Mendidik Maskot Ocehan

Seperti atlet yang hendak diterjunkan ke arena lomba, burung ocehan pun perlu mendapatkan ‘diklat’ yang memadai. Kalau tidak, jangankan menyabet gelar juara, tidak memalukan pun sudah untung. Banyak cara yang dapat dilakukan. Pendidikan privat misalnya. Ini bila kita hanya memiliki satu jenis maskot dan satu master. Tingkat keberhasilan cara ini bisa 100 persen. Artinya, semua suara burung master dapat ditirukan oleh burung maskot.

Kelemahannya, karena hanya menggunakan satu master, variasi suaranya sangat minim. Cara ini hanya bagus diterapkan untuk jenis ocehan yang tidak perlu dididik dengan banyak master.
Lain dengan pendidikan ‘sistem kelas’. Satu burung master mendidik beberapa calon maskot. Agar suara maskot yang sedang dididik tidak ditiru yang lain, umur maskot harus sama. Burung master diletakkan pada posisi agar semua maskot dapat mendengar.

Bisa juga satu burung maskot dididik oleh beberapa master sesuai kebutuhan. Posisi maskot harus di tengah semua master, sehingga semua kicauan burung master dapat didengar dengan jelas. Bila maskot tidak merasa takut, tak perlu ada penyekat atau penghalang. Cara ini sekaligus untuk melatih mental. Kalau tidak biasa melihat burung lain, nanti pada saat lomba akan down mentalnya, dan mogok bersuara.
Setelah maskot dapat menirukan semua suara master, langkah berikutnya tentulah menjaga agar suara-suara tadi tidak hilang. Caranya, master tetap dipiara meski tak selalu didekatkan. Yang penting suaranya tetap bisa didengar sang maskot. Karena itu jika membeli burung didikan yang sudah jadi, sebaiknya dibeli juga masternya. Maksudnya, bila maskot mengalami stres, putus atau ngurak, pengisian suara bisa diulang hingga yang bersangkutan gacor lagi.

Sementara itu, burung yang sudah ‘jadi’ hendaknya tidak dicampur dengan burung lain yang punya dasar suara sama, terlebih burung sejenis. Ia hanya boleh didampingi oleh si master yang mendidiknya. Maksudnya agar si maskot tidak meniru suara burung lain yang ada di dekatnya. Kalau kalah mental, tak akan mau berkicau lagi dia.
Bila Anda memiliki burung dengan kategori istimewa, bagusnya hanya memelihara satu ekor saja. Kalau terpaksa punya lebih dari satu, penempatannya harus diatur sedemikian rupa sehingga antara yang satu dengan lainnya tidak saling mendengar atau melihat. Yang jelas, kesehatan dan perawatan harus diprioritaskan. (Minggu pagi on-line).
Gereja Bagus Buat Master

Untuk memperbaiki kualitas variasi kacauan burung lomba seperti anis merah, branjangan, cucak hijau, cendet dan lainnya, kicau mania seolah tertantang. Terlebih lagi penilaian juri pada umumnya berdasar pada kualitas bunyi, yakni variasi dan volume.
Karena itulah inovasi terus dikembangkan. Diantaranya mencari sosok burung yang memiliki suara nyleneh namun memiliki keanggunan. Tak pelak, burung lokal yang tak tersentuh kicau mania untuk lomba, diburu dan dimanfaatkan sebagai master. Diantaranya burung-burung master tersebut antara lain jalak suren dan manyar yang pada tahun 1999 karena mempunyai banyak peminat hingga dibuka dalam kelas tersendiri.
Demikian juga dengan prenjak merah dan prenjak putih (ciblek). Burung tersebut juga pernah masuk kelas tersendiri, bahkan pamornya terus melejit. Karena itu tidak salah jika pernah terdengar seekor prenjak bis laku diatas 5 juta.
Kabar terakhir yang sedang santer saat ini, burung gereja ternyata sangat bagus buat master. Benarkah? Padahal burung tersebut selama ini sama sekali tidak dilirik kicau mania. Dari bagian manakah jenis kicauannya yang menarik perhatian untuk memaster, ataukah itu hanya akal-akalan saja?

Menurut Yudiono , salah satu pemandu bakat burung, pemasteran dengan memanfaatkan suara burung gereja sudah dilakukannya sejak lama. Jenis kicauan yang menarik dari burung berwarna coklat kusam keabu-abuan mirip branjangan tersebut, karena bisa menambah besetan burung lomba. Yakni pada suara, trecet…cet…cet, cet-cet-cet yang dilantunkan panjang, rapat bersambungan (ngerol).
Pertama kali Yudiono tertarik, pada saat melihat sepasang burung gereja sedang kejar-kejaran mau kawin. Pada saat itulah burung tersebut sering melantunkan kicauan panjangnya. “Sudah lama saya mengamati perilaku gereja, suaranya memberi daya tarik tersendiri, karena itulah saya memelihara beberapa ekor gereja sejak anakan, dan saya manfaatkan sebagai master,” ungkapnya.

Namun jika menilik dari volume suaranya, tidak begitu keras seperti suara burung kicauan lain seperti branjangan, kenari, ciblek, blackthroat dan sejenisnya yang berukuran tubuh hampir sama, baguskah burung gereja untuk master? Mungkin itulah yang menjadi pertanyaan. Namun kembali denganmemperlihatkan buktinya kepada Agrobur, yakni branjangan miliknyayang sudah bisa menirukan suara gereja. Kicau mania pun akan tertarik untuk segera mengikuti jejaknya. Terbukti pula dengan burung cendet milik Mr Budhex, pemandu bakat burung Surabaya, mampu melantunkan kicauan gereja dengan fasihnya. Bahkan dari segi volume suara, justru terlihat menonjol karena menambah besetan burung tersebut.

Burung gerja seperti apakah yang bagus untuk master? Mereka berterus terang ketika ditemui Agrobur dikediamannya secara terpisah. Yang intinya, tentu saja harus burung gereja yang dipelihara sejak anakan. Kalau burung gereja dipeelihara atau ditangkap saat dewasa, burung tersebut tidak akan banyak berkicau. Bahkan yang terjadi adalah kematian karena burung tersebut tidak mau makan. Sedangkan cara memanfaatkannya sebagai master, tidak berbeda dengan pemasteran yang selama ini sudah dikenal kicau mania. (Agrobur)
Persiapan kacer ke lomba :
1. Jangan sampai ketemu dgn Kacer,MB
2. Pagi dimandikan setelah itu masuk kdg umbaran n latih terbang +/- 200 x
3. Jemur sekuatnya
4. Setelah dimandikan sore/malam masuk kdg harian
5. EF mulai masuk minggu terakhir ditingkatkan
contoh : Senin pagi jangkrik 5 , sore jangkrik 5
Selasa pagi jangkrik 6 , sore jangkrik 6
Rabu 7-7 + Ulat Hkg
Kamis 8-8 + Ulat Hkg – pindah ke sangkar lomba
s/d sabtu
Minggu EF kembali normal 5-5 cuma di tambah Ulat Hkg
6. Turun yg ke 2 lihat performa main pertama tadi baru di tambah EF
secukupnya (Jangkrik+Ulat Hgk)
7. Kalau tidak jalan atau mbagong/kuda laut jual saja segera. (djokob2001.red)

seperti ditulis di : kicaumania.org

Tips memaster burung

Cara memaster burung
Ada banyak cara untuk memaster burung kesayangan kicau mania , tujuan dari pemasteran tersebut adalah agar burung yang akan kita master mampu merekam suara – suara baru dan (berharap) melupakan suara-suara lama yang jelek(suara mati). Tehnik pemasteran itu sendiri bisa dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, secara langsung artinya siburung ditaruh ditempat yang penuh dengan ocehan burung – burung lain, seperti di pasar burung atau di halaman rumah yang masih banyak terdapat suara burung – burung liar, tidak langsung artinya pemasteran melalui sarana / perangkat seperti kaset , CD , Handphone atau perangkat khusus untuk memaster burung.
Sebelum memaster burung , terlebih dahulu sediakan perangkat yang akan digunakan seperti Tape / Pemutar MP3 dalam hal in Handphone anda dan pastikan suara yang akan anda master adalah suara yang benar-benar bersih dan yang lebih penting adalah suara tersebut cocok untuk burung yang akan anda master. jangan sampai misalnya suara burung kenari anda master burung kutilang , tentu gak nyambung 🙂 dan juga burung tersebut tidak akan memperdulikan sekeras apapun anda memaster burung tersebut. intinya adalah memaster burung dengan tepat dan cepat .


Taruh media yang akan anda gunakan untuk memaster di bawah sangkar burung yang akan anda master , akan lebih bagus lagi jika burung tersebut terlebih dahulu anda kerodong. dengan pemasteran yang rutin dan konsisten maka akan menghasilkan burung masteran yang anda harapkan. ok! semoga berhasil denga pemasterannya 🙂

Trend burung – burung master

Tujuan memaster adalah melatih burung agar bisa menirukan suara lain, yakni suara burung, hewan lainnya atau visa juga suara benda disekitar burung yang dimaster. Dengan harapan bisa menambah variasi lagu burung yang dimaster tersebut menjadi beragam.
Masuk tidaknya suara burung master tergantung kepada tingkat kecerdasan burung dalam merekam suara. Ada beberapa burung yang yang memang sulit bahkan tidak bisa dilatih menirukan suara lain, tapi tak sedikit pula burung-burung cerdas dengan mudah sekali menirukan masternya.
Diantara burung kicauan yang masuk klasifikasi burung lokal yang mudah menirukan adalah murai batu, cendet, cucak hijau dan branjangan. Karena kecerdasannya merekam suara, beberapa burun jenis ini seringkali kemasukan suara lain tanpa disengaja.

Tentu saja kalau suara yang tak diharapkan terlanjur terekam, menurut beberapa perawat bisa dikatakan burung itu rusak. Untuk itu harus dimaster ulang pasca rontok bulu sesuai dengan keinginan penghobi.

Karena apabila tak serius menanganinya tak sedikit burung kehilangan keistimewaan. Saat masa ganti bulu tersebut, burung mengalami penurunan kondisi tubuh, sehinggamau tak mau suara pun juga terkena akibatnya.
Untuk mengembalikan kualitas suara burung setelah rontok bulu, perlu penaganan khusus. Diantaranya memaster ulang dengan suara bagus yang pernah masuk padanya. Perlu diketahui, master yang bagus tersebut bisa menggunakan jalak suren, love bird, cucak jenggot atau cililin. Setiap burung master dipastikan memiliki suara khas yang bisa menambah kesan lagu lebih variatif. Meski sudah dimaster ulang, belum tentu kualitas lagu bisa kembali seperti sediakala. Maka yang terjadi jelas, burung bisa stres, macet bahkan bisa menjadi burung yanhg rusak. Sekali lagi, perawatan pasca ngurak memang membutuhkan penanganan khusus dan lebih serius.

Memaster tidak hanya sekedar memilih burung master yang memiliki suara bagus dan indah, tapi harus disesuaikan dengan nada, lagu dan frekuensi burung yang akan diisi suaranya. Hal ini supaya burung yang dimaster mudah menangkap nada suara, irama, lagu yang dibawakan burung master.

Seperti misal memaster kenari biasanya menggunakan burung master blackthroat karena suara blackthroat diyakini memiliki lagu selaras dengan irama dan suara kenari. Atau dengan master ciblek yang memiliki frekuensi suara nyaris sama tingginya dengan suara kenari.
Beberapa perawat menganjurkan agar para kicau mania memaster yang disesuaikan dengan trend suara burung master saat ini. Hampir semua mengacu pada hasil akhir burung yang dimaster. Misalkan variasi lagu dengan tembakan merupakan syarat mutlak yang harus ada karena lagu yang disertai tembakan sebagai suara yang paling menonjol.
Selain tembakan, agar burung bisa tampil lebih istimewa maka perlu ditambahkan variasi speed (kecepatan mambawakan lagu dengan tidak terputus-putus). Speed rapat lebih diutamakan pada suara burung yang dimaster untuk menjaga rajinnya burung bernyanyi (nggacor).

Nah, sebagai variasi akhir sebaiknya diusahakan memaster dari jenis burung yang memiliki irama mengayun, mendayu dan meliuk-liuk. Kalau burung sudah menampilkan kelengkapan variasi seperti tersebut, maka baru bisa dikatakan burung yang telah dimaster itu mampu membawakan lagu secara ngerol (silih berganti lagu tidak mengulang dengan cepat, melantun indah dengan sekat tembakan.


seperti ditulis diartikel : kicaumania.org

Trend burung – burung master

Tujuan memaster adalah melatih burung agar bisa menirukan suara lain, yakni suara burung, hewan lainnya atau visa juga suara benda disekitar burung yang dimaster. Dengan harapan bisa menambah variasi lagu burung yang dimaster tersebut menjadi beragam.
Masuk tidaknya suara burung master tergantung kepada tingkat kecerdasan burung dalam merekam suara. Ada beberapa burung yang yang memang sulit bahkan tidak bisa dilatih menirukan suara lain, tapi tak sedikit pula burung-burung cerdas dengan mudah sekali menirukan masternya.
Diantara burung kicauan yang masuk klasifikasi burung lokal yang mudah menirukan adalah murai batu, cendet, cucak hijau dan branjangan. Karena kecerdasannya merekam suara, beberapa burun jenis ini seringkali kemasukan suara lain tanpa disengaja.

Tentu saja kalau suara yang tak diharapkan terlanjur terekam, menurut beberapa perawat bisa dikatakan burung itu rusak. Untuk itu harus dimaster ulang pasca rontok bulu sesuai dengan keinginan penghobi.

Karena apabila tak serius menanganinya tak sedikit burung kehilangan keistimewaan. Saat masa ganti bulu tersebut, burung mengalami penurunan kondisi tubuh, sehinggamau tak mau suara pun juga terkena akibatnya.
Untuk mengembalikan kualitas suara burung setelah rontok bulu, perlu penaganan khusus. Diantaranya memaster ulang dengan suara bagus yang pernah masuk padanya. Perlu diketahui, master yang bagus tersebut bisa menggunakan jalak suren, love bird, cucak jenggot atau cililin. Setiap burung master dipastikan memiliki suara khas yang bisa menambah kesan lagu lebih variatif. Meski sudah dimaster ulang, belum tentu kualitas lagu bisa kembali seperti sediakala. Maka yang terjadi jelas, burung bisa stres, macet bahkan bisa menjadi burung yanhg rusak. Sekali lagi, perawatan pasca ngurak memang membutuhkan penanganan khusus dan lebih serius.

Memaster tidak hanya sekedar memilih burung master yang memiliki suara bagus dan indah, tapi harus disesuaikan dengan nada, lagu dan frekuensi burung yang akan diisi suaranya. Hal ini supaya burung yang dimaster mudah menangkap nada suara, irama, lagu yang dibawakan burung master.

Seperti misal memaster kenari biasanya menggunakan burung master blackthroat karena suara blackthroat diyakini memiliki lagu selaras dengan irama dan suara kenari. Atau dengan master ciblek yang memiliki frekuensi suara nyaris sama tingginya dengan suara kenari.
Beberapa perawat menganjurkan agar para kicau mania memaster yang disesuaikan dengan trend suara burung master saat ini. Hampir semua mengacu pada hasil akhir burung yang dimaster. Misalkan variasi lagu dengan tembakan merupakan syarat mutlak yang harus ada karena lagu yang disertai tembakan sebagai suara yang paling menonjol.
Selain tembakan, agar burung bisa tampil lebih istimewa maka perlu ditambahkan variasi speed (kecepatan mambawakan lagu dengan tidak terputus-putus). Speed rapat lebih diutamakan pada suara burung yang dimaster untuk menjaga rajinnya burung bernyanyi (nggacor).

Nah, sebagai variasi akhir sebaiknya diusahakan memaster dari jenis burung yang memiliki irama mengayun, mendayu dan meliuk-liuk. Kalau burung sudah menampilkan kelengkapan variasi seperti tersebut, maka baru bisa dikatakan burung yang telah dimaster itu mampu membawakan lagu secara ngerol (silih berganti lagu tidak mengulang dengan cepat, melantun indah dengan sekat tembakan.


seperti ditulis diartikel : kicaumania.org

Kacer, Entertain yang Jempol

Di kelas campuran lokal, eksistensi kacer (Copsychus saularis) boleh dikata cukup dominan. Penampialnnya yang hitam legam dengan variasi putih di bagian sayap dan ekor, serta paruh panjangnya yang tajam, menjadikan burung ini kerap dianggap sebagai duplikatnya murai. Badannya yang relatif lebih langsing, memungkinkan kacer bergerak lincah. Pada saat berkicau sering bergaya ala badut, menunggingkan ekor, sementara suaranya yang tajam melengking seakan musik pengiring gerakannya yang lucu. Kacer adalah entertain yang jempolan. Kalau ingin, kapan pun burung ini akan ngoceh. Tak peduli siang atau malam, panas atawa dingin. Peduli amat. Pokoknya kalau keinginan itu datang, ngocehlah…

Kacer termasuk anggota turdidae. Tidak aneh kalau disebut padanan murai, sebab keduanya memang saling berkerabat. Dalam fam ini, umumnya suka pamer diri. Kalau nyecrek sambil menari. Banyak ditemukan di daerah Jawatimur. Tetapi secara luas penyebaran unggas yang juga dijuluki kucica ini sebenarnya sangat luas. Selain di sebagaian besar Pulau Jawa, juga banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Bahkan di bebe-rapa negara seperti Cina, Filipina dan India pun ada. Makanan utamanya adalah serangga. Ciri paling menonjol, kicauannya selalu bernada riang, dan demen menirukan suara burung lain.

 

Bagaimana agar kacer bisa benar-benar tampil sebagai entertain yang jempol? Dibanding burung sejenis, mencetak kacer kaliber jawara relatif lebih mudah. Burung ini termasuk ‘cerdas’ dan bermental juara. Sebaiknya, pemeliharan dilakukan sejak piyik. Selain lebih mudah memilih bakalan yang baik, pemeliharaan sejak kecil juga membuat kacer menjadi jinak. Sehingga, kelak jika hendak dimaster tidak repot lagi. Hendaknya dipilih kacer jantan bila menghendaki suara maksimal. Membedakan kacer jantan dan betina tidak sulit. Bisa dengan cara meneliti warna bulunya. Yang jantan hitamnya lebih pekat dan mengkilap. Sedang yang betina agak kusam dengan bintik-bintik putih. Memang tengara model begini susah dilakukan ketika kacer masih piyik. Paling kita hanya bisa memprediksi dari volume suaranya. Yang lebih keras biasanya jantan.

Setelah mendapatkan anakan yang dikehendaki, proses berikutnya adalah menjaga stamina. Ini sangat penting, karena hanya dengan stamina prima kacer lebih gampang dilatih. Tetapi masalah pakan tidak kalah perlu diperhatikan. Pastikan kacer tidak kekurangan protein, vitamin dan mineral. Kacer juga membutuhkan extra fooding. Yang paling disukai kroto, jangkrik, dan ulat pisang. Kebanyakan burung ocehan gemar mandi. Begitu pun kacer. Tak ada salahnya setiap hari burung dimandikan, dengan catatan kondisinya normal. Artinya burung dalam keadaan sehat dan cuaca tidak sedang dingin (hujan). Karena sehabis mandi biasanya burung suka berjemur di bawah sinar matahari. Setiap saat burung perlu dikontrol, guna memastikan tubuhnya tidak diserang virus, jamur atau parasit. Kutu bulu paling sering menyerang. Menghindarinya, saat memandikan campurkan antiseptik pada air. Bila perawatan dilakukan secara baik dan rutin, kemungkinan kacer yang dipiara sejak piyik, dari bakalan yang baik, akan segera menunjukkan jatidirinya sebagai burung jawara.(minggu-online)


seperti ditulis di artikel : kicaumania.org 

Kacer, Entertain yang Jempol

Di kelas campuran lokal, eksistensi kacer (Copsychus saularis) boleh dikata cukup dominan. Penampialnnya yang hitam legam dengan variasi putih di bagian sayap dan ekor, serta paruh panjangnya yang tajam, menjadikan burung ini kerap dianggap sebagai duplikatnya murai. Badannya yang relatif lebih langsing, memungkinkan kacer bergerak lincah. Pada saat berkicau sering bergaya ala badut, menunggingkan ekor, sementara suaranya yang tajam melengking seakan musik pengiring gerakannya yang lucu. Kacer adalah entertain yang jempolan. Kalau ingin, kapan pun burung ini akan ngoceh. Tak peduli siang atau malam, panas atawa dingin. Peduli amat. Pokoknya kalau keinginan itu datang, ngocehlah…

Kacer termasuk anggota turdidae. Tidak aneh kalau disebut padanan murai, sebab keduanya memang saling berkerabat. Dalam fam ini, umumnya suka pamer diri. Kalau nyecrek sambil menari. Banyak ditemukan di daerah Jawatimur. Tetapi secara luas penyebaran unggas yang juga dijuluki kucica ini sebenarnya sangat luas. Selain di sebagaian besar Pulau Jawa, juga banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Bahkan di bebe-rapa negara seperti Cina, Filipina dan India pun ada. Makanan utamanya adalah serangga. Ciri paling menonjol, kicauannya selalu bernada riang, dan demen menirukan suara burung lain.

 

Bagaimana agar kacer bisa benar-benar tampil sebagai entertain yang jempol? Dibanding burung sejenis, mencetak kacer kaliber jawara relatif lebih mudah. Burung ini termasuk ‘cerdas’ dan bermental juara. Sebaiknya, pemeliharan dilakukan sejak piyik. Selain lebih mudah memilih bakalan yang baik, pemeliharaan sejak kecil juga membuat kacer menjadi jinak. Sehingga, kelak jika hendak dimaster tidak repot lagi. Hendaknya dipilih kacer jantan bila menghendaki suara maksimal. Membedakan kacer jantan dan betina tidak sulit. Bisa dengan cara meneliti warna bulunya. Yang jantan hitamnya lebih pekat dan mengkilap. Sedang yang betina agak kusam dengan bintik-bintik putih. Memang tengara model begini susah dilakukan ketika kacer masih piyik. Paling kita hanya bisa memprediksi dari volume suaranya. Yang lebih keras biasanya jantan.

Setelah mendapatkan anakan yang dikehendaki, proses berikutnya adalah menjaga stamina. Ini sangat penting, karena hanya dengan stamina prima kacer lebih gampang dilatih. Tetapi masalah pakan tidak kalah perlu diperhatikan. Pastikan kacer tidak kekurangan protein, vitamin dan mineral. Kacer juga membutuhkan extra fooding. Yang paling disukai kroto, jangkrik, dan ulat pisang. Kebanyakan burung ocehan gemar mandi. Begitu pun kacer. Tak ada salahnya setiap hari burung dimandikan, dengan catatan kondisinya normal. Artinya burung dalam keadaan sehat dan cuaca tidak sedang dingin (hujan). Karena sehabis mandi biasanya burung suka berjemur di bawah sinar matahari. Setiap saat burung perlu dikontrol, guna memastikan tubuhnya tidak diserang virus, jamur atau parasit. Kutu bulu paling sering menyerang. Menghindarinya, saat memandikan campurkan antiseptik pada air. Bila perawatan dilakukan secara baik dan rutin, kemungkinan kacer yang dipiara sejak piyik, dari bakalan yang baik, akan segera menunjukkan jatidirinya sebagai burung jawara.(minggu-online)


seperti ditulis di artikel : kicaumania.org 

Rawatan Kacer ( bag 3 )

Waktu lomba burung enggak bunyi :
karena mentalnya drop setelah mendengar burung lainnya pada nembak2 dan bersuara lantang. Untuk mempersiapkan lomba baiknya burung diuntul (di adu dgn burung lainnya yg bermental enggak bagus hanya utk memancing birahi) Pas anda tiba diarena lomba baiknya burung jgn langsung dibuka krodongnya tapi biarkan dulu dia beradaptasi dgn lingkungannya kemudian buka kerodong tapi jgn langsung digantang di arena tapi agak jauh dulu biar mentalnya berani dulu baru masuk arena.
Burung kacer bersuara keras :
Faktor bakat.,Rajin dijemur dan ditaruh dikandang umbaran (melatih nafas),Berikan extra fooding yg cukup,Rajin dibawa ke latber.
Burung kacer suka kebawah :
Kebiasaan memberi makan jangkrik dgn tangan.Jarak tangkringan terlalu rendah.
Untuk mengakalinya :
Berikan kandang yg tinggi/ tidak terlalu lebar., Buat dua tangkringan.Dikrodong tapi retsletingnya jgn dikunci.

Waktu ganti bulu ??? Mabung
– waktunya utk memaster (tempel dgn burung isian)
– Perbanyak extra fooding.
– Semprot dgn anti kutu/daun sirih yg rajin.
– Berikan minyak ikan agar kelak bulu dpt tumbuh mengkilap.
Spy gak turun kebawah jgn dibiasakan memberi makan dari tangan lgs dan kalau sdh terlanjur manja coba gantang di tempat yg rendah (sekitar 1,5m diatas tanah) dan taruh ditempat yg sering dilalui orang serta jgn kasih makan dari tangan lgs. Apabila dia turun digusah (Indonesiane opo yo ??) spy nangkring lagi demikian seterusnya kalau sdh gak turun lagi coba di taruh di tempat tinggi kalau msh lakukan lagi treatment spy, ini berhasil saya lakukan pada Pentet cuman dlm jangka waktu 2 minggu mau tancep di tangkringan (cuman gak mau bunyi kecuali diadu hik..hik….). Atau coba dulu dg tangkringan double, atau didasar kasih karet gelang slg silang spy kaget kalau turun.
Fungsi Kerodong Bagi Burung
Bagi masyarakat kicauan secara umum, mungkin menganggap kerodong yang selama ini dipakai penutup sangkar hanya sebagai pelindung burung dari angin, jadi kalau tak ada angin atau burung berada didalam rumah tak perlu dikerodong. Anggapan seperti itu ternyata kurang dibenarkan dimata tokoh burung gaek.


seperti ditulis di artikel : kicaumania.org

Rawatan Kacer ( bag 3 )

Waktu lomba burung enggak bunyi :
karena mentalnya drop setelah mendengar burung lainnya pada nembak2 dan bersuara lantang. Untuk mempersiapkan lomba baiknya burung diuntul (di adu dgn burung lainnya yg bermental enggak bagus hanya utk memancing birahi) Pas anda tiba diarena lomba baiknya burung jgn langsung dibuka krodongnya tapi biarkan dulu dia beradaptasi dgn lingkungannya kemudian buka kerodong tapi jgn langsung digantang di arena tapi agak jauh dulu biar mentalnya berani dulu baru masuk arena.
Burung kacer bersuara keras :
Faktor bakat.,Rajin dijemur dan ditaruh dikandang umbaran (melatih nafas),Berikan extra fooding yg cukup,Rajin dibawa ke latber.
Burung kacer suka kebawah :
Kebiasaan memberi makan jangkrik dgn tangan.Jarak tangkringan terlalu rendah.
Untuk mengakalinya :
Berikan kandang yg tinggi/ tidak terlalu lebar., Buat dua tangkringan.Dikrodong tapi retsletingnya jgn dikunci.

Waktu ganti bulu ??? Mabung
– waktunya utk memaster (tempel dgn burung isian)
– Perbanyak extra fooding.
– Semprot dgn anti kutu/daun sirih yg rajin.
– Berikan minyak ikan agar kelak bulu dpt tumbuh mengkilap.
Spy gak turun kebawah jgn dibiasakan memberi makan dari tangan lgs dan kalau sdh terlanjur manja coba gantang di tempat yg rendah (sekitar 1,5m diatas tanah) dan taruh ditempat yg sering dilalui orang serta jgn kasih makan dari tangan lgs. Apabila dia turun digusah (Indonesiane opo yo ??) spy nangkring lagi demikian seterusnya kalau sdh gak turun lagi coba di taruh di tempat tinggi kalau msh lakukan lagi treatment spy, ini berhasil saya lakukan pada Pentet cuman dlm jangka waktu 2 minggu mau tancep di tangkringan (cuman gak mau bunyi kecuali diadu hik..hik….). Atau coba dulu dg tangkringan double, atau didasar kasih karet gelang slg silang spy kaget kalau turun.
Fungsi Kerodong Bagi Burung
Bagi masyarakat kicauan secara umum, mungkin menganggap kerodong yang selama ini dipakai penutup sangkar hanya sebagai pelindung burung dari angin, jadi kalau tak ada angin atau burung berada didalam rumah tak perlu dikerodong. Anggapan seperti itu ternyata kurang dibenarkan dimata tokoh burung gaek.


seperti ditulis di artikel : kicaumania.org

Rawatan Kacer ( bag 2 )

memulihkan kembali mental kacer kembang yang stress
kacer tersebut di mandiin ama pasir….he..hee..(bukan disiram pakai pasir lhoh yaa..
Ketika kacer di jemur..coba sangkar taruh di atas pasir (yg biasa dipakai tuk..bangun rumah tu lho mas.) Pasirnya gak perlu terlalu banyak..cukup bisa dipakai untuk…”Berkipu” Begitu di taruh.., tarik dasar sangkar…sehingga klo burung turun ketanah..dia langsung nginjak pasir….klo dia gak mau turun… bisa di pancing pakai ulat/jangkrik ato yg lain di taruh di pasir.. pasti dech dia bakal turun..biarin aja sampai..dia mau berkipu. Lakukan itu.. 2 ato 3 hari sekali,

cara perawatannya setiap hari.Dipagi hari sebelum menjemur dimandikan dahulu : Masukan burung kedalam kandang mandi. Setelah selesai berikan Jangkrik sebanyak 5ekor, semua kakinya dicabut/dibuang. Mengapa dicabut karena kalau memakai kakinya juga nantinya/takutnya akan tersedak dikerongkongannya. Setelah itu dijemur sampai jam 11.00 semua Voer dan tempat minumnya diambil/tidak diberikan. Ini gunanya untuk menambah tebal suaranya.
Setelah selesai dijemur taruh kandang ditempat yang teduh untuk diangin-anginkan sampai mulutnya tidak mangap lagi kemudian masukan dahulu Voernya pasti dia akan memakan karena selama penjemuran kcaer tersebut tidak makan sama sekali.Kenapa Voernya dahulu yang diberikan adalah supaya sewaktu memakan voernya ikut tertelan juga lendir kering yang ada dikerongkongannya.

Setelah memasukan Voer makanannya selama 15 menit baru masukan air madu tidak usah banyak-banyak kira-kira setengah ukuran dari tempat minumnya. Air madu ini berguna untuk stamina burung tersebut.Kalau air madu tersebut diminum sampai habis baru kita ganti dengan air putih sampai esok pagi.
Sore harinya dimandikan lagi kacer tersebut, kemudian berikan lagi jangkrik 5 ekor. Menjelang magrib kandang burung tersebut dikerodong agar burung dapat beristirahat dengantenang tidak terganggu dengan apapun.
Cara pemeliharaan diatas ini dilakukan setiap hari. Untuk Extrafoodingnya Kroto hanya diberikan 1 sendok teh. Itupun hanya empat hari sekali atau dalam satu minggu berikan hanya hari kamis saja dan berikan diwaktu pagi hari.

seperti ditulis di artikel : kicaumania.org

Rawatan Kacer ( bag 2 )

memulihkan kembali mental kacer kembang yang stress
kacer tersebut di mandiin ama pasir….he..hee..(bukan disiram pakai pasir lhoh yaa..
Ketika kacer di jemur..coba sangkar taruh di atas pasir (yg biasa dipakai tuk..bangun rumah tu lho mas.) Pasirnya gak perlu terlalu banyak..cukup bisa dipakai untuk…”Berkipu” Begitu di taruh.., tarik dasar sangkar…sehingga klo burung turun ketanah..dia langsung nginjak pasir….klo dia gak mau turun… bisa di pancing pakai ulat/jangkrik ato yg lain di taruh di pasir.. pasti dech dia bakal turun..biarin aja sampai..dia mau berkipu. Lakukan itu.. 2 ato 3 hari sekali,

cara perawatannya setiap hari.Dipagi hari sebelum menjemur dimandikan dahulu : Masukan burung kedalam kandang mandi. Setelah selesai berikan Jangkrik sebanyak 5ekor, semua kakinya dicabut/dibuang. Mengapa dicabut karena kalau memakai kakinya juga nantinya/takutnya akan tersedak dikerongkongannya. Setelah itu dijemur sampai jam 11.00 semua Voer dan tempat minumnya diambil/tidak diberikan. Ini gunanya untuk menambah tebal suaranya.
Setelah selesai dijemur taruh kandang ditempat yang teduh untuk diangin-anginkan sampai mulutnya tidak mangap lagi kemudian masukan dahulu Voernya pasti dia akan memakan karena selama penjemuran kcaer tersebut tidak makan sama sekali.Kenapa Voernya dahulu yang diberikan adalah supaya sewaktu memakan voernya ikut tertelan juga lendir kering yang ada dikerongkongannya.

Setelah memasukan Voer makanannya selama 15 menit baru masukan air madu tidak usah banyak-banyak kira-kira setengah ukuran dari tempat minumnya. Air madu ini berguna untuk stamina burung tersebut.Kalau air madu tersebut diminum sampai habis baru kita ganti dengan air putih sampai esok pagi.
Sore harinya dimandikan lagi kacer tersebut, kemudian berikan lagi jangkrik 5 ekor. Menjelang magrib kandang burung tersebut dikerodong agar burung dapat beristirahat dengantenang tidak terganggu dengan apapun.
Cara pemeliharaan diatas ini dilakukan setiap hari. Untuk Extrafoodingnya Kroto hanya diberikan 1 sendok teh. Itupun hanya empat hari sekali atau dalam satu minggu berikan hanya hari kamis saja dan berikan diwaktu pagi hari.

seperti ditulis di artikel : kicaumania.org