BUBU KEPITING DAN UDANG LAUT DALAM

Di negara yang sudah maju sistem perikanannya seperti di Jepang, penangkapan kepiting, udang atau ikan dengan bubu di laut dalam (200 – 600 m) selain banyak dilakukan oleh nelayan secara individu (usaha rumah tangga) ada juga yang dilakukan oleh perusahaan perikanan dengan skala besar dan bahkan ada juga dengan sistim perikanan perahu induk. Peralatan yang dipakai semuanya memakai peralatan modem.


Sebagai gainbaran, di bawah ini dijelaskan mengenai konstruksi, metode operasi, umpan yang dapat dipakai, musim penangkapan dan daerah penangkapan dari bubu kepiting atau bubu udang laut dalam yang mungkin dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan usaha penangkapan.
Konstruksi
Rangka bubu untuk bubu kepiting, keseluruhannya memakai rangka dari besi behel 0.8 cm sedangkan untuk bubu udang rangka bagian bawahnya saja yang memakai besi behel 0.8 cm sedangkan bagian atasnya memakai badan jaring untuk keduanya memakai jaring sintetis multifilamen mesh size 2.0 inchi untuk bubu kepiting dan 0.5 inchi untuk bubu kantung umpan untuk keduanya memakai bahan kawat kasa.
Ukuran bubu untuk bubu kepiting, bagian bawahnya berdiameter 70.0 – 80.0 cm bagian atas 50.0-60.0 cm dan tinggi 60.0-70.0 cm, sedangkan pintu masuknya berdiameter 25.0 – 30.0 cm. Untuk bubu udang bagian bawahnya 60.-70.0cm, bagian atas 40.0-50.0 cm dan tinggi 50.0-60.0 cm.
Sedangkan pintu masuk berdiameter 15.0-25.0 cm. Tali pelampung, tali utama dan tali pemberat semuanya memakai tambang yang disebut dengan tros (nama dagang dari tali yang dijual untuk kebutuhan perikanan dan kelautan) berdiameter 2.0 cm dengan panjang 8.000-10.000 m, sedangkan tali cabangnya memakai tambang berdiameter 1.0 cm.
Metode operasi
Metode operasi dimulal dari persiapan semua kebutuhan yang diperlukan, kemudian pemasangan pemberat pada tali utama, penyambungan tali temali dan pemasangan pelampung tanda di kedua  ujung tali utama. Setelah semua persiapan dilakukan, kemudian perahu menuju ke daerah penangkapan terpilih. Sambil menuju ke daerah penangkapan, dilakukan pengisian umpan ke dalam kantung umpan. Setelah sampai di daerah penangkapan, pelampung tanda, pemberat, bubu, pemberat dan pelampung tanda diturunkan.
Pemasangan bubu di daerah penangkapan dipasang satu demi satu kemudian diuntai menjadi satu set. Satu set bubu biasanya terdiri dari 400 – 500 bubu dengan jarak satu bubu dan bubu lainnya antara 10-15 m. Lama perendaman bubu biasanya antara 3- 4 hari. Untuk nelayan yang biasa merendam bubunya selama 3 hari maka banyaknya bubu yang dioperasikan jumlahnya sebanyak 4 set (4 x 400-500 bubu).
Pada waktu memulai operasi penangkapan, selama tiga hari berturut – turut, nelayan hanya melakukan setting, tiap kali setting dipasang 1 set, kemudian setelah melakukan setting di hari ke 4 dilanjutkan dengan hauling bubu yang dipasang dihari pertama. Setelah melakukan hauling kemudian umpan diganti, bubu yang rusak diganti kemudian dilakukan setting kembali, begitu seterusnya dan dilakukan sepanjang tahun. Konstruksi dan metode pengoperasian yang dioperasikan di perairan laut dalam pada kedalaman 200-600 m dapat dilihat pada (Gambar 1 dan 2, dan prinsip kerja dari call buoy bisa dilihat pada Gambar 3.
Alat bantu penangkapan
Alat bantu penangkapan dapat memakai line hauler.
Jenis hasil tangkapan
Untuk bubu kepiting hampir 100% hasil tangkapannya kepiting, sedangkan untuk bubu udang hasil tangkapannya udang dan ikan dasar.
Perahu dan nelayan
Pengoperasian bubu kepiting dan bubu udang laut dalam dapat dilakukan dengan menggunakan perahu ukuran 30-90 GT yang dilengkapi dengan line hauler, kompas, SSB dan GPS. Banyaknya nelayan dalam satu kali operasi berjumlah antara 3-5 orang.
Umpan
Umpan yang dipakai adalah ikan rucah yang dimasukkan ke dalam kantung umpan yang terbuat dari kawat kasa.
Musim penangkapan
Sepanjang tahun.
Daerah penangkapan
Laut dalam dengan kedalaman mulai dari 200 sampai 600 m.
Pemeliharaan alat
Untuk memelihara alat tangkap supaya tahan lama, setiap setelah dipergunakan sebaiknya dibersihkan dengan air tawar, yang rusak diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
Pengadaan alat dan bahan
Bahan dan alat untuk pembuatan bubu bisa dicari di toko material dan toko jaring atau toko perlengkapan nelayan.
Kisaran harga satuan peralatan
Perahu motor Rp. 100.000.000,- s/d Rp. 250.000.000,-. Satu buah Bubu dan tali temali Rp. 25.000,- s/d Rp. 50.000,-
Sumber : Dit PMP, DKP
Kontak : Departemen Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *