Pembuatan jalan Tembus

Sarang-Jalan menjadi prioritas utama dalam pembenahan sarana dan prasarana yang ada di desa Sendang Mulyo kecamatan Sarang, di karenakan jalan merupakan sarana yang fital bagi warga desa dalam melakukan aktifitas kerja dan membantu memperlancar arus perekonomian desa.

Kepala Desa Sendang Mulyo Kecamatan Sarang Ahmad gufron mengatakan, pihak desa telah membangun akses jalan tembus yang menghubungkan desa sendang mulyo dengan jalan raya Sedan Sarang. sebelum di bangun jalan tersebut merupakan jalan setapak yang sulit di lalui kendaraan roda dua , maupun roda empat.

Pada pembangunan tahap awal jalan tersebut hanya di Pasir dan batu (sirtu) dengan maksud untuk mengetahui tektur tanah sebelum di lanjutkan ke pengaspalan dan ke makadam.

Ahmad Ghufron menambahkan jalan dengan panjang 291 meter dengan lebar 2 meter, merupakan jalan pintas . Karena warga desa sendangmulyo sebelumnya harus menempuh perjalanan 1,5 kilometer untuk mencapai jalan raya sarang Sedan. Dengan adanya pembangunan jalan tersebut, warga hanya menempuh perjalanan sepanjang kurang lebih 300 meter untuk sampai di jalan raya.

Banyak keuntungan yang di dapat warga jarak dan waktu tempuh bisa lebih pendek, di samping itu jalan tersebut juga untuk jalan pengangkutan hasil pertanian di karenakan di sisi kanan dan kiri jalan banyak kebun mangga dan lahan pertanian tadah hujan yang banyak di tanamai padi. Jalan yang di bangun dengan dana 23 juta lebih dan dibantu Swadaya dari warga merupakan pengembangan dari Program Nasional Pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPMMD) tahun 2011. 

Budidaya padi Ciherang

Kragan-Pada musim tanam tahun ini, kelompok tani Sido Makmur desa Karang anyar kecamatan Kragan, menanam padi jenis Ciherang, di lahan seluas 35 hektar. Benih padi yang di tanam merupakan bantuan dari Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) padi tahun 20012 yang setiap hektarnya mendapat bantuan benih sebanyak 25 kilogram.


Ketua kelompok tani Sido Makmur Nardi menjelaskan, dipilihnya jenis padi Ciherang karena padi tersebut mempunyai keunggulan tahan terhadap hama penyakit, cocok ditanam pada musim penghujan dan pada musim kemarau, serta cocok ditanam dilahan pada ketingian 500 meter di atas permukaan laut, Sementara hasil yang dipanen dari bibit padi jenis Ciherang lebih banyak dibanding bibit padi lainya.


Nardi menambahkan Menurut rencana kelompok tani yang di pimpinnya akan membuat laborat pengembangan padi di lahan seluas 1 hektar, dengan tujuan bisa mengetahui cara menanam dan memilih varietas padi yang baik, serta pemupukan dan penanggulangan hama yang tepat, Sehingga hasil panen yang yang didapat diketahui, yang kesemuanya itu nantinya akan meningkatkan pendapatan anggota kelompok tani. (heri )

Pawai Taaruf meriahkan haul dan maulid Nabi

KalioriSebagai wujud untuk memeriahkan haul simbah Mimbar Asrori dan maulid Nabi Muhammad SAW, semua elemen masyarakat desa Dresi Wetan, kecamatan Kaliori, mulai dari perangkat desa, organisasi kemasyarakatan, pelajar dan masyarakat hari Selasa sore, menggelar pawai ta’aruf. Kegiatan pawai menampilkan dokar, sepeda hias, pembawa hasil bumi, sepeda kuno (onto), permainan Barongan dan permainan tong-tong klek.


Ketua panitia-Wijanarto mengatakan, digelarnya pawai taaruf untuk menciptakan ukhuwah islamiyah dan menghibur warga di wilayah kecamatan Kaliori, khususnya warga desa Dresi Wetan dan warga Desa Dresi Kulon.


Wijanarto menjelaskan pawai mengelilingi desa dengan rute dusun Dukoh, dusun Dresi, Dusun Krajan, Desa Dresi Kulon dan finish di masjid Al-Mimbariyah.


Wijanarto mengungkapkan, dalam kegiatan haul dan maulid nabi, sebelumnya diisi Tahtimul Qur’an bil Ghoib, selain itu pada hari Rabu ini diisi kegiatan tahlilan ibu-ibu dan pengajian muslimat. Sedangkan pada kamis besok diisi kegiatan tahlil putra, lelang kelambu dan ditutup pengajian umum menghadirkan pembicara KH. Habib Umar Muthohar dari Semarang , KH. Habib Ahmad dari Pati dan KH. Thoyib Daiman.( Masudi)


60 anggota Pramuka ikuti LDK

Bulu-Sebanyak 60 anggota pramuka dari SMPN 01 Bulu kelas VII dan VIII selama dua hari tanggal 22 dan 23 januari mengikuti latihan dasar kepemimpinan ( LPK ) di sekolahnya. Materi yang diberikan meliputi ketangkasan, kegiatan out bond, ketrampilan dan kekreatifan.


Menurut keterangan salah pembina Hayati, kegiatan latrihan dasar kempemimpinan ini bertujuan untuk meningkatakn mental anak. Membangun pola pikir yang positif, serta meningkatkan kedisplinan dan tanggung jawab.


Dijelaskannya, kegiatan latihan dasar kepemimpinan ini sekaliguys membangun kekompakan para peserta pramuka. Sehingga akan terwujud rasa kebersamaan antar sesama. Dengan harapan tumbuhnya rasa solidaritas dan mental anak menjadi baik dan berkualitas. ( faris Aldino )

MENGEVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

 

MENGEVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN
“Erwin, SP.”
A.       Latar Belakang
 Evaluasi merupakan suatu kegiatan yangpenting, namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggapmencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian.Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upayamemperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehinggalebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaankegiatan/program penyuluhan, dan  kinerjapenyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkanantara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untukdapat melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusuninstrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu, makatahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidahberfikir ilmiah.
Derajat jenjang keilmiahan/kebenarandari evaluasi dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasisendiri, kajian khusus dan penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapatdilakukan dalam evaluasi adalah pendekatan informasi kunci, pendekatan forummasyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus.
            Manfaat  dari hasil evaluasi penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilakupetani, untuk perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian danpelaksanaan penyuluhan pertanian dan untuk penyempurnaan kebijakan penyuluhanpertanian. Pelaporan hasil kegiatan penyuluhan pertanian sangat penting sebagaipenyampaian informasi, sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan olehpimpinan/penanggung jawab kegiatan, pertanggungjawaban, pengawasan danperbaikan perencanaan berikutnya.
Untuk mendapatkan hasil evaluasiyang dapat dipercaya perlu adanya prinsip-prinsip sebagai landasan dalampelaksanaan supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyuluhan pertanianyaitu berdasarkan fakta, bagian integral dari proes penyuluhan, berhubungandengan tujuan program penyuluhan, menggunakan alat ukur yang sahih, dilakukanterhadap proses dan hasil penyuluhan penyuluhan serta dilakukan terhadapkuantitatif maupun kualitatif.
B.       Tujuan, Manfaat dan Jenis-jenis Evaluasi
Tujuan dan manfaat adalah dua konsepsi yang berbeda yang dapat mengundang perdebatan tentangpengertiannya ditinjau dari segi bahasa (language),istilah teknis (technical or scientificconcept), dan tingkat analisis (levelof analysis).
Dalam tulisan ini tujuan evaluasi dibagi menjadi tigatujuan (Cerbea and Tepping, 1977; FAO, 1984, dalam Werimon A., 1992), disamping itu tujuan dan manfaat bersifatimplisit. Berikut dijelaskan beberapa aspek ataucakupan tujuan evaluasi.
1.Tujuan Kegiatan (activity objective)
·        Mengumpulkan data yangpenting untuk perencanaan program (keadaan umum daerah, sosial, teknis,ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan minat, sumber daya, faktor-faktorpendukung).
·        Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
·        Mengetahuiperubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat intervensiprogram/kegiatan penyuluhan
·        Mengetahui strategiyang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.
·        Mengidentifikasi “strongdan weak points” dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
·        Mengetahui kemajuanpelaksanaan kegiatan.
2.   Tujuan Managerial (managerial objective)
·        Memberikan data /informasi sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
·        Memperbaikiperencanaan dan pelaksanaan program
·        Berkomunikasi denganmasyarakat dan penyandang dana/stake holder.
·        Menimbulkan rasapersatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.
3.   Tujuan Program  (Program objective)
Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari programselain untuk memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapaperlu dilakukan evaluasi adalah karena mungkin:
·        Telah terjadiperubahan dalam sifat dari masalah
·        Telah terjadiperubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga terkait
·        Telah terjadiperubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.
4. ManfaatEvaluasi
Manfaat melakukanevaluasi adalah: (a) menentukan tingkat perubahan perilaku petanisetelah penyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan program, sarana, prosedur,pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian; dan  (c) penyempurnaan kebijakan penyuluhanpertanian.
5. Jenis-jenis evaluasi
Jenis-jenis evaluasiantara lain:
1)         Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Merupakan alat untuk mengambil keputusan dan menyusunpertimbangan-pertimbangan. Dari hasil evaluasi penyuluhan pertanian dapatdiketahui : sejauhmana perubahan perilaku petani, hambatan yang dihadapipetani, efektivitas program penyuluhan pertanian serta seberapa jauh pemahamanmasalah dan penyempurnaan kegiatan.
Evaluasi Penyuluhan Pertanian jugadapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam evaluasi dikenal beberapaklasifikasi evaluasi  seperti : EvaluasiFormatif dan sumatif, Evaluasi Formal dan Informal, Evaluasi Internal danEksternal, Evaluasi Proses dan Produk (out put), Evaluasi Deskriptif danInferensial, Evaluasi Holistik (misal CIPP) dan Analitik, Evaluasi on going,terminal dan ex post evaluation, Evaluasi Teknis dan Ekonomis, EvaluasiProgram, Monitoring dan Evaluasi Dampak.
2)                EvaluasiProgram Penyuluhan
Setiap program kegiatan yang direncanakanseharusnya diakhiri dengan evaluasi dan dimulai dengan hasil evaluasi kegiatansebelumnya. Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakahsuatu program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaandan tujuan yang diharapkan. Dari kegiatan evaluasi tersebut akan diketahuihal-hal yang telah dicapai, apakah suatu program dapat memenuhi kriteria yangtelah ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi itu kemudian diambil keputusan,apakah suatu program akan diteruskan, atau direvisi, atau bahkan diganti samasekali. Hal ini didasarkan pada pengertian evaluasi, yaitu suatu prosespengumpulan informasi melalui pengumpulan data dengan menggunakan instrumentertentu untuk mengambil suatu keputusan. Jadi, pada dasarnya evaluasi adalahsuatu kegiatan yang menguji atau menilai pelaksanaan suatu program.
Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentinganpengambilan keputusan dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Denganmelalui evaluasi suatu program  dapatdilakukan secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diujisecara cermat. Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal, dapatdipercaya  sehingga penentuan kebijakanakan tepat, dengan catatan apabila data yang digunakan  sebagai dasar pertimbangan tersebut benar,akurat dan lengkap.
Adapun program itu sendiri diartikansegala sesuatu yang dilakukan dengan harapan akan mendapatkan hasil ataupengaruh. Jadi evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yangdilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Untukmelihat tercapai atau tidaknya suatu program yang sudah berjalan diperlukankegiatan evaluasi.
3)                EvaluasiHasil Penyuluhan Pertanian
Tujuan penyuluhan pertanian adalah  perubahan perilaku petani (kognitif, afektif,dan psikomotor).
a
Kognitif
:
Kemampuan mengembangkan intelegensia (pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis)
b
Afektif
:
Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai dan menghayati
c
Psikomotor
:
Gerak motor : kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan, ketahanan dan keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanianadalah mengevaluasi sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupaperubahan perilaku petani dan keluarganya.
4)            EvaluasiMetode
Evaluasi metode yaitu evaluasi semuakegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan penyuluh pertanian dalam rangkamencapai perubahan perilaku sasaran.
5)   EvaluasiSarana Prasarana
Sarana dan prasarana adalah pendukungpenyuluhan pertanian, sangat penting dalam kegiatan penyuluhan pertanian,efektifitas penyuluhan pertanian sebagian tergantung pada alat bantu penyuluh,perlengkapan, peralatan, bahan-bahan sarana prasarana yang digunakan. Evaluasi sarana-prasarana pada dasarnyamengevaluasi  kesiapan perangkatsarana-prasarana yang menunjang kegiatan penyuluhan.
6)        Evaluasi PelaksanaanPenyuluhan Pertanian dan Evaluasi Dampak Penyuluhan
Dalam prakteknya pelaksanaan evaluasipenyuluhan pertanian dapat merupakan kombinasi dari beberapa macam/caraevaluasi, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebihakurat, dan lebih sahih  dari padaevaluasi dengan menggunakan cara tunggal.
Evaluasi Pelaksanaan kegiatan  Penyuluhan Pertanian merupakan proses yangsistematis, sebagai upaya penilaian atas suatu kegiatan oleh evaluator melaluipengumpulan dan analisis informasi secara sistematik mengenai  perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatanpenyuluhan pertanian. Hasil evaluasi ini untuk menilai relevansi,efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil suatu kegiatan, untuk selanjutnyadigunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pada perencanaan danpengembangan kegiatan selanjutnya. 
Evaluasi pelaksanaan atau evaluasiproses (on going evaluation) ini dilaksanakan pada saat kegiatan sedangdilaksanakan. Fokus utama evaluasi ini menyangkut proses pelaksanaan kegiatanyang berkaitan dengan:
·     Tingkatefisiensi dan efektifitas pelaksanaan
·     Kemungkinankeberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan
·     Sejauhmana hasil yang diperoleh dapat memberi sumbangan kepada tujuan pembangunan
·     Tindakankorektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitaspelaksanaan
·     Tindakan-tindakanlain yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang telah direncanakan.
Hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatanpenyuluhan biasanya digunakan untuk membantu pengambilan keputusan/penentukebijakan dalam mengatasi permasalahan, dan tindakan penyesuaian/perbaikan ataspelaksanaan kegiatan.
6. Prinsip-prinsip dan Karakteristik  evaluasi penyuluhanpertanian :
6.1 Prinsi-prinsip penyuluhanpertanian antara lain:
a.         Berdasarkan fakta
b.        Bagian integral dari proses penyuluhan pertanian
c.         Tujuan penyuluhan pertanian yang bersangkutan dengan berbagaialat
d.        Metode dan hasilkegiatan penyuluhan pertanian
e.         Hasil-hasil kuantitas dan kualitas
f.          Mencakuptujuan, kegiatan dan metode pengumpulan, analisis dan interpretasi data,pembandingan hasil, pengambilan keputusan dan penggunaan hasil.
 6.2 Karakteristik proses evaluasi:
a)      evaluasimerupakan proses terstruktur
b)     evaluasididasarkan pada indikator yang dapat diamati
c)      evaluasimenganalisis hal-hal rumit menjadi sederhana
d)     evaluasimenghasilkan informasi yang tidak memihak dan disetujui semua orang dankeputusan yang andal masuk akal.
e)      evaluasimengeliminir pengaruh pribadi evaluator
7. Tahapan evaluasi
Langkah-langkah evaluasi penyuluhanyaitu menetapkan obyek, menetapkan data atau informasi yang akan dikumpulkan,cara pengumpulannya, alat/instrumen  yangdigunakan, cara mengolah data/informasi serta melaporkan hasil-hasilnya. 
           Langkah-langkah evaluasiyang dilakukan sebagai berikut:
1)   Memahamitujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
Unsur-unsurnyadalam tujuan penyuluhan antara lain:
a.       sasaran (S)
b.      perubahan perilaku yang dikehendaki (P)
c.       materi (M)
d.      kondisi/situasi (K)
Contoh: petani dapat  melakukan   pemupukan padi sawah    sesuai dengan
                             S                   P                                M                                   K
 rekomendasi
2)   Menetapkanindikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kamajuan yang dicapai. Indikator-indikatornyameliputi:
a. indikator perubahan kognitif
1) penguasaanpengetahuan (knowledge)
2) Penguasaanpengertian (comprehension)
3) kamampuanmenerapkan (application)
4) kamampuananalisis (analisis)
5) Kemampuansintesis (synthesis)
b. Indikator perubahan kemampuan afektif
1) menyadari ataumau memilih
2) Tanggap ataumau
3) yakin atau maumengikuti
4) Menghayatiatau selalu menerapkan
5) menghayatiatau selalu menerapkan.
c. Indikatorperubahan psikomotor
1) kecepatan      2) kekuatan            3) Ketahanan
4)kecermatan    5) ketepatan           6) ketelitian
7) kerapihan       8) keseimbangan   9) keharmonisan
Contoh: Tujuan penyuluhan pertanian yang berhubungan psikomotor.
Petani dapat melakukan pemupukanpadi sawahnya sesuai dengan rekomendasi, indikator untuk mengukur kemajuan yang dicapai adalah:
a.    kecepatan
b.   ketepatan
bukan :
a.    mengenal jenis-jenis pupuk (knowledge)
b.   menerangkan kegunaan pupuk-pengertian (comprehension)
3)   Mambuatalat pengukur untuk mengumpulkan data
Contoh: TujuanPenyuluhan pertanian:
“Petani dapat melakukan pemupukan padisawahnya sesuai rekomendasi”
a.       indikator: kecepatan dan ketepatan
b.      standar: kecepatan 5 jam/ha dan ketepatan 100 kg/ha
c.       kriteria:  trampil 5jam/ha, pupuk 100 kg/ha;  ketrampilansedang > 5 kg/ha, pupuk 100 kg/ha atau 5 jam/ha, pupuk +  100 kg/ha; tidak trampil > 5 jam/ha, pupuk < 100 kg/ha
Alat pengukur yangdapat dipakai untuk mengukur data :
a.       pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan (dayamengingat)
b.      pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengertian
c.       pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur kemampuan memecahkanmasalah
d.      rating scale untuk mengukur ketrampilan ataukegiatan-kegiatan praktek
e.       skala sikap
f.       skalaminat.
4)    Membuat alat pengukur/instrumen evaluasi harus memenuhi persyaratan alatukur
1.      Kesahihan (validity)
      Sahih, bila alat ukur yangdigunakan sesuai dengan obyek yang hendak diukur
a.       alat ukur perubahan perilaku sikap, pengetahuan danketrampilan
b.      alat ukur harus sahih untuk mengukur ’subyek materi” atauinformasi yang disuluhkan.
2.      Keterandalan (reliability)
      Kemampuan alat ukur, dapatdigunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama dalam situasi dan kondisiapapun.
3.      Obyektivitas
Alat ukur harus obyektif kongkrit, jelas, hanya memiliki satu interpretasi untuk menganalisis.
4.      Praktis (practicability)
Mudah digunakan efektif untuk bahan pengukuran dan bersifat efektif untukmenganalisis.
5.      Sederhana (simple)
Tidak terlalu rumit/kompleks sehingga mudah di mengerti.
Alat pengukur evaluasi penyuluhan pertanian dapat berupa:
1.       Pertanyaan untuk mengukur pengetahuan
Pertanyaan untuk mengukur tahu atautidak tahu dan mengetahui atau tidak mengetahui dengan seperangkat pertanyaanyang cukup pendek,
Contoh: Sebutkan jenis-jenis pupuk untukpadi!
2.       Pertanyaan untuk mengukur pengertian
Pengertian lebih luas atau mendalam daripengetahuan, pengertian mengacu pada kemampuan intelektualitas seseorang.
Contoh: terangkan atau jelaskan pupuk urea untuk padi!
3.       Pertanyaan untuk mengukur kemampuan untuk memecahkanmasalah
Pertanyaan untuk mengukur kemampuanlebih mendalam dibanding pengertian atau pengetahuan penerapan prinsip-prinsipyang telah dikuasai, dapat menggunakan pengertian-pengertian sendiri contoh adaprinsip bahwa pemupukan urea jika tidak masuk dalam tanah, maka unsur N akanhilang, tidak terserap tanaman.
Dari prinsip ini, penerapannya pada saatmelakukan pemupukan urea harus masuk dalam tanah agar efisien. Contoh penerapanprinsip-prinsip dalam situasi nyata jadi untuk memecahkan masalah harusmenguasai :  penguasaan pengetahuan à  penguasaan pengertian à pemecahan masalah .
Contohrekomendasi pemupukan padi sawah:  urea200 kg dan TSP 100 kg/ha
Jika petani A memiliki sawah 0,5 ha.Kemudian jika yang tersedia pupuk ZA dan SP-36 berapa yang diberikan untuk padisawah untuk seluas 0,5 ha tersebut.
Untuk dapat menghitung kebutuhanpupuknya, maka si A harus menguasai:
a.       kandungan  haraunsur Urea, TSP, SP-36
b.      kegunaan pupuk
c.       akibat kelebihan pupuk
d.      pemupukan berimbang
e.       cara menghitung kebutuhan pupuk.
4.       Skala nilai atau ratingscale untuk mengukur ketrampilan, dimensi ketrampilan:
a.       kekuatan
b.      kecepatan
c.       ketepatan
d.      keseimbangan
e.       keharmonisan.
Contoh :  petani trampil mengendalikan H/P denganmenggunakan penyemprot gendong trampil menggunakan, dimensinya kecepatan,kemudian menetapkan standar dan kriterianya.
Kecepatan:hektar/hari à dimensi kecepatan
a. standar = 3 ha/hari
b.kriteria = a 3 ha/hari = baik atau trampil  b 2 s/d 2,9 ha/hari = sedang
c.   kurang dari 2ha/hari = kurang baik/kurang trampil
Jadi untuk mengukur skala nilai ataurating scale untuk mengukur ketrampilan harus melakukan kegiatan sebagaiberikut:
a.       menentukan dimensi dari ketrampilan yang akan diukur,terdiri dari 1 dimensi atau lebih
b. menetapkan standar dari tiap dimensi yang telahditentukan
c.     membuat kriteriadari tiap dimensi yang telah ditentukan berdasarkan standar yang telahditetapkan.
Contoh Kisi-kisi evaluasi penyuluhan :
Tujuan P.P
Indikator
Standar
Kriteria / skore
Alat ukur
Ket.
1.Petani mengetahui  varitas unggul kedelai yang direkomendasikan
Dapat menyebutkan 3 jenis varitas unggul kedelai
3jenis varitas unggul kedelai yang direkomendasikan (misalnya) :
Galunggung, Wilis, Anjasmoro
Dapat menyebutkan :
3 jenis: tahu (3)
2 jenis: cukup tahu (2)
1 jenis:kurang (1)
Sebutkan jenis-jenis varitas kedelai
2. Petani dapat menjelaskan ciri-ciri 3 varitas kedelai unggul yang di rekomendasikan
3. dst nya semua unsur-unsur /komponen inovasi yang disuluhkan dibuat kisi-kisinya
Dapat menjelaskanciri-ciri varitas kedelai
Ciri-ciri varitas kedelai:
1.       1.Galunggung:
2.       umur berbunga 35 hari, tinggi tananaman : 50-60 cm, umur panen 85-90 hari
3.       2. Wilis: berbunga : 39 hr, tinggi:40-50 cm, umur panen : 88 hr
4.       3. Anjasmoro: umurr berbunga 37 hr, tinggi tanaman : 64-68m, umur masak: 90 hr
5.        
Dapat menjelaskan ciri-ciri varitas kedelai:
3 jenis :paham (6)
2 jenis: cukup  memahami(4)
1 jenis: kurang memahami(2)
Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing varitas kedelai?
5.  Skala sikap
Sikap (attitude) adalah kecenderunganuntuk berbuat
 jika sudah berbuat menjadi perilaku(Behavior),  merupakan manifestasi dariperilaku.  Evaluasi terhadap sikap petaniapakah menerima inovasi atau menolaknya ini berhubungan dengan strategipenyuluhan pertanian.
Alat ukur untuk mengukur sikap antara lain:
a.       Skala likert :
Untuk mengukur sikap, pendapat, persepsiseseorang atau sekelompok orang, tentang inovasi pertanian yangdirekomendasikan. Inovasi pertanian yang akan dievaluasi dijabarkan menjadiunsur-unsur. Komponen-komponen yang dapat diukur, dan dijadikan titik tolakuntuk menyusun instrumen.
Instrumen berupa butir-butir pertanyaanyang akan dijawab oleh responden

 

Jawaban responden merupakan gradasi yangbergerak sangat positif sampai sangat negatif dapat berupa kata-kata antaralain:
a. sangat setuju
b.setuju
c.  ragu-ragu
d.tidak setuju
e. sangat tidak setuju
atau:
a.    sering kali
b.   sering
c.    kadang-kadang]
d.   hampir tidak pernah
e.    tidak pernah
atau:
a. sangat positif
b.   positif
c. netral
d.   negatif
e. sangat negatif
atau                                                                                             atau:
a. baik sekali
b.baik
c.  cukup
d.jelek
e. jelek sekali
Untuk analisis dapat diberi skor: 5 , 4 , 3, 2 , 1
catatan: besarnyaskor tergantung pernyataan atau pertanyaan apakah mendukung (favorable) atau  tidak mendukung (un favorable)
Contoh : Cecklist
No
Pertanyaan/
pernyataan
Jawaban responden
SS
S
R
TS
STS
5
4
3
2
1
1
Bagaimakah pendapat bapak tentang penggunaan urea Tablet
2
Urea tablet memudahkan pemupukan
3
Penggunaan urea tablet meningkatkan produksi
4
Penggunaan urea tablet menghemat tenaga kerja
Misal:
Evaluasi terhadap100 responden dengan hasil jawaban  :
25 orang jawabanSS (sangat setuju)
40 orang jawabanS (setuju)
5 orang jawaban R(Ragu-ragu)
20 jawaban TS(Tidak setuju)
10 orang jawabanSTS (sangat tidak setuju)
Maka jumlah skor:
25 x 5 = 125
40 x 4 = 160
5 x 3  = 15
20 x 2 = 40
10 x 1 = 10
Jumlah 350
Jumlah tertinggi = 100 x 5 = 500
Jumlah terendah = 100 x 1 = 100
Jadi tingkat persetujuan petani terhadapinovasi yang beru (misal urea tablet) adalah: 350/500 x 100% = 70 %
Atau dengan garis kontinum adalah
                            !                       !                      !                   !              !             !            !
                        0          100           200               300                               400        500
                                    STS         TS                R                       S            SS
                                                                                      350
Jadi dari 100 responden, maka skor yangdiperoleh 350, maka terletak di daerah setuju.
Selanjutnya, apabila ingin mengetahui%  berdasarkan pada berapa responden makadiperoleh :
25 % menyatakan SS
40 % menyatakan S
5 % menyatakan R
20 % menyatakan TS
10 % menyatakan STS
Dapat juga dengan bentuk pilihan ganda (cheklist)
Contoh :
 Penggunaan pupuk urea tablet yang beru, akananda terpkan pada padi sawah (dalam kelompok tani:
a.    STS
b.   TS
c.    R
d.   S
e.    SS
Catatan: Bentuk ini keuntungannya pertanyaanatau pernyataan akan dibaca semua. Sedangkan kekurangannya bentuk tidak menarik boros kertas.
b.  Skala Gutman
Skala gutman kelebihannya didapatkan jawaban responden secara tegas yaitudapat berupa
      yaatau tidak
      benaratau salah
      positifatau negatif
c.   Semantikdiffferential
Skala tersusun dalam garis kontimum,dengan jawaban positif di sebalah kiri dan negatif di sebelah kanan, Contohberikan nilai gaya kepeminpinan ketua kelompok tani anda.
1.    bersahabat   :  5  4  3  2  1 : tidak bersahabat
2.    tepat janji     :  5 4  3  2  1 :ingkar janji
3.    sabar           :  5 4  3  2  1 :pemarah atau emosional
4.    konsisten      :  5 4  3  2  1 :in konsisten
5.    jujur              :  5 4  3  2  1 :tidak jujur
      Skala  semantik defferential, untuk mengukur sikapatau karakter tertntu yang dimiliki seseorang terhadap obyek tertentu
      respondendapat memberikan jawaban pada rentang positif atau negatif tergantung persepsi mereka terhadap hal yangdinilai.
d. SkalaNilai/Rating scale
                  Datadiperoleh kuatitatif,  responden langsungmenjawab/memilih satu angka dari alternatif yang ada.
Contoh: Setelah mengikuti pelatihan PHT, seberapa jauh pemahaman    responden tentang Prinsip-prinsip PHT.
No.
Prinsip PHT
Tingkat Pemahaman
Keterangan
1.
Budidaya tanaman sehat
1
2
3
4
4 :
bila sangat memahami
2.
Pelestarian musuh alami
1
2
3
4
3 :
bila memahami
3.
Pengamatan Ekosistem mg.an
1
2
3
4
2 :
bila cukup memahami
4.
Petani ahli PHT
1
2
3
4
1 :
bila kurang memahami
5.
Dan setrusnya….
6.    Skala Minat
Minat merupakan kecenderungan seseoranguntuk menyukai sesuatu hal, dibandingkan dengan hal yang lain, misal: petanilebih berminat menanam padi IR 64 dibanding IR 36.
Minat dapat diukur ,karena minat dapat diekspresikan /dimanifestasikan, petani berminat menanampadi IR 64 , maka ia akan berusaha aktif mencari benih tersebut.
Contoh skalaminat :
Berikan tanda Xpada kegiatan penyuluhan pertanian yang anda sukai :
a.       Widyawisata
b.      Diskusi kelompok
c.       Demonstrasi
d.      Kursus/seminar
e.      Field day
Skala minat dapatberupa:
a.       Cheek list, yaitu dengan cara meminta mereka memilih hal/kegiatanyangmereka sukai
b.      Rangking/peringkat, yaitu meminta mereka menyususnrangking tentang kegiatan yang akan dievaluasi dari yang paling disukai sampaiyang paling tidak disukai.
Contoh tulis kegiatan penyuluhanpertanian  yang paling disukai sampai yangtidak disukai:
– Paling disukai:       1……….
                                  2………
                                  3……….
                                  4……….
                                  5……….
                           Paling tidak disukai:  6……….dstnya
c.       Ratio scale/Skala banding
            Yangpaling disukai sampai yang paling tidak disukai
           Contoh:      SS        : sangat disukai
                              S          : disukai
                              B          : Biasa saja
                              TS        : Tidak disukai
                              ST        : Sangat tidak disukai
No.
Materi penyuluhan
SS
S
B
TS
ST
1.
Serangan hama
2.
Serangga Musuh alami
3.
Tikus
4.
Gulma
5.
Ekosistem
7. Free Response Tecnique (FRT)
FRT yaitu alat ukur untuk mendapatkanpendapat petani  (jawaban uraian/essay).
      Contoh: Dari semua materi yang telah anda pelajari dalam penyuluhan, materi manayang yang anda sukai , jelaskan dan apa alasannya.
à FRT ini paling mudah dibuat, tapi paling sulit dibuattabulasi.
Tingkat Adopsi
Adopsi merupakantingkat kemampuan ahli , dan ini yang kita tuntut/target kita dalam penyuluhanpertanian, dan ini yang membedakan dengan yang bukan penyuluhan. Penyuluhansasarannya sampai pada mengadopsi ,yaitu menerapkan inovasi yang disuluhkan,artinya petani secara tetap melaksanakan /mempratekkan inovasi yang disuluhkanterseburt.
Contoh :
Apakah saudara melakukan pemupukanberimbang pada tanaman padi saudara ?
a) selalu       b) Kadang-kadang      c) Tidak pernah
Responden yang selalu melakukanpemupukan berimbang pada tanaman padinya, menunjukan tingkat adopsi yang lebihtinggi (tentunya setelah dicek kebenarannya di lapangan).
4. Menarik sampel(sampling) dan melakukan pengumpulan data
b.      merupakan langkah penting
c.       hindari samplingerror, usahakan sample yang representative (mewakili).
Ada beberapamacam cara menarik sampel, tergantung tujuan dan keadaan populasinya, tetapi yangperlu diperhatikan sample hendaknya benar-benar menggambarkan /mewakilipopulasi yang dievaluasi.
Sampel dalamevaluasi penyuluhan pertanian mengacu pada keterwakilan dari petani/kelompoktani yang merupakan sasaran penyuluhan. Tidak dapat dipastikan berapa jumlahsampelnya secara tepat, tetapi prinsipnya sampel tersebut mewakili populasi (reprensentatif) petani/kelompok taniyang menerima penyuluhan 
5)   Melakukananalisis dan interpretasi data
                   Proses Ini merupakan langkah akhir yang menentukan  :
b.      lakukan cleaning data dengan cara editing di lapangan,hapuskan data yang “nyleneh” (out lier)
c.       lakukan coding, pemberian kode untuk memudahkan pada saatmemasukan data
d.      lakukan tabulasi (tally,sheet, tabulasi sheet).
Analisis/interpretasi data dapat dilakukan dengan cara :
a. presentase
b.deskriptif(mean, modus, median, rerata, Standart Deviasi)
c.  statistik inferensial
Analisa data initergantung tujuan evaluasi dan kesimpulan yang akan diambil  serta pertimbangan-pertimbangan yang akan dihasilkan. Dalam melakukanpengolahan data dapat memanfaatkan alat komputasi seperti  Program excel, Program SPSS, atau dihitungsecara manual dengan kalkulator.
Dalam interprestasihasil evaluasi yang perlu dipahami adalah mengapa tujuan penyuluhan tidaktercapai, tidak sesuai target, faktor-faktor-faktor apa saja yang menghambatdan apa yang memperlancar, serta bagaimana solusinya/saran perbaikannya padawaktu yang akan datang. Hasil evaluasi ini bermanfaat unutk perbaikan programyang akan datang datang dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan olehpembuat kebijakan dibidang penyuluhan/pembangunan pertanian.
A.     PELAPORAN
Pada prinsipnya, penulisan laporanevaluasi tidak berbeda dengan penulisan laporan penelitian pada umumnya, baikdalam sistimatika, pokok-pokok isi laporan yang disampaikan, hanya bahasa sertatata tulis yang digunakan lebih populer, mudah dipahami karena para pembacalaporan evaluasi lebih bervariasi dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman.
 Format/sistematika  Laporan Evaluasi Penyuluhan dalam prakteknyadapat diadaptasikan sesuai kebutuhan lembaga/di lapangan dan maksud/tujuan darievaluasi itu sendiri, tetapi secara umum dapat dipaparkan sebagai berikut:
1.            Katapengantar, daftar isi, pengesahan laporan
2.            Pendahuluan,yang memuat uraian yang singkat dan cukup jelas mengenai
a) Latar belakang atau alasan dilakukannya evaluasi,sasaran/obyek evaluasi
b)Masalah dan tujuan evaluasi
c) Kegunaan evaluasi.
3.            Landasan-landasanteori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.
4.            Indikatordan parameter, serta pengukurannya
5.            Rancanganevaluasi yang mencakup:
a) Populasi dan sample, berikut penjelasan tenik penarikansample
b)  Rincian data yang dikumpulkan
c) Tenik pengumpulan data
d)  Instrumen evaluasi (biasa disampaikan dalam bentuklampiran)
e) Uji ketepatan dan ketelitian instrumen evaluasi
f)  Analisis data.
6.         Gambaranumum tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dievaluasi
7.         Hasil-hasilevaluasi  dan Pembahasan : tampilan dalambentuk grafik , gambar, tabel dsbnya. Bagian ini merupakan pemaparan darihasil  temuan-temuan /fakta/data , dandiberi kan penjelasan artinya dan pembahasan secukupnya
8.         Kesimpulandan saran-saran/rekomendasi.
9.         Daftarpustaka
10.      Lampiran-lampiran.
B.     LANGKAHKERJA PENYUSUNAN EVALUASI DAN PELAPORAN
Langkah kerja penyusunan evaluasi danpelaporan sebagai berikut:
1.            Pesertamemahami uraian materi yang ada pada modul
2.            Diskusikandalam kelompok tentang pembagian tugas
3.            Tentukansasaran dan obyek yang akan di evaluasi, untuk itu perhatikan programpenyuluhan yang ada (tingkat BPP/Kecamatan)
4.            Fokuskanperhatian pada sasaran dan obyek yang akan dievaluasi sesuai programpenyuluhan, dan kumpulkan informasi tentang “apa yang akan dievaluasi”, siapa saja yang termasuk dalam obyekevaluasi, dimana evaluasi dilaksanakan, masalah pokok apa, bagaimanapengelolaan, dan upaya mengatasi masalah
5.            Rencanakanpengorganisasian pelaksanaan evaluasi
6.            Pahamitujuan penyuluhan yang akan dievaluasi
7.            Tetapkanindikator untuk mengukur pencapaian/kemajuan
8.            Susunlahalat pengukur/instrumen/kuisioner  untukmengumpulkan data
9.            Tentukansampel dan lalukan pengumpulan data
10.        Lakukanpengolahan data/analisis dan interprestasi data
11.        Susunlaporan, diskusikan hasil evaluasi, kesimpulan dan saran yang akandirekomendasikan
12.        Komunikasikan/presentasikan hasil evaluasi pada stake holder.
C.     RANGKUMAN
Evaluasi adalahsuatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampakkegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secarasistematik dan obyektif.
            Tujuan evaluasi mencakup: (1) TujuanKegiatan (activity objective);(2) Tujuan Managerial (managerial objective); dan (3) Tujuan Program  (Program objective). Manfaat melakukanevaluasi adalah: (a) menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelahpenyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasianpetani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian; dan (c) penyempurnaan kebijakanpenyuluhan pertanian.
Jenis-jenisevaluasi antara lain: (1) EvaluasiPenyuluhan Pertanian, yaitu alat untuk mengambilkeputusan dan menyusun pertimbangan-pertimbangan ; (2)  Evaluasi Program Penyuluhan, yaitu evaluasiyang dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka menentukankebijakan selanjutnya; (3) Evaluasi Hasil Penyuluhan Pertanian, yaitumengevaluasi sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahanperilaku petani dan keluarganya; (4) Evaluasi Metode, yaitu evaluasi semua kegiatan penyuluhan pertanian yangdilakukan penyuluh pertanian dalam rangka mencapai perubahan perilaku sasaran;(5) EvaluasiSarana Prasarana, evaluasi ini padadasarnya mengevaluasi kesiapan perangkat sarana-prasarana yang menunjangkegiatan penyuluhan; dan (6) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian danEvaluasi Dampak Penyuluhan.  Dalam prakteknya pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertaniandapat merupakan kombinasi dari beberapa macam/cara evaluasi, hal inidimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebihsahih  dari pada evaluasi denganmenggunakan cara tunggal.
Tahapan evaluasi berisi langkah-langkahevaluasi pada dasarnya sama yaitu menetapkan obyek, menetapkan data atauinformasi yang akan dikumpulkan, cara pengumpulannya, alat/instrumen  yang digunakan, cara mengolah data/informasiserta melaporkan hasil-hasilnya.
Penulisan laporan evaluasi tidak berbedadengan penulisan laporan penelitian pada umumnya, baik dalam sistimatika,pokok-pokok isi laporan yang disampaikan, hanya bahasa serta tatatulis yangdigunakan lebih populer, mudah dipahami karena para pembaca laporan evaluasilebih bervariasi dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman.
P E N U T U P
A.     Kesimpulan
Tolok ukur keberhasilan evaluasi dan pelaporan dalampenyuluhan pertanian adalah:
1.        Penguasaan/pemahaman dalam setiap tahapan evaluasi dalam menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampakkegiatan-kegiatan program/kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan dicapaisecara sistematik dan obyektif berdasarkan data/fakta  di lapangan, bukan opini/pendapat evaluator.
2.        Penguasaan prosespenyusunan pelaporan,dan mengkomunikasikan hasil evaluasi  baik dalam halsistimatika, pokok-pokok isi laporan yang disampaikan. Tata tulis yang digunakanlebih populer, mudah dipahami karena para pembaca laporan evaluasi lebihbervariasi dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman, sehingga setiap orangyang membacanya mudah memahami keseluruhan isi laporan.
B.     Tindak Lanjut
Setelah mengikuti proses pembelajaran, dan mempraktekkandilapangan akan menemui  kendala, danpermasalahan-permasalahan, seperti dalam penyusunan  instrumen evaluasi, mengumpulkan data,mengolah data ataupun penjabaran dalam bentuk tulisan laporan. Untuk itu parapenyuluh pertanian harus selalu mengembangkan diri untuk selalu belajar danberlatih, dengan cara belajar/membaca dan mempratekkan setiap kegiatanpenyuluhan dalam bentuk laporan-laporan dan kemudian mengevaluasikekurangan-kekurangannya, sehingga diharapkan dengan sering menulis laporanakan terbiasa dan tentunya semakin berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
A.W Van den Ban dan Hawkins (2003)Penyuluhan Pertanian, cetakan ke 6Kanisius, Yogyakarta.
Fernandes, H.J.X (1984) Evaluation of education programs.National Education Planing Evaluaion and Curiculum Development. Jakarta.
Isaac Stepen & Michael (1984) Hand book in Reasearch and EvaluastionSecond edition Edits Publishers Sandiego California 92107.
Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.Sebelas Maret University Press, Surakarta.
Mardikanto. T,2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. LPP  UNS dan UNS Press Surakarta.
Stufflebeam, DL & Shinkfield,A.J., (1985). Systematic evaluation.Massachuccetts: Kluwer-Nijohoff Publishing.
Padmowiharjo, S. (1996). Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta.Universitas Terbuka.
Werimon A. (1992) Diktat Monitoring dan Evaluasi APP Yogyakarta (tidak diterbitkan).
Wibowo S. (1995) Dikata Evaluasi Penyuluhan Pertanian APPYogyakarta (tidak  diterbitkan)

Erwin, SP.Sumber Tulisan : Bahan Diklat Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Supervisor Bapeltan Jambi 2011

SPESIES JENIS TANAMAN HIAS


 

Bawang Sebrang

Zephyranthes candida (Lindl.) Herb.

Nama umum

Indonesia: Bawang sebrang, kembang cokelat



Inggris: Rain lily


Cina: Zhong lan






Bawang Sebrang






Klasifikasi


Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)


Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)


Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)


Sub Kelas: Liliidae


Ordo: Liliales


Famili: Amaryllidaceae (suku bakung-bakungan)


Genus: Zephyranthes


Spesies: Zephyranthes candida (Lindl.) Herb.





Bunga Krisan


Chrysanthemum x grandiflorum


Nama umum


Indonesia: Bunga krisan, seruni


Pilipina: Manzanilla


Cina: ye ju hua






Bunga Krisan






Klasifikasi


Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)


Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)


Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)


Sub Kelas: Asteridae


Ordo: Asterales


Famili: Asteraceae


Genus: Chrysanthemum


Spesies: Chrysanthemum x grandiflorum


Kerabat Dekat


Piretrum, Bunga Krisan


Platycodon grandiflorus
?
Bunga Balon


Platycodon grandiflorus


Nama umum


Indonesia: Bunga balon, bunga lonceng cina, bunga lonceng jepang


Inggris: Chinese bellflower






Bunga Balon






Klasifikasi


Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)


Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)


Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)


Sub Kelas: Asteridae


Ordo: Campanulales


Famili: Campanulaceae


Genus: Platycodon


Spesies: Platycodon grandiflorus





























Zephyranthes candida

Eksekusi terhadap Benda Obyek Pejanjian Fidusia dengan Akte dibawah Tangan

DINAMIKA BANGSA ,MALANG
Perjanjia fidusia adalah perjanjian hutang piutang kreditor kepada debitur yang melibatkan penjaminan
dan Jaminan tersebut kedudukanya masih dalam penguasaan pemilik jaminan.Untuk menjamin kepastiaan
hukum bagi kreditur,maka dibuat akta yang dibuat oleh notaris dan kemudian didaftarkan kekantor Pendaftaran Fidusia.Yang nantinya kreditur akan mendapat sertifikat jaminan fidusia.Dengan demikian  telah memiliki kekuatan hak eksekutorial langsung apabila debitur melakukan pelanggaran perjanjian fidusial kepada kreditur (parate eksekusi),sesuai UU No.42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
Lalu pertanyaanya adalah bagaimana dengan perjanjian fidusia yang tidak dibuatkan akta notaris dan didaftarkan dikantor Fidusia alias akt dibawah tangan ….? Pengertian akte dibawah tangan adalah sebuah akta yang dibuat antara pihak pihak yang dimana pembuatanya tidak dihadapan pejabat pembuat akta yang sah,yang ditetapkan oleh Undang Undang (notaris,PPAT,dll)
Akta dibawah tanah bukanlah akta ontentik yang memiliki nilai pembuktian yang sempurna.Sebaliknya,akta otentik adalah akta yang dibuat oleh atau di depan pejabat yang ditunjuk oleh Undang Undang dan yang memiliki nilai pembuktian sempurna.Untuk akta yang dilakukan dibawah
tangan biasanya harus di otentikan ulang oleh para pihak jika akan dijadikan alat bukti yang sah,misalnya dalam pengadilan.Saat ini banyak lembaga pembiayaan (finance) dan bank (bank umum maupun bank perkreditan) menyelenggarakan pembiayaan bagi konsemen (consumer finance),sewa guna usaha (leasing),anjak piutang (factoring).Mereka pada umumnya mengaunakan tata cara yang mengikutkan adanya jaminan fidusia bagi objek benda jaminan fidusial.
Prakteknya,lembaga pembiayaan menyediakan barang bergerak yang diminta oleh konsumen (semisal motor atau mesin industri).Kemudian diatasnamakan konsumen sebgai debitur (penerima kredit atau pinjaman).Konsekwensinya,debitur menyerahkan kepada kreditur (pemberi kredit) dengan secara fidusia.Artinya,debitur sebgai pemilik atasnama barang menjadi pemberi fidusia kepada kreditur yang dalam posisinya sebagai penerima fidusia.Praktek sederhana dalam jainan fidusia adalah pihak yag mempunyai barang mengajukan pembiayaan kepada kreditur,lalu kedua belah pihak sama sam sepakat menggunakan jamianan fidusia terhadap benda milik debitur dan dibuatkan akta notaris lalu diaftarkan di kantor fidusia.Kreditur sebagai penerima fidusia akan mendapat sertifikat fidusia,dan salinanya diberikan
kepada debitur.Dengan mendapat jaminan sertifikat fidusia maka kreditur/penerima fidusia serta merta mempunyai hak ekskusi langsung (parate eksekusi),seperti terjadi dalam pinjam meminjam dalam perbankan.kekuatan hukum sertifikat tersebut sama dengan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai hukum yang tetap.             
Fakta dilapangan menunjukan,lembaga pembiayaan dalam melakukan perjanjian pembiayaan mencantumkan kata kata dijamin secara fidusia.akan tetapi ironisnya,tidak dibuat dalam akta notaris dan tidak didaftarkan dikantor pendaftaran fidusia untuk mendapat serifikat.Akta semacam itu dapat disebut akta jaminan fidusia dibawah tangan.Jika penerima fidusia mengalami kesulitan dilapangan,maka ia dapat meminta pengadilan setempat melalui juru sita membuat surat penetapan permohonan bantuan pengamanam ekskusi.Bantuan pengamanan ekskusi ini bisa ditujukan kapada aparat kepolisian,pamong praja,dan pamong desa/kelurahan,dimana benda objek jaminan fidusi berada.Dengan demikian,bahwa pembuatan sertifikat jaminan fidusia melindungi penerima fidusia jika pemberi fidusia gagal memenuhi kewajiban,sebagaimana tertuang dalam perjanjian kedua belah pihak.
AKIBAT HUKUM
Jaminan fidusia yang tidak dibuatkan sertifikat fidusia,akan menimbulkan akibat hukum yang komplek dan sangat beresiko.Kreditur bisa melakukan hak eksekusinya karena dianggap sepihak dan dapat menimbulkan ke sewenang wenangan dari kreditur,dan bisa saja karena mengingat pembiayaan atas barang objek fidusia biasanya tidak full sesuai dengan nilai barang,atau debitur sudah melaksanakan sebagaian kwajiban dari perjanjian yang dilakukan,sehingga dapat dikatakan bahwa dia atas barang tersebut berdiri hak sebagaian milik debitur dan sebagai milik kreditur.Apabila jika eksekusi tersebut tidak melalui badan penilai harga yang resmi atau badan pelelangan umum,maka tindakan tersebut dapat dikategorikan perbuatan yang melawan hukum (PMH) hal ini sesuai yang diatur dalam pasal 1365 Kitab Undang Undang Hukum Perdata dan dapat digugat ganti rugi.
Dalam konsepsi hukum Pidana,bahwa eksekusi objek fidusia dibawah tangan masuk dalam tindak Pidana pasal 368 KUHPidana,jika kreditur melakukan pemaksaan dan ancaman perampasan.dalam pasal ini menyebutkan :
    1.Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara mela
       wan hukum,memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk membe-
       rikan barang sesuatu,yang seluruhnya atau sebagain adalah kepunyaan orang itu atau ora-
       ng lain atau supaya membuat hutang atau menhgapuskan hutang,diancam karena pemeras-
       an dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan.
    2.Ketentuan pasal 365 ayat kedua,ketiga dan ke empat berlaku bagi kejahatan ini.
 
Situasi ini dapat terjadi jika kreditur dalam melakukan eksekusi melakukan pemaksaan   dan
mengambil barang secara sepihak,padahal diketahui dalam barang tersebut sebagaian atau seluruhnya  –
milik orang lain.Walaupun juga diketahui bahwa sebagaian barang tersebut adalah milik kreditur yang mau mengeksekusi,tetapi tidak didaftarkan di kantor fidusia.Bahkan,pengenaan pasal pasal laindapat terjadi.Mengingat,bahwa dimana mana eksekusi merupakan hal yang mudah.agar semua berjalan dengan baik  untuk itu butuh jaminan hukum dan dukungan aparat hukum secara legal.Inilah urgensi perlindungan hukum yang seimbang antara kreditur dan debitur.Dan apabila debitur mengalihkan benda
objek fidusia yang dilakukan dibawah tangan kepada pihak lain,hal ini tidak dapat dijerat dengan Undang Undang No.42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia.Karena tidak sah atau legalnya perjanjian jaminan fidusia yang dibuat,mungkin saja debitur yang mengalihkan barang objek jaminan fidusia dilaporkan atas tuduhan penggelapan sesuai dengan Pasal 372 KUHPidana yang menandaskan :
          “Barangsiapa dengan sengaja  dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
            seluruhnya atau sebagaian adalah kepunyaan orang lain,tetapi yang ada dalam –
            kekuasaanya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan,dengan Pida
            na penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan-
            ratus rupiyah”.
 
Oleh kreditur, tetapi ini juga bisa jadi blunder,karena bisa saling melaporkan.karena sebagaian dari barang tersebut menjadi milik berduanya.Baik kreditur dan debitur,dibutuhkan putusan Perdata oleh
pengadilan Negeri setempat untuk menduduki porsi masing masing atas kepemilikan barang tersebut
untuk kdua belah pihak,dan jika hal ini ditempuh,maka akan terjadi proses hukum yang panjang,melelahkan dan akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit,akibatnya margin yang hendak dicapai perusahaan tidak terealisir,bahkan mungkin tidak merugi,teramasuk rugi waktu dan pemikiran.
Lembaga pembiayaan yang tidak mendaftarkan jaminan fidusia sebenarnya akan rugi sendiri
karena tidak mempunyai hak eksekutorial yang legal.Problem bisnis yang membutuhkan kecepatan dan costomer service yang prima,selalu tidak sejalan dengan logika hukum yang ada.Mungkin karena kekosongan hukum atau hukum yang tidak selalu secepat perkembangan zaman.Bayangkan .jaminan fidusia harus dibuat dihadapan notaris dan sementara lembaga pembiayaan melakukan perjanjian dan trsnsaksi fidusia dilapangan dengan dalam waktu yang relatif cepat dan singkat.Saat ini banyak lembaga pemiayaan yang melakukan eksekusi pada objek barang yang dibebani jaminan fidusia yang tidak terdaftarkan.Bisa bersam remedial, rof coll,atau remove karena selama ini perusahaan pembiayaan merasa tndakan yang dijalankan oleh perusahaan lancar dan aman aman saja.
Menurut penulis, hal ini terjadi karena masih lemahnya daya tawar nasabah terhadap kreditur sebagai pemilik dana.dan di tambah lagi dengan adanya penetahuan hukum di masyarakat masih rendah
oleh karena itu kelemahan tersebut dimanfaatkan oleh pelaku bisnis industri keuangan,kususnya di sektor lembaga keuangan atau bank dan pembiayaan(leasing) yang menjalankan praktek fidusia dengan akta dibawah tangan.Penulis juga mengkwatirkan adanya dugaan pengemplangan pendapatan negara non pajak sesuai dengan UU No 20 tahun 1997 tentang pendapatan negara non pajak,karena jutaan pembiayaan (konsumsi,manufaktur,dan industri) dengan jaminan fidusia yang tidak terdaftar yang pada akhirnya mempunyai potensi besar merugikan keuangan pendapatan negara dari non pajak tersebut.(slm)

WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut

you looking for cheaper WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut?

Cheap WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut For Sale

WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut

before decision to buy, I searches on on-line so long time. So I gathered a online shop that sells WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut and compare prices to. Some shops offers me free shipping and warrantee of delivery.

Now the prices down even more urgent look at all the other check prices before the end of time.

WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut Features

  • Cordless mower with removable, rechargeable 36-volt battery
  • IntelliCut mowing technology adds torque when you’re cutting tough grass
  • Special mulching blade chops up clippings better than standard blades
  • Battery runs for up to 1 hour or 18,500 square feet per charge
  • 19-inch cutting width; adjustable mowing height from 1.5 to 3.5 inches

WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut Overview

WG788 Features: -Cordless lawn mower with intellicut. -Cuts up to 18000 square feet in a single charge. -Adjustable mowing height from 1.5” to 3.5”. -Intellicut torque on demand technology ensures power in tough conditions. -3-in-1 Mower mulches, side-discharges and bags. -6 Position, 1 touch cut height adjustment. -Ergonomic adjustable handle reduces fatigue and improves control. -Fully collapsible handle for compact storage. -Battery power level indicator. -36 Volts lead acid battery. -30 Days satisfaction, 2 years warranty. -Dimensions: 15” H x 23” W x 39” D.

WORX WG788 19-Inch 36 Volt Cordless 3-In-1 Lawn Mower With Removable Battery & IntelliCut

This website is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to amazon.com

KARENA MENELITI KULTUR JARINGAN TANAMAN AREN, DAPAT BEA SISWA GIFU UNIVERSITY DI JEPANG




KARENA MENELITI KULTUR JARINGAN TANAMAN AREN, DAPAT BEA SISWA GIFU UNIVERSITY DI JEPANG

Oleh : Ir. H. Dian Kusumanto

Seorang mahasiswa jurusan Agronomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jawa Tengah, bernama Diana Hapsari sekarang melanjutkan studi ke Jepang. Mahasiswi tersebut pada studi akhirnya meneliti tentang kultur jaringan tanaman Aren dengan judul : PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI BAP SERTA BAHAN ORGANIK DALAM PEMBIBITAN AREN (Arenga pinnata) SECARA INVITRO.

“Alhamdulillah saya dapat beasiswa melanjutkan kuliah ke Gifu University di Jepang, minggu depan ujian masuk masternya Pak, mohon doanya. Dan saya alhamdulillah dapat beasiswa berkat Aren. Sensei saya tertarik dengan Aren, dan beliau ingin sekali saya melakukan riset mengenai aren untuk program konservasi tanah.” Demikian kata Diana dalam mailingnya kepada penulis pada 24 Desember yang lalu.

Oleh karena itu penulis sebagai pendiri Aren Foundation sangat senang dan haru mendengar berita itu. Karena itulah saya menjawab pesan Saudari Diana Hapsari itu dengan pesan yang menyemangatinya sebagai berikut :

Saya sangat senang seandainya para peneliti termasuk Saudari Diana akan melakukan penelitian Aren dengan kultur jaringan. Kebetulan saya dulu juga mengambil penelitian kultur jaringan saat tugas akhir di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur pada tahun 1985-1987. Tentang kultur jaringan tanaman Aren belum banyak dilakukan para peneliti, bahkan penelitian-penelitian tentang AREN memang sangat langka, apalagi referensi dari Luar Negeri, saya juga belum mendapatkannya.

Aren ini memang seolah-olah dilupakan, diabaikan. Karena memang di Luar Negeri (negeri orang-orang peneliti) tidak ada tanamannya. Aren hanya ada di Indonesia, dan sebagian Asia Tenggara seperti Malaysia dan Philippina. Oleh karena itu, bisa saja Saudari Diana mengambil referensi dari tanaman se famili seperti Kelapa, Kelapa Sawit, dll. dalam hal teknik kultur jaringannya.

Sungguh saya sangat berharap penelitian Sampean berhasil, karena suatu saat nanti Aren akan menjadi primadona, mungkin tidak lama lagi. Dan orang-orang yang berkecimpung di dalam penelitian Aren akan dicari dan akan dapat memanfaatkan keahliannya untuk berbagai kepentingan dalam Agribisnis Aren yang akan meledak menjadi bisnis yang sangat dahsyat.”

Tulisan ini memang saya khususkan untuk apresiasi kami dari Aren Foundation pada para peneliti Aren, khususnya yang meneliti tentang kultur jaringan Aren. Oleh karena itu bagi para mahasiswa pertanian atau mahasiswa biologi yang tertarik untuk meneliti kultur Jaringan Aren bisa menghubungi kami (Aren Foundation), kami akan usahakan dukungan bantuan penelitian sebagai bentuk apresiasi kami. InsyaAllah.

Contak Person AREN FOUNDATION : Ir. H. Dian Kusumanto, Email : diankusumanto@yahoo.co.id

MARI KITA SONGSONG ERA AREN SEBENTAR LAGI!!! AREN EMAS & LAHIRNYA PARA MILYARDER AREN!!!

Pembangunan fisik menjadi prioritas

Pamotan-Penataan dan pembangunan sarana dan prasarana yang ada di desa Sendang Agung Kecamatan Pamotan terus di benahi, untuk menciptakan kondisi desa yang bersih dan indah, penataan tidak terfokus di sekitar desa akan tetapi pintu masuk desa juga di benahi di antaranya dengan pembuatan gapura desa.


Kepala Desa Sendang Agung Ahmadi mengatakan, penataan dan pembangunan di desa Sendang Agung terus di tingkatkan di mulai dari penataan kantor desa dan balai desa yang sudah representatif, kemudian di lanjutkan penataan jalan lingkungan yang sudah beraspal dan pembuatan saluran air. Serta di tahun 2011 pihak desa menata dan membangun Gapura desa dengan dana Rp 24 juta serta pembangunan mushola 4×4 yang di bangun satu komplek dengan balai desa dengan dana sebesar Rp15 juta, dana untuk pembangunan gapura dan mushola di perolah dari hasil lelang bondo deso.


Ahmadi menambahkan desa Sendang agung juga menerima bantuan dari PMPMMD dan Pamsimas Untuk pembangunan jalan dan pembangunan sarana air minum yang sudah bisa di nikmati oleh warga. Pihak desa akan mengoptimalkan usulan bantuan serupa untuk membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di desa. (Heri )