Bisnis Makanan Olahan Rumput Laut

PDF Cetak E-mail
Selasa, 19 Juli 2011 14:43
Indonesia yang dijuluki zamrud katulistiwa kaya menyimpan sumber daya laut yang komparatif karena tersedia dalam jumlah besar dan beraneka ragam jenis. Bila bisa dimanfaatkan secara bijak dengan biaya yang relatif murah, peluang usaha kecil pun bisa tercipta. Salah satu sumber daya laut yang dapat dikelola untuk menuai laba adalah rumput laut. Kekayaan alam hayati yang dipercaya kaya akan vitamin serta mineral ini bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan olahan yang selain potensial beromzet besar tapi juga bernutrisi tinggi.
manisan_rumput_lautContoh makanan olahan rumput laut yang bisa dijadikan sumber penghasilan adalah cendol, manisan dan puding. Selain berbiaya murah, tiga jenis makanan olahan itu telah mempunyai pangsa pasar yang cukup luas jadi sangat potensial untuk dikembangkan dalam industri makanan berskala mikro. Tertarik?
Rumput laut yang umumnya dipakai sebagai bahan baku cendol, manisan dan puding adalah Euchemuma cotonii yang telah dikeringkan. Mau tahu langkah-langkah sederhana pembuatan cendol, manisan dan puding berbahan dasar rumput laut? Simak saja uraian berikut seperti yang dikutip dari rumputlaut.org.
Cendol
  • Rumput laut yang telah dipotong, disiram dengan air hangat + 15 menit. Penyiraman tidak harus memakai air hangat yang baru, air hangat bekas pun dapat dipakai kembali asal masih hangat.
  • Rumput laut ditiriskan.
  • Apabila menghendaki rumput laut warna hijau atau merah dapat dicampur dengan pasta pandan. Akan tetapi bila menginginkan warna putih tidak perlu diberikan campuran seperti itu. Setelah tiris dapat segar dicampur dengan santan dan air gula merah.
Manisan
  • Setelah dipotong, rumput laut dimasukkan ke dalam larutan gula. Perbandingan jumlah gula dan rumput laut basah adalah 1 : 1.
  • Perendaman di dalam larutan gula kira-kira 5 – 10 menit. Setelah itu ditiriskan.
  • Seperti pembuatan cendol, bila ingin warna selain putih dapat diberi pasta pandan. Pemberian dapat juga dilakukan sebelum direndam dalam larutan gula. Namun, larutan gula akan menjadi berwarna sehingga hanya dapat dipakai untuk rumpu t laut yang sewarna. Pemberian warna harus merata agar menarik konsumen bila hendak diperdagangkan.
Puding
  • Rumput laut yang telah dipotong, direbus dengan air dan susu cair. Banyaknya susu kira-kira satu kaleng untuk 1 kg rumput laut basah atau sesuai dengan selera.
  • Agar rasa puding lebih nikmat dapat juga ditambahkan sedikit gula, vanili, dan garam. Pasta pandan diberikan bila ingin warna selain putih.
  • Setelah mendidih, segera diangkat dan dituang dalam cetakan-cetakan.
Jangan lupa untuk mengemas masing-masing produk olahan tersebut secara menarik dan higienis agar dilirik oleh konsumen. Makanan olahan rumput laut ini juga bisa dijual saat bulan Ramadan tiba sebagai alternatif makanan berbuka puasa selain kolak dan kurma. Nah, selamat berbisnis!

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/bisnis-mikro/9828-bisnis-makanan-olahan-rumput-laut.html

padang lamun, fungsi dan ekosistem

Padang lamun adalah ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan dasar pasir dan didominasi tumbuhan lamun, sekelompok tumbuhan anggota bangsa Alismatales yang beradaptasi di air asin.
Padang lamun hanya dapat terbentuk pada perairan laut dangkal (kurang dari tiga meter) namun dasarnya tidak pernah terbuka dari perairan (selalu tergenang). Ia dapat dianggap sebagai bagian dari ekosistem mangrove, walaupun padang lamun dapat berdiri sendiri. Padang lamun juga dapat dilihat sebagai ekosistem antara ekosostem mangrove dan terumbu karang.
Lamun adalah sumber pakan utama duyung.
   
Wilayah: di seluruh perairan Indonesia. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan padang lamun: 
a. Perairan laut dangkal berlumpur dan mengandung pasir. 
b. Kedalaman tidak lebih dari 10 m agar cahaya dapat menembus. 
c. Suhu antara 20-30ΒΊ C. 
d. Kadar garam antara 25-35/mil. 
e. Kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik. 
Fungsi padang lamun: 
a. Sebagai tempat berkembangbiaknya ikan- ikan kecil dan udang. 
b. Sebagai perangkap sedimen sehingga terhindar dari erosi. 
c. Sebagai penyedia bahan makanan bagi biota laut. 
d. Bahan baku pupuk. 
e. Bahan baku kertas.

sumberdaya rumput laut dunia

Total produksi rumput laut dunia diperkirarakan 8.5 juta metrik ton (belum termasuk rumput laut antartika). Dari jumlah ini, 85.65% 7,5 juta metrik ton dihasilkan oleh kegiatan budidaya dengan estimasi luas wilayah 200 x 103 ha, sedangkan sisanay berasal dari ekosistem alami rumput lau di seluruh dunia. Industri rumput laut menggunakan rumput laut sebanyak 7,5 – 8 juta metrik ton per tahun. Perkiraan nilai ekonomi berbagai produk yang berasal dari rumput laut sebesar US$ 5 – 6 milyar.

Ada tiga phycocoloid penting secara komersial yang dihasilkan oleh rumput laut yaitu Alginat, agar-agar dan karaginan. Jenis rumput yang menghasilkan alginate adalah Ascophyllum, Durvillaea, Eclonia, Lessonia, Laminaria, Macrocystis, Sargassum, Turbinaria dll. Negara utama produsen alginate produsen adalah Skotlandia, Norwegia, Cina, Argentina, Australia, Kanada, Chile, Meksiko, Irlandia, Jepang dan Amerika Serikat. Produksi alginate pertahun senilai US $ 213.000.000. Alginat dihasilkan dari rumput laut alami karena belum mampu dihasilkan dari budidaya, hal ini disebabkan oleh alginate belum bisa tumbuh secara vegetative. Hanya Laminaria japonica, rumput laut yang menghasilkan alginat dan telah dibudidayakan di Cina untuk makanan dan sisanya diekstrak untuk mendapatkan alginate.
Awalnya produksi karagenan mengandalkan spesies rumput laut liar seperti Chondrus crispus. Budidaya Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma denticulatum semakin berkembang secara meluas di beberapa negara Denmark, Irlandia, Selandia Baru, Nova Scotia, Cina, Jepang dan Mozambik adalah produsen karagenan utama di dunia dan setiap tahunnya menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi mencapai US$ 240 juta. Dari total produksi, hanya 20% diperoleh dari stok rumput laut alami sementara sisanya sebesar 80% berasal dari hasil budidayadi negara-negara seperti Filipina, Indonesia dan Tanzania.

Koloid penting lainnya yang dibutukan dunia industri adalah agar agar terutama yang bersal dari genus Gracilaria dan Gelidium. Gelidium yang hidup liar di perairan menghasilkan produk agar agar berkualitas tinggi, sementara hasil dari gracilaria masih berkualitas rendah. Namun baru-baru ini berbagai teknik pra perawatan dengan alkali sebelum ekstraksi menghasilkan agar berkualitas tinggi. Spanyol, Portugal, Korea, Perancis, Maroko, Amerika Serikat,Meksiko, Chili, Selandia Baru dan Jepang merupakan negara penghasil utama agar-agar dengan nilai produksi sekitar US $ 132 juta per tahun.
Sebelumnya, industrialisasi rumput laut dimulai dengan produksi soda dan kalium dari rumput laut coklat untuk pembuatan sabun,kaca dan yodium. Phycocolloids rumput laut juga digunakan sebagai emulsifier dalam produk susu, kulit, tekstil,industri farmasi, pengobatan artritis, keracunan logam, penyambungan tulang, immobilisasi katalis biologis dalam proses industri, terapi kesehatan dan kecantikan. Rumput laut juga digunakan sebagai pupuk di pertanian dan hortikultura, makanan suplemen untuk hewan, pakan untuk akuakultur, dll Saat ini, makanan tambahan berbasis rumput laut digunakan dalam penyusunan makanan cepat saji. Dalam hal itu, hampir setiap orang makan beberapa olahan rumput laut setiap hari. Rumput laut yang mudah dicerna dan kaya vitamin, mineral garam dan oligo-elemen.

Dari semua ini, dengan kegunaan yang sangat meluas akan dibutuhkan penelitian untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas koloid rumput laut yang tinggi dan untuk mengurangi ancaman terhadap sumberdaya rumput laut alam. Permintaan phycocolloid meningkat sebesar 8 sampai 10% setiap tahun.

Produksi rumput laut dipengaruhi oleh berbagai hal seperti kondisi iklim (seperti kejadian El Nino), eksploitasi yang berlebihan, polusi atau penyakit, dll; . Kemungkinan bahwa pemanenan sumber daya rumput laut liar secara terus menerus sepanjang tahun dapat mengakibatkan eksploitasi berlebihan dan hilangnya keseimbangan ekologi.

manfaat rumput laut bagi kehidupan

Rumput laut adalah komoditas perikanan budidaya yang sangat diunggulkan dan merupakan komoditas ekspor. Produksinya, secara nasional, sementara mencapai 3.082.113 ton pada tahun 2010. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 2.963.556 ton dan diperkirakan produksi rumput laut pada tahun 2010 lebih besar dari angka sementara 2010 ini.
Produksi rumput laut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan komoditas lainnya. Bahkan dapat dikatakan produksi rumput laut setiap tahunnya menyumbangkan sekitar 2/3 dari total produksi perikanan budidaya. Produksi rumput laut tertinggi setiap tahun terdapat di pulau Sulawesi dan Pulau Nusa Tenggara.
Rumput laut yang dibudidayakan oleh pembudidaya sebagian besar adalah rumput laut E. cottonii dan Gracilaria sp. Rumput laut E. cottonii dibudidayakan di perairan laut dengan metode long line, metode rakit dan metode lepas dasar. Sedangkan rumput laut Gracilaria sp dikembangkan pada perairan payau dengan metode lepas dasar dan beberapa pembudidaya mengembangkan metode longline.
Rumput laut yang menjadi komoditas unggulan budidaya ini dan menjadi tumpuan sebagian besar pembudidaya, memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Berikut adalah kegunaan dan manfaat rumput laut hasil budidaya, yaitu :
  1. Melangsingkan tubuh
  2. Untuk perawatan kecantikan
  3. Mengobati  jerawat
  4. Mengobati radang sendi
  5. Mengobati diabetes
  6. Mencegah dan menyembuhkan gondok
  7. Mengatasi ketiak hitam
  8. Bahan dasar Bahan Bakar Minyak ramah lingkungan
  9. Bahan dasar pembuat kertas
  10. Bahan dasar pembuat pupuk organic
  11. Kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat, asam amino, mineral, trace elements dan vitamin A, B, C, D, E dan K.
Selain memiliki banyak manfaat dan kegunaan, rumput laut hasil budidaya juga dapat diolah kembali menjadi bahan makanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Telah banyak hasil olahan rumput laut hasil budidaya yang diolah dan menjadi makanan, seperti dodol, es rumput laut, keripik, agar-agar, dan masih banyak lagi. perikanan-budidaya.kkp.go.id

jenis jenis rumput laut yang cocok untuk budidaya

Perkembangan rumput laut Indonesia begitu sangat pesat. Kenaikannya setiap tahun sungguh mengundang decak kagum. Peningkatan produksi rumput laut secara nasional setiap tahun mencapai ratusan ribu ton. Saat ini tidak hanya wilayah Indonesia timur saja yang mengembangkan rumput laut namun hampir setiap wilayah Indonesia mulai menggalakkan budidaya rumput laut. Rumput laut di Indonesia dibudidayakan tidak hanya di perairan laut namun dapat pula dibudidayakan di perairan payau. Ada banyak jenis rumput laut yang tersebar di perairan wilayah Indonesia namun hanya beberapa saja yang dibudidayakan dan perkembangannya cukup baik ketika dibudidayakan. Rumput laut jenis apa saja itu?
Jenis-jenis rumput laut yang telah berhasil dibudidayakan di Indonesia, antara lain yaitu :
  1. Eucheuma cottonii
  2. Rumput Laut Eucheuma cottonii merupakan jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di wilayah perairan Indonesia. Perkembangan budidayanya cukup menggembirakan. Hal ini tidak terlepas dari mudahnya membudidayakan rumput laut jenis ini dan permintaan pasar yang sangat tinggi. Sentra wilayah budidaya rumput laut jenis ini terdapat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.Eucheuma cottonii merupakan rumput laut penghasil karaginan yang sebagian besar hasilnya digunakan untuk bahan baku industri. Rumput laut Eucheuma cottonii dibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor yang digunakan untuk industry kosmetik atau farmasi.

  3. Eucheuma spinosum
  4. Eucheuma spinosum masih satu  jenis dengan Eucheuma cottonii dan sama-sama sebagai penghasil karaginan. Perbedaannya, Eucheuma spinosum menghasilkan karaginan jenis iota karaginan  yang berupa jelly yang bersifat lembut, fleksibel dan lunak, sedangkan Eucheuma cottonii menghasilkan karaginan jenis kappa karaginan berupa jelly yang bersifat kaku, getas dan keras. Bali adalah salah satu provinsi yang mengembangkan budidaya rumput laut jenis ini.

  5. Gracilaria spp
  6. Rumput laut Gracilaria spp dapat tumbuh baik di perairan payau. Gracilaria spp adalah jenis rumput laut yang bersifat agarofit yaitu jenis rumput laut penghasil agar-agar. Perkembangan budidaya rumput laut jenis ini tidak sepesat jenis Eucheuma cottonii. Sentra produksi Gracilaria spp terletak di Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

  7. Sargassum spp
  8. Sargassum spp merupakan jenis rumput laut yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sargassum spp adalah jenis rumput laut penghasil alginat. Di Indonesia Sargassum spp satu-satunya rumput laut penghasil alginat selain Turbinaria spp. Perkembangan budidaya rumput laut jenis ini masih sangat terbatas. Oleh karena permintaannya yang masih rendah perkembangan budidaya rumput laut jenis ini tidak sepesat rumput laut Euchema cottonii dan Gracilaria spp.

Sampai saat ini baru sebatas jenis-jenis tersebut di atas yang dibudidayakan di Indonesia dan hanya Euchema cottonii dan Gracilaria spp yang perkembangan budidayanya yang sangat menjanjikan. Sampai dengan tahun 2009 produksi rumput laut kedua jenis tersebut, masing-masing sebesar 2.791.688 ton dan 171.868 ton. perikanan-budidaya.kkp.go.id