangan
Alat:
1. Pisau
2. Timbangan
3. Sendok pengaduk/spatula
4. Hot plate/ kompor
5. Kompor gas
6. Gelas ukur
7. Erlenmeyer
8. Autoclave
9. Corong kaca
Tips pengerjaan:
1. Sebelum mengerjakan kenakan sarung tangan dan masker
2. Bersihkan alat yang akan digunakan hingga bersih
3. Jangan berbicara dalam melakukan kegiatan ini
4. Gunakan alkohol dengan cara menyemprot kebagian yang akan berkenaan dengan  bahan
5. Gunakan perbandingan yang tepat
Prosedur:
1. Dikupas kentang hingga bersih, kemudian dicuci dengan air bersih
2. Dipotong kentang dengan ukuran sekitar 1 cm x 1 cm
3. Dimasukkan kedalam gelas ukur, dan ditambahkan 500 ml air (aquades)
4. Diaduk hingga matang
5. Disaring dengan menggunakan kertas saring
6. Ditambahkan 15 g agar powder dan 15 g gula pasir ke dalam larutan tersebut
7. Ditambahkan air hingga volume 1000 ml
8. Dimasak hingga mendidih
9. Pindahkan kedalam erlenmeyer
10. PDA siap digunakan
SELAMAT MENCOBA

KEMAMPUAN DAN KREATIVITAS ANAK PRA SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

Pembinaan proses pendidikan atau belajar sejak usia dini merupakan upaya strategis bagi pengembangan sumberdaya manusia. Soejiarto (1996) mengatakan memulai pembinaan pendidikan pada usia taman kanak-kanak dipandang terlambat, pembinaan pendidikan harus dimulai sejak usia 0 tahun. Masa-masa semenjak kelahiran hingga tiga tahun merupakan masa yang spesial dalam kehidupan anak.
Belajar adalah proses memperoleh berbagai kecakapan , keterampilan dan sikap. Kemampuan orang untuk belajar ialah ciri penting yang membedakan dari jenis-jenis makhluk lain, itu memberikan manfaat bagi individu dan juga masyarakat. Bagi individu dalam kebudayaan kita, kemampuan untuk belajar secara terus menerus memberikan sumbangan bagi pengembangan berbagai ragam gaya hidup.
Bagi masyarakat, belajar memainkan peranan penting dalam penerusan kebudayaan berupa kumpulan pengetahuan ke generasi baru. Hal ini memungkinkan temuan-temuan baru berdasarkan perkembangan di waktu sebelumnya.Umumnya, orang tidak tahu teknik mana yang haus digunakan untuk memunculkan ide baru, atau cara mengembangkan bakat yang alami. Mereka belum pernah menjalani pelatihan, atau tidak punya latar belakang kreativitas apapun.
Di Indonesia sesungguhnya telah terdapat beragai upaya untuk menangani pembinaan anak sejak usia pra-sekolah namun jumlah dan jangkauannya masih sangat terbatas. Taman kanak-kanak hanya menjangkau kurang dari 20% anak usia taman kanak-kanak. Sedangkan penitipan anak dan kelompok bermain belum menjangkau 1% anak usia di bawah 5 tahun (Soedjiono, 1996). Kenyataan ini cukup memprihatinkan karena kita ketahui bahwa semakin banyak perempuan yang bekerja di luar rumah. Masalah yang dihadapi para ibu yang mempunyai anak balita adalah memperoleh pengasuh pengganti yang dapat dipercaya untuk mengasuh, merawat, dan mendidik anaknya. Usia pra-sekolah sangat membutuhkan keleluasaan untuk bermain dan pengembangan berbagai fungsi psikologik, sambil bermain anak dapat belajar. Bermain merupakan bagian penting dalam pendidikan anak menuju perkembangan normal sesuai dengan kodrat anak.

BAB II
PEMBAHASAN

A. KEMAMPUAN ANAK PRA SEKOLAH
Anak usia prasekolah memiliki kemampuan perkembangan yang lebih baik dari usia sebelumnya. Rangsang berbagai keterampilan dan kreativitas yang dimilikinya agar kelak ia tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, mandiri dan bijak. Berikut sejumlah aspek perkembangan anak usia 3-5 tahun.
KETERAMPILAN MOTORIK
Dalam teori perkembangan anak, keterampilan motorik berkoordinasi dengan otak. Jadi, amat memengaruhi kemampuan kognitif (berpikir). Contoh, bila mereka terampil menggambar, menggunting atau menempel, maka gerakan-gerakan halus ini kelak akan membantu anak lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat kaku memegang pensil dan tulisannya tak beraturan, bisa jadi akibat kemampuan motorik halusnya tak dilatih dengan baik sewaktu kecil.Di usia prasekolah, gerakan tangan anak (handstroke) sudah pada taraf membuat pola (pattern making). Ini tingkat paling sulit karena anak harus membuat bangun/bentuk sendiri. Jadi, betul-betul dituntut hanya mengandalkan imajinasinya. Misal, menggambar bebas, mencipta mobil balap dari lego atau membangun rumah dari balok-balok aneka warna.
Sedangkan pada keterampilan motorik kasar, anak usia prasekolah sudah mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan-gerakan seperti berlari, memanjat, naik-turun tangga, melempar bola, bahkan melakukan dua gerakan sekaligus seperti melompat sambil melempar bola.
KETERAMPILAN KREATIVITAS
Kreativitas imajiner (orang, benda, atau binatang yang diciptakan anak dalam khayalannya) dan animasi (kecenderungan mengganggap benda mati sebagai benda hidup) yang merupakan kreativitas awal di masa batita sudah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, anak prasekolah cenderung melakukan dusta putih (white lie) atau membual.
Tujuannya bukan untuk menipu orang lain, tapi karena ia merasa yakin hal itu benar. Ia ingin bualannya didengar. Perlu diketahui, pada masa prasekolah, anak sudah mulai menunjukkan ego dan otoritasnya. Misal, ia melihat seekor naga hitam melintas di depan rumah. Anak ini merasa yakin dan ingin orang lain juga turut meyakininya.
Kelak, sejalan dengan pertambahan usianya dimana anak mulai membedakan antara khayalan dan kenyataan, kebiasaan membual mulai hilang. Sebaliknya, orang dewasa juga jangan membiarkan anak untuk terus-terusan membual berlebihan. Sebab, bila hal ini dibiarkan, membual dan melebih-lebihkan yang dilakukan dengan tujuan mengesankan orang lain, malah berbuah menjadi kebohongan yang mungkin menjadi kebiasaan.
KETERAMPILAN BAHASA
Pada usia 4 tahun, anak mulai dapat merangkai kata lebih banyak lagi. Di usia ini ada sekitar 1.000 sampai 1.500 kata yang sudah dapat diucapkannya. Seiring dengan pertumbuhannya, kata yang dimilikinya akan terus bertambah.
Salah satu bentuk kalimat umum yang paling sering digunakan anak-anak adalah kalimat bertanya. Ini sejalan dengan tahapan perkembangan kognitifnya yang selalu ingin tahu tentang segala hal. Itu sebabnya, mereka cenderung “ceriwis” karena banyak bertanya dan koleksi kata-katanya pun semakin banyak. Kadang kata-kata yang diucapkannya masih terdengar lucu. Hingga banyak orang tua sangat suka mendengar perkataan-perkataan mereka.
KETERAMPILAN EMOSI
Salah satu tolok ukur kepribadian yang baik adalah kematangan emosi. Semakin matang emosi seseorang, akan kian stabil pula kepribadiannya. Di sini, pengendalian emosi merupakan kuncinya. Kapan dan dalam situasi apa dia bisa mengekspresikan emosinya, serta kapan dia mesti bersabar. Ketidakmampuan mengendalikan emosi, terutama emosi negatif seperti marah, bisa menghambat interaksi anak dengan lingkungannya.
Untuk anak usia prasekolah, kemampuan mengekspresikan diri bisa dimulai dengan mengajari anak mengungkapkan emosinya. Saat kesal karena ayah tak memenuhi janji membelikan mainan, boleh-boleh saja ia melampiaskan rasa kesalnya. Entah dengan sikap cemberut atau bahkan menangis. Hanya saja pelampiasan rasa kecewa tersebut jangan sampai kebablasan. Contoh, anak boleh marah, tapi jangan sampai mengamuk apalagi merusak barang-barang yang ada di rumah.
Jadi, anak prasekolah dapat diajarkan bersikap asertif, yaitu sikap untuk menjaga hak-haknya tanpa harus merugikan orang lain. Saat mainannya direbut, kondisikan agar anak melakukan pembelaan. Entah dengan ucapan, semisal, “Itu mainan saya. Ayo kembalikan!”, atau dengan mengambil kembali mainan tersebut tanpa membahayakan siapa pun.
KETERAMPILAN SOSIAL
Usia prasekolah memberi kesempatan luas kepada anak untuk mengembangkan keterampilan sosialnya. Di usia inilah ia mulai melihat dunia lain di luar dunia rumah bersama ayah-ibu.
Kemampuan bersosialisasi harus terus diasah. Sebab, seberapa jauh anak bisa meniti kesuksesannya, amat ditentukan oleh banyaknya relasi yang sudah dijalin. Banyaknya teman juga membuat anak tidak gampang stres karena ia bisa lebih leluasa memutuskan kepada siapa akan curhat. Sedini mungkin orang tua mesti membukakan jalan baginya.
Mulailah ketika usia anak menginjak batita, saat anak sudah bisa dikenalkan pada sebayanya, apakah itu sepupu, tetangga, atau anak-anak di kelompok bermain. Silaturahmi antar keluarga pun sangat efektif membina sosialisasi anak.
KETERAMPILAN MORAL
Kemampuan sosialisasi yang berkembang membawa anak usia prasekolah masuk ke dalam berbagai kelompok baru di luar rumah, yaitu sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sebagai bagian dari kelompok, anak prasekolah belajar mematuhi aturan kelompok dan menyadari konsekuensinya bila tidak mengikuti aturan tersebut.
Karena anak prasekolah belum mampu berpikir secara abstrak, mereka mendefinisikan “perilaku baik” dalam bentuk tindakan tertentu semisal, mematuhi omongan ibu atau membantu orang lain. Jika tidak melakukan hal-hal tersebut, mereka mengatakannya sebagai “hal yang jelek”.Anak usia prasekolah belajar perilaku moral lewat peniruan. Itulah sebabnya, orang-orang dewasa harus menghindari melakukan hal-hal yang buruk, semisal bicara kasar, memukul, mencela, dan lain-lainnya di depan anak.
KETERAMPILAN JENDER
Anak prasekolah sudah mampu membedakan pria dan wanita yang dilihat dari penampilan yang berbeda, pakaian yang berbeda dan rambut yang berbeda. Beberapa anak juga mulai memahami organ-organ tubuh yang berbeda pada pria dan wanita karena orang tua mereka mulai memperkenalkannya, entah lewat pengamatan langsung atau lewat buku-buku. Tetapi tidak semua anak di usia ini punya keterampilan membedakan melalui anatomi fisik/organ intim karena beberapa orang tua masih enggan membicarakan soal peran seks pada anak mereka di usia prasekolah.
Kemampuan membedakan jender juga dipelajari mereka lewat alat bermain dan peran-peran umum yang dimainkan ayah dan ibu. Misalnya, anak lelaki bermain bola dan anak perempuan bermain boneka. Ayah memperbaiki mobil, bertukang, sementara ibu berkebun dan memasak di dapur.Kemampuan jender anak usia prasekolah lebih banyak dikenalkan oleh orang tua dan anak usia prasekolah belajar memerankan jender dengan meniru. Misalnya, anak lelaki meniru gaya pakaian ayahnya dan anak perempuan meniru cara berdandan ibunya.
KETERAMPILAN BERMAIN
Pengembangan kemampuan anak usia pra-sekolah dilakukan melalui kegiatan bermain, karena dunia anak adalah dunia bermain. Ahmadi (19991: 69) memberikan pengertian “Bermain adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas dasar kehendak diri sendiri, bebas tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut”. Buchori (1978: 118) juga memberikan batasan bermain, yaitu “gejala kodrati anak yang dapat diamati di mana ia hidup dengan latar belakang budaya apapun”.
Anak juga mulai mengenal permainan yang bersifat konstruktif. Yang paling umum adalah membuat benda dan menggambar. Selain itu, pengenalannya terhadap konsep bentuk dan warna juga sudah terasah sehingga ragam mainan yang dapat dimainkannya juga lebih banyak. Umpama bermain pasir, tanah, balok, cat, kertas, lem, melukis, dan lain-lain.
Didukung oleh kemampuan bahasa dan bicaranya yang juga berkembang pesat, anak prasekolah mulai mengerti aturan permainan sederhana.

B. FUNGSI BERMAIN BAGI ANAK

Bermain secara umum telah diakui sangat penting bagi kesejahteraan manusia, baik bagi orang dewasa, terlebih bagi anak-anak. Menurut Spencer dalam Monks (1992), bermain mempunyai fungsi menyalurkan sisa-sisa energi. Menurut Isaac dalam Cohen (1977) bermain mempunyai tiga fungsi mayor yaitu:a.Mengarahkan pada penemuan, penalaran, dan pemikiran.b.Sebagai jembatan dalam hubungan sosial.c.Mengarahkan pada keseimbangan emosi.Sedangkan Harfley dalam Moeslichatoen (1999) menyebutkan delapan fungsi bermain, yaitu:a.Menirukan orang dewasa.b.Dapat memerankan kehidupan nyata dengan cara yang sungguh dan bersemangat.c.Untuk mengekspresikan hubungan dan pengalaman.d.Untuk mengekspresikan kebutuhan dan pengalaman.e.Membebaskan impuls-impuls yang tidak diterima.f.Dapat membalikkan peran yang diterima.g.Sebagai cermin pertumbuhan.h.Untuk memecahkan problem dan bereksperimen.

C. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

Perkembangan bahasa berlangsung sejak bayi hingga akhir hayat. Bayi mulai memperoleh bahasa ketika berumur kurang satu tahun, sebelum dapat mengucapkan suatu kata. Pada tahun pertama sejak kelahiran bayi mulai menoceh, bermain dengan bunyi seperti halnya bermain dengan jari-jari tangan dan jari-jari kakinya. Menginjak umur 6 bulan, bayi mulai mengerti makna dari bunyi-bunyi yang didengarnya. Pada usia sekitar 9 bulan bayi mulai menggunakan satu kata atau bunyi atau beberapa kombinasi bunyi untuk mengekspresikan idenya.
Pada umur 1 hingga 2 tahun bahasa anak berkembang secara cepat. Anak mulai meniru orang dewasa di sekitarnya, mencontoh intonasi dan gesture pada saat orang dewasa menggunakan bahasa. Anak mulai mengkombinasikan dua kata. Anak mulai dapat mengucapkan “Ma, mimik” yang berarti “Mama saya minta minum”. Pada tahap dua kata ini anak akan mulai mengenal berbagai makna kata tetapi belum dapat menggunakan bentuk bahasa yang menunjukkan jumlah, jenis kelamin dan waktu terjadinya peristiwa.
Pada akhir umur ketiga, anak-anak sudah dapat menggunakan sekitar 1000 kata dan dapat mengerti lebih dari itu. Beberapa kata digunakan untuk menjelaskan satu objek atau ide. Pada umur 3 hingga 4 tahun anak-anak menggunakan kombinasi kalimat yang lebih kompleks yang terdiri dari kata ganti, kata sifat, kata keterangan, kata ganti kepunyaan.
Pada umur 4 hingga 5 tahun anak-anak telah mendapatkan hampir seluruh elemen bahasa orang dewasa. Kalimat-kalimatnya mencapai sekitar 3000 kata. Pada umur ini anak-anak mulai bercerita tentang kehidupannya, yang dikerjakan dan cara mengerjakannya, seolah-olah antara kata dan perbuatan menjadi satu kesatuan. Pada umur 5 sampai 6 tahun bahasa anak-anak dan orang dewasa telah sama. Hampir seluruh aturan gramatikal telah dikuasai, dan pola bahasanya telah kompleks. Anak-anak dapat membuat pertanyaan, pertanyaan negatif, kalimat majemuk, dan berbagai bentuk kalimat.

Dengan adanya kemampuan atau ketrampilan yang telah dibahas di atas, hal itu menjadi modal bagi anak pra sekolah untuk meningkatkan kreativitasnya.
Salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas anak usia prasekolah adalah dengan bermain, adapun bentuk permainan yang meningkatkan kreativitas adalah permainan konstruktif, dimana anak diberi kebebasan untuk mengembangkan daya imajinasinya. Adapun permainan konstruktif yang digunakan adalah lego, puzzle dan plastisin. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas permainan konstruktif yang diberikan pada anak usia prasekolah terhadap usaha peningkatan kreativitas.
Berikut akan dijelaskan mengenai kreativitas.

D. PENGERTIAN KREATIVITAS
Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda oleh pakar berdasarkan sudut pandang masing-masing. Perbedaan dalam sudut pandang ini menghasilkan berbagai kreativitas dengan penekanan yang berbeda-beda seperti berikut ini :
Barron mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru . Sesuatu yang baru di sini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.
Guilford menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang kreatif.
Rogers mendefinisikan kreativitas sebagai proses munculnya hasil-hasil baru ke dalam suatu tindakan . Hasil-hasil baru itu muncul dari sifat-sifat individu yang unik yang berinteraksi dengan individu lain, pengalaman, maupun keadaan hidupnya.
Dari definisi-definisi di atas disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru, dan atau memodifikasi sesuatu yang sudah ada sehingga manfaatnya bernilai lebih dibanding sebelumnnya.
Ciri-ciri kepribadian kreatif
Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) daripada anak-anak pada umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat penting dan disukai mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan orang lain.
Mereka pun tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain. Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri, keuletan dan ketekunan membuat mereka tidak putus asa dalam mencapai tujuan mereka.
Utami Munandar ( 1992 ) mengemukakan ciri-ciri kreativitas antara lain sebagai berikut : Senang mencari pengalaman baru, memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit, memiliki inisiatif, memiliki ketekunan yang tinggi, cenderung kritis terhadap orang lain, berani menyatakan pendapat dan keyakinannya, selalu ingin tahu.
Tahap-tahap Kreativitas
Wallas ( Solso,1991 ) mengemukakan empat tahapan proses kreatif yaitu :
Persiapan ( Preparation ). Pada tahap ini, individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Individu mencoba memikirkan berbagai alaternatif pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi.
Inkubasi ( Incubation ). Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami “ dalam alam prasadar. Individu seolah-olah melepaskan diri untuk sementara waktu dari masalah yang dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannnya secara sadar melainkan mengendapakannya dalam alam prasadar.
Iluminasi ( Illumination ). Tahap ini sering disebut sebagai sebagai tahap timbulnya insight. Pada tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru serta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan baru. Ini timbul setelah diendapkan dalam waktu yang lama atau bisa juga sebentar pada tahap inkubasi.
Verifikasi ( Verification ). Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan konvergen serta menghadapakannya kepada realitas. Pada tahap ini pemikiran divergen harus diikuti dengan pemikiran konvergen. Pemikiran dan sikap spontan harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja. Penerimaan secara total harus diiikuti oleh kritik . Filsafat harus diikuti oleh pemikiran logis. Keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati. Imajinasi harus diikuti oleh pengujian terhadap realitas. Jadi pada tahap preparation, incubation, dan illumination adalah proses berpikir divergen yang menonjol maka dalam tahap verification yang lebih menonjol adalah proses berpikir konvergen.
Mengajarkan kreativitas
Menurut Klausmeir langkah-langkah yang diperlukan dalam pembentukan keterampilan memecahkan masalah berlaku pula untuk pembentukan kreativitas. Sekolah dapat menolong siswa mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan sekaligus mengembangkan kreativitas. Dari hasail-hasil penelitian tentang kreativitas dapat dikemukakan asas-asas pengembangan kreativitas ( Klausmeier & Ripple,1971 ) sebagai berikut :
Berekspresi.
Mendorong ekspresi kreatif. Untuk mendorong penemuan-penemuan atau tingkah laku kreatif Torance ( 1965 ) mengemukakan saran-saran tentang apa yang dapat dilakukan guru terhadap siswanya sebagai berikut : Hargailah pertanyaan-pertanyaannya, termasuk yang kelihatan aneh atau luar biasa; Hargailah gagasan-gagasan yang imaginatif dan kreatif; Tunjukkan pada siswa bahwa gagasan-gagasan itu bernilai; Kadang berikanlah kesempatan pada siswa untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman akan dinilai; dan Masukkan faktor hubungan sebab akibat di dalam penilaian.
Sifat sensitif dan peka terhadap persoalan, percaya pada diri sendiri dan fleksibel.
Cara-cara mengembangkan kreativitas.
BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan prasekolah adalah tahun-tahun kritis dan asas kepada peringkat pendidikan selanjutnya serta menentukan kejayaan hidup seseorang individu. Kajian ini mengenai kesan prasekolah membuktikan bahwa pendidikan prasekolah dapat meningkatkan perkembangan kognitif, sosial dan personaliti kanak-kanak dan mempunyai dua kesan positif, yaitu jangka panjang dan pendek.
Telah dijelaskan pendidikan itu adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak baik di luar dan di dalam sekolah dan berlangsung seumur hidup. Dan pengertian tersurat suatu pernyataan bahwa pendidikan berlangsung di luar dan di dalam sekolah. Pendidikan di luar sekolah dapat terjadi dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Jadi pendidikan itu berlangsung seumur hidup dimulai dari keluarga kemudian diteruskan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Manusia sebagai makhluk hidup selalu ingin berkembang. Keinginan ini secara manusia tidak terbatas, akan tetapi kemampuan manusia yang membatasi keinginan tersebut. Oleh karena itu keinginan untuk berkembang berlangsung mulai dan lahir sampai meninggal dunia. Untuk mengembangkan diri itu manusia memerlukan bantuan. Karena keinginan untuk perkembangan itu berlangsung dari lahir sampai meninggal, maka kebutuhan untuk mendapatkan bantuan itu juga harus berlangsung seumur hidup.
Dengan demikian, diharapkan anak pra sekolah menjadi aktif dalam lingkungan yang memupuk perkembangan keterampilan dan kemampuan baru. Kebutuhan sosial akan kreativitas dirasakan di mana-mana, dan tampak dalam sistem pendidikan, penggunaan waktu luang, pengembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan keluarga.
Makna dari pengembangan kreativitas berkaitan dengan kualitas perwujudan diri, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, kepuasan dalam mencipta, dan peningkatan kualitas hidup.

BAB IV
KESIMPULAN

http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/meningkatkan-kreativitas-anak-dalam-belajar-matematika/
http://etd.eprints.ums.ac.id/852/
http://www.doyseta.co.cc/2010/05/meningkatkan-kemampuan-berbicara-anak.htmlhttp://beningembun-apriliasya.blogspot.com/2010/07/peningkatan-kemampuan-berbahasa-anak.htmlhttp://mediasurviva.wordpress.com/2009/06/09/kemampuan-anak-pra-sekolah/

USAHA BETERNAK IKAN LELE SANGKURIANG

Lele sangkuriang sebenarnya merupakan salah satu jenis lele dumbo yang diperkenalkan oleh Taiwan pada tahun 1985. Lele dumbo ini memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat dibanding lele lokal. Hal itulah yang kemudian menyebabkan lele ini mampu menyita perhatian masyarakat Indonesia. Meski pada awalnya sebagian masyarakat menganggap lele dumbo tidak seenak lele lokal, namun pada akhirnya masyarakat pun mau menerima kehadiranya. Balai besar pengembangan budi daya air tawar/BBPBAT, menemukan bahwa perkawinan silang balik antara induk jantan generasi keenam dengan induk betina generasi kedua menghasilkan jenis lele yang memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari lele dumbo biasa. Hasil persilangan inilah yang kemudian disebut sebagai lele sangkuriang.

Penampilan tubuh :
– Seperti halnya lele pada umumnya, lele sangkuriang memiliki kulit yang licin dan berlendir, tidak memiliki sisik sama sekali.
– Berwarna hitam, hitam keunguan, atau hitam kehijauan pada bagian punggung, dan putih kekuningan pada bagian perut, bagian samping totol-totol.
– Seperti kebanyakan lele dumbo, lele sangkuriang memiliki kepala yang panjang, bahkan lebih panjang dibandingkan lele dumbo pada umumnya. Panjang kepala lele dumbo lebih dari seperempat panjang total tubuhnya.
– Lele sangkuriang memiliki tubuh yang lebih panjang dibandingkan lele dumbo biasa pada umur yang sama.
– Lele sangkuriang memiliki sirip dengan jumlah yang sama dengan sirip lele dumbo pada umumnya, terdiri dari tiga sirip tunggal dan dua sirip berpasangan.
– Ikan lele memiliki cirri khas berupa sungut yang membedakannya dengan ikan lainnya. Mungkin karena sungut inilah, lele disebut catfish (ikan kucing). Sungut berfungsi penting sebagai alat penciuman dan juga peraba saat lele mencari makanan.
Budidaya lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat. Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.
Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumu (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yan sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut: Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. Ph air yang ideal berkisar antara 6-9. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l. Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air. Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm. Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Sedangkan pengeluaran air yang berupa siphon lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang dengan bantuan pipa berbentuk “L” mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam. Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor). Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring. Kemudian dilakukan pengisian air kolam. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami. Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet. Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15 – 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit.
Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan. Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.
Habitat dan perilaku
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan. Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.
Manfaat
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika. Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran.
Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya. Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.
Daftar Pustaka :
Warsino.Dahana,K.2009.Meraup Untung dari Beternak Lele Sangkuriang.Yogyakarta:Lily Publisher.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lele

http://iswadi37.wordpress.com/2007/12/06/budidaya-lele-sangkuriang/

KESEHATAN MENTAL

KONSEP SEHAT
Keadaan berprilaku yang baik atau sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup beraktifitas dan berproduktif secara sosial dan ekonomis dalam lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Seseorang harus peduli pada keadaan dirinya mulai dari pengetahuan kesehatannya.
Seseorang harus mengetahui bagaimana memelihara kesehatannya, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait kesehatan, dan apa saja yang memengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan. Setiap orang juga diharapkan dapat memelihara kesehatan dan faktor-faktor lain yang terkait dalam kesehatan.

SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Setelah Perang Dunia II, perhatian masyarakat mengenai kesehatan jiwa semakin bertambah. Kesehatan mental bukan suatu hal yang baru bagi peradaban manusia. Pepatah Yunani tentang mens sana in confore sano merupakan satu indikasi bahwa masyarakat di zaman sebelum masehi pun sudah memperhatikan betapa pentingnya aspek kesehatan mental.
Yang tercatat dalam sejarah ilmu, khususnya di bidang kesehatan mental, kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Untuk lebih lanjutnya, berikut dikemukakan secara singkat tentang sejarah perkembangan kesehatan mental.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.
Dasar dan Tujuan Mempelajari Kesehatan Mental
Kesanggupan seseorang untuk hidup rela dan gembira bergantung pada sejauh mana ia menikmati kesehatan mental. Kesehatan mental yang wajar adalah yang sanggup menikmati hidup ini, rela kepadanya, menerimanya dan sanggup membentuknya sesuai dengan kehendaknya.
Pemahaman terhadap kesehatan mental yang wajar memestikan akan pengetahuan tentang konsep dasar kesehatan mental, seperti yang telah dijelaskan oleh para psikolog, yaitu motivasi (motivation), pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety), dan cara membela diri.
Motivasi adalah keadaan psikologis yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Dialah kekuatan yang menggerakkan dan mendorong aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi primer (biologis) yang mempunyai kaitan dengan dengan proses organik atau yang timbul dari kekurangan atau kelebihan pada sesuatu yang berkaitan dengan struktur organik manusia. Kedua, motivasi sekunder (psikologi) yang jelas tidak ada kaitannya dengan organ-organ manusia.
Pertarungan psikologis adalah terdedahnya (tercegahnya) seseorang kepada kekuatan-kekuatan yang sama besarnya yang mendorongnya kepada berbagai hal dimana ia tidak sanggup memilih salah satu hal tersebut.
Kerisauan, secara umum, adalah pengalaman emosional yang tidak menggembirakan yang dialami seseorang ketika merasa takut atau terancam sesuatu yang tidak dapat ditentukannya dengan jelas. Biasanya keadaan ini disertai perubahan keadaan fisiologis, seperti cepatnya debaran jantung, hilang selera makan, rasa sesak nafas, dan lain sebagainya.
Cara membela diri merupakan cara yang dibuat dan dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar untuk menghindarkan dirinya menghadapi pergolakan kerisauan yang dihadapi dan kekuatan-kekuatan yang bertarung dengan nilai-nilai, sikap dan tuntutan masyarakat.
Mempelajari kesehatan pada berbagai ilmu itu pada prinsipnya bertujuan sebagai berikut:
1. Memahami makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
4. Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.

KEPRIBADIAN SEHAT
PSIKOANALISA
Pandangan pandangan freud terus berkembang selama kariernya yang panjang. Hasil kolektif tulisan-tulisan yang luas merupakan sebuah sistem rinci tentang perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut diyakininya terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.
Struktur ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam kaitannya dengan aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran individu. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini. Ego merupakan sebuah pengatur agar id dapat dipuaskan atau disalurkan dalam lingkungan sosial.
Sistem kerjanya pada lingkungan adalah menilai realita untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Sedangkan Superego sendiri adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan nilai baik-buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.
Kesadaran dan Ketidaksadaran
Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah satu sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci untuk memahami perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut. Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul itu merupakan konsekuensi logisnya.
Sedangkan kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan. Demikianlah juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.
Kecamasan
Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. Menurut Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.
(1) Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
(2) Kecemasan neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan
(3) Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.
Mekanisme Pertahan Ego
Untuk menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem ego terpaksa mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:
a. represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
b. memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
c. pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
d. proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri kita sendiri ke dunia luar,
e. penggeseran; merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke “sasaran yang lebih aman”,
f. rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal” untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
g. sublimasi; ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
h. regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
i. introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau standar orang lain,
j. konpensasi,
k. ritual dan penghapusan.
BEHAVIORISME
Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang di cetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Tokoh utama aliran ini ialah J.B. Watson. Watson sebenarnya mula-mula belajar filsafat, tetapi kemudian pindah ke dalam lapangan psikologi. Sejak tahun 1912 watson telah menjadi terkenal karena penyelidikan-penyelidikannya mengenai proses belajar pada hewan.
Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau penbiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon . seorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yangterjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah simulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bial penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah 1. Thorndike 2. Watson3. Clark Hull4. Edwin Guthrie 5. Skinner

SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sehat
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia
– Dr. Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, Bandung: CV. Mandar Maju, 1989,
– Dr. Kartini Kartono, Hygiene Mental…
– Hasan Langgulung, Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986, hal. 50-76.
– Moeljono Notosoedirdjo, Kesehatan Mental; Konsep dan Penerapan, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002, hal. 14.
http://miftah19.wordpress.com/2010/02/09/kesehatan-mental-part-1/
– Baihaqi, MIF. (2008). Psikologi Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hlm. 4-6.
– Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada Sarlito W. Sarwono. 2002. Berkenalan dengan ALiran-Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta : PT Bulan Bintang
http://www.psikologizone.com/teori-sigmund-freud
http://tok0blog.blogspot.com/2010/10/teori-behavioristik.html

PENDIDIKAN ANAK PRA SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

Sebagian orang berpendapat bahwa mengajar dalam pendidikan anak pra sekolah bukanlah pekerjaan yang sukar. Anggapan seperti inilah yang sering menjadi penyebab kegagalan dalam mengajar.Karena disamping persiapan mengajar yang matang, seorang yang mendidik anak pra sekolah dituntut untuk memahami atau memperhatikan perkembangan Psikologi Anak berdasarkan usianya. Hal ini akan berpengaruh pada tehnik mengajar yang harus digunakan sesuai dengan perkembangan usia mereka.

Dari berbagai ahli yang menyusun tentang tingkat perkembangan anak, ada dua model yang sangat berpengaruh dalam pengajaran pendidikan anak pra sekolah.Dengan mempertimbangkan batasan umum, maka dalam pembahasan inipun dibatasi sampai pada usia pra-remaja dengan perkembangan normal.
Perkembangan social dalam pendidikan anak pra sekolah merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma- norma kelompok, moral, dan tradisi. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat. Dalam proses perkembanganya ada ciri- ciri yang melekat dan menyertai anak- anak tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN ANAK

Berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai Perkembangan Kognitif Anak menurut Piaget, perkembangan ini di bagi dalam empat tahapan :
1. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri anak. Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya.Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah ‘menangis’.2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)Pada usia ini anak menjadi ‘egosentris’, sehingga berkesan ‘pelit’, karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis – rumit.Dalam menyampaikan cerita harus ada alat peraga.
3. Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)Saat ini anak mulai meninggalkan ‘egosentris’-nya dan dapat bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-hal yang sistematis.4. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak, sehingga tidak perlu menggunakan alat peraga.
Perkembangan Psycho-SosialMenurut Erick Erickson perkembangan Psycho-sosial atau perkembangan jiwa manusia yang dipengaruhi oleh masyarakat dibagi menjadi 8 tahap: 1. Trust >< Mistrust (usia 0-1 tahun)Tahap pertama adalah tahap pengembangan rasa percaya diri.Fokus terletak pada Panca Indera, sehingga mereka sangat memerlukan sentuhan dan pelukan.
2. Otonomi/Mandiri >< Malu/Ragu-ragu (usia 2-3 tahun)Tahap ini bisa dikatakan sebagai masa pemberontakan anak atau masa 'nakal'-nya. sebagai contoh langsung yang terlihat adalah mereka akan sering berlari-lari dalam Sekolah Minggu.Namun kenakalannya itu tidak bisa dicegah begitu saja, karena ini adalah tahap dimana anak sedang mengembangkan kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif), sehingga yang diperlukan justru mendorong dan memberikan tempat untuk mengembangkan motorik dan mentalnya.Pada saat ini anak sangat terpengaruh oleh orang-orang penting di sekitarnya (Orang Tua dan Guru Sekolah Minggu).
3. Inisiatif >< Rasa Bersalah (usia 4-5 tahun)Dalam tahap ini anak akan banyak bertanya dalam segala hal, sehingga terkesan cerewet. Pada usia ini juga mereka mengalami pengembangan inisiatif/ide, sampai pada hal-hal yang berbau fantasi. Mereka sudah lebih bisa tenang dalam mendengarkan Firman Tuhan di Sekolah Minggu.
4. Industri/Rajin >< Inferioriti (usia 6-11 tahun)Anak usia ini sudah mengerjakan tugas-tugas sekolah - termotivasi untuk belajar. Namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati-hati dan menuntut perhatian.
Empat tahap berikutnya (Usia diatas 11 tahun) tidak dibahas dalam kolom ini.

B. PENGERTIAN ANAK PRA SEKOLAH

Prasekolah (bahasa Inggris: pre-school) merupakan pilihan pendidikan bagi kanak-kanak sebelum memasuki sekolah. Early Childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Batasan ini seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang belum mencapai usia sekolah dan masyarakat menggunakanya sebagai tipe Prasekolah.
Pendidikan prasekolah adalah satu program yang menyediakan pengalaman pembelajaran kanak-kanak yang berumur 4-6 tahun dalam jangka masa satu tahun atau lebih sebelum masuk ke tahun pertama di sekolah formal. Konsep yang digunakan ialah “Belajar Sambil Bermain” dengan menekankan “Pembelajaran Bertema”. Kaedah pembelajaran ialah meliputi aktiviti kelas, aktiviti kumpulan dan aktiviti individu.
Pendidikan prasekolah bertujuan menyuburkan potensi kanak-kanak dalam semua aspek perkembangan, menguasai kemahiran asas dan memupuk sikap positif sebagai persedian untuk masuk ke sekolah dasar.
C. CIRI ANAK PRA SEKOLAH
1) Ciri Fisik Anak Prasekolah. Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya.
a) Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak.
c) Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya, mengikat tali sepatu.
d) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih kurang sempurna.
e) Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft). Hendaknya berhati-hati bila anak berkelahi dengan teman-temannya, sebaiknya dilerai, sebaiknya dijelaskan kepada anak-anak mengenai bahannya.
f) walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap membandingkan anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti apa yang disebut diatas.
2) Ciri Sosial Anak Prasekolah
a) Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
c) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar. Parten (1932) dalam social participation among praschool children melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di sekolah, dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial:
– Tingkah laku unoccupied anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri di sekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun.
– Bermain soliter anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan, berbeda dari apa yang dimainkan oleh teman yang berada di dekatnya, mereka berusaha untuk tidak saling berbicara.
– Tingkah laku onlooker anak menghasilkan tingkah laku dengan mengamati. Kadang memberi komentar tentang apa yang dimainkan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk bermain bersama.
– Bermain pararel anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan yang sama, berdekatan tetapi dengan cara tidak saling bergantung.
– Bermain asosiatif anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi. Tidak ada peran tertentu, masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-sendiri.
– Bermain Kooperatif anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi. Ada pemimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan, misalnya main toko-tokoan, atau perang-perangan.
3) Ciri Emosional Pada Anak Prasekolah
Anak pra sekolah cenderung mengekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.
4) Ciri Kognitif Anak Prasekolah
Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang.
Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973) menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut:
a) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b) Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
c) Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak hal.
c) Berikan kesempatan dan dorongan maka untuk melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.
e) Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku.
f) Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.
g) Kagumilah apa yang dilakukan anak.
h) Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan hati.

D. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK PRASEKOLAH

Pada perosesnya anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan berbagai kegiatan jasmani. Pada usia tiga tahun anak mampu melakukan berbagai gerkan-gerakan yang telah bagus, seperti melempar menaiki tangga dan berlari. Sebagai orang tua dan guru harus memiliki potensi untuk mendorong untuk perkembangan koqnitif dan motorik anak tersebut. Dengan demikian perlu adanya perencanaan pendidikan untuk anak Prasekolah sehingga kognitif dan motorik anak dapat terarahkan dengan baik.
Untuk merancang pendidikan anak, para orang tua dan guru perrlu berpikir agar tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak. Setiap hari anak-anak membutuhkan latihan kegiatan jasmani yang disertai kebugaran dan aktivitas yang tinggi, tetapi kecendrungan anak saat ini lebih banyak melakukan kegiatan pasif seperti menonton atau duduk diam di bangku atau kursi.
Dengan demikian perencaan yang harus dilakukan guru dan orang tua untuk mendorong perkembangan jasmani anak-anak antara lain: memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain, menyediakan fasilitas yang merangsang pergerakan motorik kasar dan halus.
Ada beberapa bentuk kurikulum yang dikembangkan oleh para ahli dalam pendidikan
yakni:
1. Kurikulum terpisah, artinya dalam setiap mata pelajaran mempunyai kurikulum tersendiri dan satu dengan yang lainnya tidak ada keterkaitannya, karna masing-masing mata pelajran mempunyai organisasi yang terintegrasi.
2. Kurikulum saling berkaitan, ialah antara masing-masing mata pelajaran mempunyai keterkaitan, dan keterkaitan itu dapat dirasakan oleh anak pada saat belajar, untuk dapat diintegerasikan.
3. Kurikulum terintegrasai, adalah seluruh mata pelajaran merupakan satu kesatuan yang utuh atau bulat. Dari kurikulum ini anak akan menndapati pengalaman yang sangat luas.
2. Berkaitan dengan beberapa kurikulum di atas yang menjadi pokok-pokok pendidikan yang harus diberikan kepada anak adalah ajaran agama, sebagai contoh ajaran agama islam. Ajaran agama Islam yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni: akidah, ibadah, dan akhlak.

BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan prasekolah adalah satu program yang menyediakan pengalaman pembelajaran kanak-kanak sebelum masuk ke tahun pertama di sekolah formal. Konsep ini menekankan belajar sambil bermain. Pendidikan prasekolah bertujuan menyuburkan potensi kanak-kanak dalam semua aspek perkembangan, menguasai kemahiran asas dan memupuk sikap positif sebagai persedian untuk masuk ke sekolah dasar. Tetapi pemilihan sekolah yang tepat bagi anak-anak juga harus di pikirkan dengan matang.
Pemilihan sekolah sebagai lembaga yang memberikan layanan pendidikan anak usia dini menjadi hal yang harus diperhatikan, mengingat banyak sekolah yang masih belum menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak
Beberapa diantaranya masih menerapkan pembelajaran konvensional yang satu arah. Anak masih dijadikan objek pembelajaran, bukan subjek pembelajaran sehingga. kretaivitas anak seperti digembok. Belum lagi, peletakan bermain yang hanya sebagai selingan kegiatan belajar, bukan inti pembelajaran. Padahal lewat bermain-lah anak dapat belajar karena pelajaran bagi seorang anak ialah bermain.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pemudakristen.com/artikel/sekolah_minggu.php
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/19/ciri-anak-prasekolah-atau-tk/
http://ms.wikipedia.org/wiki/Prasekolah
http://parentingislami.wordpress.com
http://parentingislami.wordpress.com/2008/05/08/tips-memilih-sekolah-untuk-anak-pra-sekolah/

USAHA BETERNAK LANDAK MINI

Snowflake hanya salah satu varian hedgehog – sebutan landak mini di mancanegara karena bermoncong babi – yang dipelihara sebagai klangenan. Paling tidak ada 91 varian warna hedgehog. Dari jumlah itu baru 2 varian – salt and pepper dan albino – yang sudah beredar di tanahair sejak 1997. Jenny awalnya mengoleksi salt and pepper yang bercorak hitam-putih dan albino. ‘Kini masing-masing jenis itu beranak-pinak menjadi belasan jumlahnya,’ ujar Jenny yang awal 2008 sukses menghasilkan snowflake dari silangan sesama salt and pepper itu.
Snowflake salah satu yang disukai. Namun yang lain pun tak kalah istimewa, seperti pinto dan pinto cokelat. Penampilan pinto sekilas mirip salt and pepper yang seimbang hitam dan putihnya. Bedanya, warna putih di tubuh pinto terpusat pada satu titik di bagian belakang tubuh yang membentuk bercak. Garis melengkung di kiri dan kanan tubuh tampak seperti sayap. Julukannya snowflake karena duri-durinya yang berwarna salju membungkus tubuhnya yang seukuran bola tenis.
Tidak seperti landak besar Hystrix brachyura yang dijumpai di kebun binatang dengan duri tajamnya sepanjang 7,5 cm, duri snowflake sepanjang 1,5 cm itu lebih lunak. Karena lunak, duri itu tidak akan melukai kulit. Landak mini alias landak susu (hedgehog) kini tengah menjadi hewan piaraan tren baru setelah era hamster. Meski sama-sama memiliki duri di bagian punggung, landak mini bukan anggota suku landak-landakan (hystricidae) dari kelompok rodensia. Landak mini termasuk erinaceidae dari bangsa insektivora alias pemakan serangga.
Landak mini memiliki bentuk badan oval dengan panjang badan hanya 15 cm-20 cm. Bobot tubuhnya yang mungil hanya 200 gram hingga 600 gram. Bahkan, landak mini berukuran paling besar bobotnya cuma 700 gram-900 gram. Keunikan binatang asal Afrika Tengah ini menjadi pintu masuk bisnis baru yang menjanjikan, yaitu pembiakan atau peternakan landak mini. Sebagian pengusaha yang jeli sudah memanfaatkan celahnya.

Gambaran Fisik Landak Mini

Landak Mini dapat dengan mudah dikenali dari duri dibadannya, dimana itu merupakan rambut berongga yang keras. Duri-duri mereka tidak beracun atau berkait, dan tidak seperti bulu dari porcupine, duri Landak Mini tidak mudah lepas dari tubuhnya. Pertahanan yang dimiliki dari semua spesies Landak Mini adalah kemampuan untuk menggulung jadi bola duri, sehingga semua duri menghadap keluar semua dan lawannya tidak dapat menyerang. Bila kita sudah terbiasa memegangnya, maka duri-durinya tidak terasa sakit, seperti memegang sikat rambut.

Sifat Landak Mini

Landak Mini memiliki sifat “nocturnal” atau aktif pada malam hari, sedangkan pada siang hari mereka cenderung menyembunyikan dirinya ditempat-tempat gelap. Karena sifatnya yang suka sembunyi disiang hari, maka pada tempat pemeliharaanya kita bisa menggunakan Pipa Paralon ukuran 4inci atau talang air yang dipotong sepanjang 20cm, kotak sepatu atau strofoam sebagai tempat untuk landak bersembunyiLandak Mini adakalanya melakukan ritual menjilat, ketika landak mini ada di tempat yang baru dengan bau lingkungan yang kuat, dia akan mengigiti media disekitarnya dan membentuk buih dari mulutnya dan merekatkan pada duri-durinya dengan menggunakan lidahnya. Tidak diketahui tujuan dari ritual ini, tetapi beberapa pakar percaya ritual ini digunakan untuk mengkamuflase dirinya dengan area yang baru tersebut.
Apabila Landak Mini digabung dengan binatang peliharaan yang lain, termasuk kucing dan anjing. Ada kemungkinan mereka terancam oleh bintang-binatang ini, namun Landak Mini dapat menggulung diri menjadi bola duri sampai ancaman tersebut hilang. dan Landak Mini cukup bisa membela diri terhadap tikus yang mencoba memakannya, kecuali apabila Landak Mini masih kecil/ bayi.Landak mini sebaiknya dipelihara disuhu 21 – 27’C, apabila terlalu dingin maka landak mini ini akan masuk dalam proses hibernasi.

Makanan

Meskipun diklasifikasikan sebagai insectivora (pemakan serangga), namun Landak Mini dapat pula diberikan pakan buatan seperti pakan kering anjing dan kucing, namun sebaiknya ditambahkan pula variasi lain seperti ulat hongkong, ulat jerman, jangkrik dan serangga lainnya. Sebaiknya tidak memberikan susu kepada Landak Mini karena usus mereka sensitif terhadap susu dalam jumlah yang banyak.
Pemberian pakan sebaiknya menggunakan mangkuk yang digunakan untuk pakan anjing/kucing, atau bisa juga menggunakan asbak rokok. sehingga tidak mudah terbalik ketika mereka sedang makan, atau dapat pula dibuat sendiri menggunakan kaca yang dibentuk menjadi kotak dengan ketinggian 5cm.Selalu sediakan air minum dalam jumlah yang cukup. Landak mini dapat diajar untuk minum dari botol minum yang biasa digunakan utk hamster. Ini lebih baik dibandingkan pemberian minum dalam mangkuk terbuka, karena biasanya landak mini seringkali mengotori air minumnya tanpa mereka sadari.

Reproduksi

Sejak bayi, landak mini sudah dapat dibedakan jenis kelaminnya, dimana utk Jantan jarak antara kelamin & anusnya lebih jauh dibandingkan betina. Ketika landak mini berusia 5 bulan maka mereka sudah dapat dikawinkan, gabungkan antara jantan dan betina dalam 1 tempat, maka si jantan kelenjar kelaminnya akan membengkak dan perutnya terlihat buncit dan mulai mengeluarkan pekikan-pekikan sambil mengelilingi si betina dan mencoba merayu si betina. Ini akan dilakukan terus menerus sampai si betina menyerah dan menurunkan durinya kemudian si jantan akan melakukan penetrasi dan memasukan spermanya.
Proses penggabungan diatas dilakukan selama 2 hari dan diulang setiap 10 hari sekali, hal ini dilakukan karena masa subur dari Landak Mini ini tidak teratur, sehingga dengan melakukan pengabungan secara teratur, diharapkan kemungkinan terjadinya kehamilan menjadi lebih besar. Setelah digabungkan selama 2 – 3 kali, pisahkan betina sendiri di tempat pemeliharaannya.Cara lain untuk mengawinkan bisa dilakukan dengan menggabungkan jantan betina selama 2 minggu – 30 hari, kemudian dipisahkan sampai waktunya untuk si betina melahirkan. Setelah terjadi pembuahan, landak mini akan mengalami masa kehamilan selama 35 hari, ketika lahir si bayi landak mini dilapisi oleh membran tipis. Setelah keluar dari rahim ibunya maka si ibu landak mini ini akan mulai menjilati membran tipis tersebut dan dalam beberapa saat duri-duri yang awalnya lembut tersebut akan mulai mengeras. Posisi Melahirkan Anak yang baru lahir Sedang memindahkan anak Bayi umur 1 hari
Hal yang perlu diingat ialah pada waktu si betina melahirkan anaknya, tidak boleh ada jantan disitu, karena jantannya akan memakan anak yang baru lahir tersebut. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan ialah, tutup sekeliling tempat yang digunakan oleh si betina untuk melahirkan, karena bila betina terganggu, ada kemungkinan betina akan mengalami stress dan memakan anaknya.
Tempat Pemeliharaan
Perlu diketahui landak mini ini suka menjelajah & jalan-jalan, sehingga apabila tempat pemeliharaannya terlalu pendek maka akan dengan mudah dipanjat keluar, setidaknya minimal 30 cm, Untuk tempat pemeliharaannya bisa menggunakan aquarium, kontainer plastik, bak fiber atau kandang kawat tertutup.

Masa Hidup
Landak Mini dapat hidup sampai usia 6 tahun, bahkan beberapa orang pernah memelihara sampai 10 tahun, tergantung kepada kesehatan dan cara kita merawatnya.Jenis dan Warna
Di luar negeri, khususnya di amerika orang memeliharanya sebagai binatang peliharaan yang ekslusif dengan klub khusus, bahkan diselenggarakan kontes secara rutin.
– Jenis Pinto
Pinto sebenarnya lebih kearah corak warna, bukan warna baru pada Landak Mini
Corak Pinto dapat dilihat dari adanya kekurangan warna pada durinya dan kulit dibalik durinya, sehingga terlihat seperti bercak-bercak putih diluar bercak putih, warna durinya sama seperti Salt & Pepper.

-Jenis Silver
Durinya putih, dibalut warna hitam, 30-50% durinya putih solid.
Bulu perut bawah berwarna putih. Mukanya berwarna putih dengan warna hitam di telinga & hidung. Warna kulit pundaknya hitam sekali. Warna hidung hitam. Matanya berwarna hitam.
– Jenis Silver Charcoal
Durinya seperti charcoal diatas, hanya saja durinya berwarna putih dibalut dengan warna abu-abu terang. Mukanya berwarna hitam. Warna kulit pundaknya abu-abu gelap, hampir hitam. Warna hidung hitam. Matanya berwarna hitam.

– Jenis Platinum (dasar hitam)
Durinya antara 95% – 97% putih solid, sisanya berwarna putih dibalut warna abu-abu muda. Kupingnya berwarna hitam. Mukanya berwarna hitam. Warna kulit pundaknya berwarna hitam pekat. Warna hidung seperti hitam. Matanya berwarna hitam.

– Jenis Platinum (dasar coklat)
Durinya antara 95% – 97% putih solid, sisanya berwarna putih dibalut warna coklat.
Kupingnya berwarna hitam. Mukanya berwarna coklat muda. Warna kulit pundaknya berwarna abu-abu muda. Warna hidung warna hati gelap, hampir coklat. Matanya berwarna hitam.

– Jenis Brown Snowflake
Durinya antara 30% – 70% putih solid, sisanya berwarna putih dibalut warna coklat muda oak. Beberapa duri juga mungkin dibalut coklat. Mukanya berwarna muda. Matanya ada cincin biru muda disekitar sisi luar. Warna kulit pundaknya berwarna merah muda dengan sebagian kecil pigmen abu-abu. Warna hidung seperti hati dengan bercak hitam.

– Jenis Brown
Durinya putih dibalut warna coklat muda kayu oak. Tidak lebih dari 5% durinya yang solid putih. Muka berwarna muda. Pada matanya terdapat lingkaran biru muda disekitar sisi luar matanya. Kulit pundaknya berwana merah muda dengan sedikit pigmen warna abu-abu. Warna hidung seperti hati dengan bercak-bercak hitam.

– Jenis Chocolate
Durinya putih dibalut warna coklat gelap. Mukanya berwarna coklat muda. Kulit pundaknya berwarna abu-abu muda. Hidungnya berwarna hati gelap, hampir hitam.

– Jenis Cinnamon
Durinya putih dibalut warna coklat muda “cinnamon”. Tidak lebih dari 5% durinya yang solid putih. Mukanya tdk ada warna dominan. Perut bawahnya putih. Kulit pundaknya berwana merah muda. Warna hidung seperti hati.

– Jenis Black Eyed Cinnicot
Durinya putih, 50% nya dibalut warna Cinnamon dan sisanya warna orange beige pucat.
Kulit pundaknya berwana merah muda. Tidak ada warna dominan. Pada matanya terdapat lingkaran biru muda disekitar sisi luar matanya. Warna hidung merah muda campur warna hati. Matanya hitam.

– Jenis Dark Gray
Durinya putih dibalut hitam dengan sedikit warna coklat seperti karat dibagian ujung luar durinya. Yang lainnya sama seperti Salt & Pepper kecuali pada kulit pundaknya berwarna abu-abu gelap, hampir hitam. Hidungnya berwarna hitam.

– Jenis Grey
Durinya putih dibalut hitam dengan sedikit warna coklat seperti karat dibagian ujung luar durinya. Wajahnya berwarna hitam. Kulit pundaknya berwarna abu-abu. Hidungnya berwarna hitam.

– Jenis Ruby Eyed Cinnicot
Durinya putih, 50% nya dibalut warna Cinnamon dan sisanya warna orange beige pucat. Kulit pundaknya berwana merah muda. Mukanya tidak ada warna dominan Warna hidung merah muda campur warna hati. Matanya berwarna merah ruby gelap.

– Jenis Champagne
Durinya putih, 75% nya dibalut warna orange beige pucat dan sisanya warna cinnamon.
Kulit pundaknya berwana merah muda. Mukanya tidak ada warna dominan. Warna hidung merah muda campur warna hati. Matanya berwarna merah ruby.

– Jenis Apricot
Durinya putih, dibalut warna orange beige pucat. Bagian perut bawah berwarna putih.
Mukanya tidak ada warna dominan. Warna hidung merah muda. Matanya berwarna merah ruby.

– Jenis Pale Apricot
Durinya putih, dibalut warna tegas orange kuning pucat. Bagian perut bawah berwarna putih. Mukanya tidak ada warna dominan. Warna hidung merah muda. Matanya berwarna merah ruby.

– Jenis Chocolate Chip, Chocolate Snowflake
Durinya putih, dibalut warna tegas orange kuning pucat. Bagian perut bawah berwarna putih. Mukanya tidak ada warna dominan. Warna hidung merah muda.

– Jenis Charcoal White
Durinya antara 95% – 97% putih solid, sisanya berwarna putih dibalut hitam dengan ujungnya berwarna coklat karat. Mukanya berwarna hitam. Warna kulit pundaknya abu-abu.Warna hidung hitam. Matanya berwarna hitam.

– Jenis Brown White
Durinya antara 95% – 97% putih solid, sisanya berwarna putih dibalut warna coklat muda oak. Beberapa duri dapat juga bibalut warna coklat Mukanya berwarna muda. Matanya ada cincin biru muda disekitar sisi luar. Warna kulit pundaknya berwarna merah muda dengan sebagian kecil berpigmen abu-abu Warna hidung warna hati dengan bercak hitam.

Daftar Pustaka

http://www.hedgehogclub.com/
http://ternaklandakmini.blogspot.com/

http://connecti.biz/library_articles.php?artikel_id=2025&kategori_id=54
http://dunialandak.com/

Perpisahan Bapak & Ibu Sunten Z Manurung

Selama kurang lebih 3,5 tahun mengabdikan diri sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina dengan wilayah rangkapan Uruguay dan Paraguay, akhirnya genaplah sudah tugas mulia Bapak Sunten Z Manurung. Pada tanggal 30 April 2010 telah dilangsungkan acara Serah Terima Jabatan kepada Bapak Bindu Marbun.

Acara perpisahan dengan sahabat-sahabat duta besar dan kolega KBRI lainnya diadakan di wisma duta, seperti duta besar dari negara-negara ASEAN, Jepang, Amerika, Pakistan, dsb. Tidak lupa kunjungan ke Kementrian Luar Negeri Argentina untuk terakhir kali.

Dengan berakhirnya tugas Bapak Sunten Z Manurung, berarti selesai pulalah tugas Ibu Herawaty Manurung selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Buenos Aires yang diembannya sejak tahun 2007. Untuk meneruskan bergulirnya kepemimpinan didalam tubuh DWP, maka pada hari yang sama dilakukan Serah Terima Jabatan kepada Ibu Bindu Marbun untuk berlaku sebagai Pelaksana Tugas Ketua.

Pada hari yang sama di malam hari pukul 19.00, dipilih sebagai malam perpisahan untuk Bapak & Ibu Sunten Manurung, dan diadakan di aula lantai 3 KBRI. Seluruh keluarga KBRI berikut masyarakat Indonesia datang meramaikan suasana, kolega-kolega warga Argentina termasuk yang aktif mengikuti latihan gamelan juga datang dan sebagian bahkan pulang paling akhir, tidak lupa teman-teman dari DWP KBRI Brasilia yang kebetulan sedang berlibur di Buenos Aires juga turut merasakan hangatnya malam perpisahan tersebut.

Masakan Indonesia yang berlimpah ruah plus hidangan spesial wedang ronde yang khusus dibuat oleh Ibu Yuniara Dewi Kabul membuat penasaran warga Argentina, dan mengobati kerinduan kami akan kampung halaman. Bapak Alamsyah dan timnya juga telah sukses membuat sebuah video dokumenter berdurasi 15 menit dan mengulas perjalanan dan sepak terjang Bapak Sunten Z Manurung sebagai duta besar. Ditengah-tengah acara mereka dikejutkan pula dengan kehadiran sebuah kelompok musik tradisional Argentina “Mariachi” yang serta merta menyanyikan lagu-lagu populer Argentina yang tentunya membuat malam menjadi semakin istimewa. Bukan perpisahan Bapak & Ibu Sunten Manurung namanya kalau tidak ada acara ‘karaokean bersama’, sebagian menawarkan diri untuk menyumbangkan suara merdunya, dan sebagian lagi dengan malu-malu juga turut bernyanyi walau dengan suara yang sangat ngepas.

Demikianlah malam tersebut berlalu dengan sangat menyenangkan dan tidak terasa sudah hamper pukul 1 pagi, malam perpisahan tersebut ditutup dengan membuat lingkaran berpegangan tangan dan bersama-sama menyanyikan lagu ‘Kemesraan’.



Budidaya Kuda Laut Diminati Padar Ekspor

Budidaya Kuda Laut Diminati Pasar Ekspor


Bandar Lampung – Produk komoditas kuda laut Indonesia banyak diminati di pasar ekspor sebagai bahan baku industri obat-obatan dan ikan hias. Sayangnya budidaya kuda laut Indonesia masih minim peminat.

Koordinator Perbenihan Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung Silvester Basi Dhoe mengatakan, minimnya peminat pembudidayaan kuda laut di Indonesia karena kuda laut di Indonesia lebih didominasi dari hasil tangkap terutama di kawasan Timur Indonesia sebagai hasil sampingan nelayan yang dijual ke pengumpul.

“Swasta sebenarnya banyak yang berminat, tapi belum ada yang jalan,” ujarnya di Bandar Lampung, Lampung, Selasa (5/10/2010).

Ia menjelaskan, pihaknya sebagai balai besar hanya menyiapkan teknologi terapan yang bisa dipakai oleh masyarakat untuk budidaya kuda laut. Beberapa alasan budidaya laut tak diminati antaralain produktivitasnya yang minim (300-400 benih setiap satu siklus) dan membutuhkan penanganan khusus dalam mengembangkan jenis ikan ini terutama soal pakan.

“Yang unik dari kuda laut, jantan lah mengandung benih. Kuda laut juga siklusnya pendek, cepat mati. Paling-paling 3-4 kali produksi umurnya setahun-dua tahun,” jelasnya.

Di dalam negeri saja kuda laut banyak diminati sebagai bahan baku industri jamu yang berkhasiat untuk vitalitas tubuh. Sayangnya permintaan industri jamu tak banyak bisa dipenuhi dari para pembudidaya maupun balai besar Lampung.

“Mereka minta kuota yang besar kita belum bisa sanggup, pabrik jamu itu sekali minta 100 Kg,” katanya.

Ia menuturkan, kuda laut sebenarnya komoditas yang menguntungkan di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Produk kuda laut Indonesia sudah diekspor ke banyak negara seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan, Amerika Serikat, China dan Eropa sebagai ikan hias maupun bahan baku obat.

Sementara itu Perekayasa Kuda Laut Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung Ali Hafiz menjelaskan secara ekonomi kuda laut sangat menggiurkan, harga satu ekor kuda laut dengan panjang 10-15 cm bisa dihargai Rp 25.000-50.000.

“Biasanya kita jual di Jakarta dan Bandung,” katanya.

Hafiz menuturkan, masa dewasa kuda laut untuk bisa berproduksi dimulai sejak 4-8 bulan. Umumnya proses produksi dengan hasil maksimal bisa dilakukan setelah umur 8 bulan.

“Di balai besar ini kita budidayakan ada empat jenis yaitu kuda laut karang, rumput, pasir danready dari Brazil,” katanya.[]Sumber DetikFinance