Kebiasaan dan penyebaran ikan nila

Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip punggung (dorsal) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.
Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai 50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan antara ikan jantan adan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh.

Ikan nila jantan

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.

Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai ke Kongo dan Liberia; yaitu di Sungai Nil (Mesir), Danau Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak peradaban Mesir purba.

Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder

(pengeram telur dalam mulut).

Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera diternakkan di banyak negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di pelbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi. Di samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan fillet.
 
wikipedia

Klasifikasi ilmiah | morfologi serta jenis ikan nila

Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:

O. niloticus niloticus

  • Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
  • Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
  • Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
  • Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
  • Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983)
Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami.
Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.

?Ikan Nila

Ikan nila betina dari Lumajang, Jawa Timur

Ikan nila betina dari Lumajang, Jawa Timur

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Osteichtyes
Ordo: Perciformes
Famili: Cichlidae
Genus: Oreochromis
Spesies: Oreochromis niloticus

Nama binomial

Oreochromis niloticus

Linnaeus, 1758
 di kutip dari wikipwdia

tabel spesies anggota marga Hemibagrus menurut daftar yang disusun Ferraris (2007)

Spesies[7] Author[7] Penyebaran[7] Nama umum
Hemibagrus baramensis (Regan, 1906). Endemik di Sungai Baram, Serawak.
H. bongan (Popta, 1904) Endemik di aliran sungai-sungai Kapuas, Rajang dan Baram, Kalimantan bagian barat.
H. caveatus Ng, Wirjoatmodjo & Hadiaty, 2001 Endemik di sekitar lembah Sungai Alas, Aceh
H. centralus Mai, 1978 Vietnam bagian utara
H. chrysops[4] Ng & Dodson, 1999 Terbatas di aliran sungai-sungai Sadong dan Rajang, Serawak.
H. filamentus (Fang & Chaux, 1949) Lembah sungai Mekong bagian tengah dan hilir
H. fortis (Popta, 1904) Kalimantan
H. furcatus Ng, Martin-Smith & Ng, 2000 Lembah sungai Segama, Sabah
H. gracilis[1] Ng & Ng, 1995 Wilayah Endau-Rompin, Semenanjung Malaya
H. guttatus (La Cepède, 1803) Cina selatan dan Laos
H. hainanensis (Tchang, 1835) Hainan
H. hoevenii (Bleeker, 1846) Sungai-sungai Kapuas dan Baram (Kalimantan bagian barat), Musi dan Batanghari (Sumatra bagian timur), serta lembah sungai Muar, Semenanjung Malaya.
H. hongus Mai, 1978 Vietnam bagian utara
H. imbrifer Ng & Ferraris, 2000 Lembah sungai Salween, Thailand
H. johorensis (Herre, 1940) Semenanjung Malaya dan Sumatra
H. macropterus Bleeker, 1870 Cina selatan
H. major  Roberts & Jumnongthai, 1999 Phetchabun, Thailand.
H. maydelli (Rössel, 1964) Sungai Khrisna, India
H. menoda (Hamilton, 1822) Sungai-sungai Gangga, Brahmaputra, Mahanadi dan Godawari di India dan Bangladesh
H. microphthalmus (Day, 1877) Sungai-sungai Manipur (India), Irawadi dan Sittang (Burma), serta Salween (Thailand)
H. nemurus (Valenciennes, 1840) Jawa, dan kemungkinan pula wilayah-wilayah di sekitarnya. Baung putih, baung sungai
H. olyroides (Roberts, 1989) Endemik di aliran Sungai Kapuas, Kalbar
H. peguensis (Boulenger, 1894) Sungai-sungai Irawadi, Sittang dan Pegu (Burma),
H. planiceps (Valenciennes, 1840) Terbatas di Jawa Baung kuning
H. pluriradiatus (Vaillant, 1892) Cina selatan dan Laos
H. punctatus (Jerdon, 1849) Tamil Nadu dan Mysore, India
H. sabanus (Inger & Chin, 1959) Terbatas di sekitar Sungai Kinabatangan, Sabah
H. spilopterus[5] Ng & Rainboth, 1999 Lembah sungai Mekong bagian hilir.
H. variegatus Ng & Ferraris, 2000 Lembah sungai Tenasserim, Burma
H. velox Tan & Ng, 2000 Sungai-sungai di Sumatra tengah
H. vietnamicus Mai, 1978 Laos dan Vietnam bagian utara
H. wyckii (Bleeker, 1858) Lembah sungai Mekong dan Chao Phraya, serta di wilayah Paparan Sunda Baung kunyit
H. wyckioides (Fang & Chaux, 1949) Kamboja, Laos, Thailand dan Cina selatan

sumber wikipedia